Daya Tarik NP, Melejitkan Potensi Penulis

”Namun, rahasia di balik kesuksesan penulis dalam menarik minat pembaca antara lain karena kerja kerasnya Mom Andrea sebagai pemred NP juga para admin yang berupaya melejitkan potensi para penulisnya.”(Challenge True Story )

Oleh. Nining Sarimanah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Menulis bukanlah pekerjaan sulit ataupun mudah, semua kembali pada masing-masing individu. Hal yang berat bisa terasa ringan jika memiliki niat dan tekad yang kuat untuk melakukannya. Namun, sebaliknya sesuatu yang mudah dan ringan akan terasa berat tanpa dibarengi niat yang kuat. Oleh karena itu, modal dasar yang harus dimiliki seseorang jika ingin menjadi penulis adalah niat dan tekad yang kuat. Inilah yang mengantarkan seorang penulis terus mengasah kemampuannya dengan belajar dan belajar agar potensinya melejit.

Satu-satunya media yang menurutku memiliki kelebihan untuk mengasah kemampuan menulis adalah NarasiPost.Com. Bagaimana tidak, media ini selain memberikan ilmu kepenulisan berupa trik jitu menembus NP agar tulisan bisa tayang. Juga, menantang semua penulis ideologis khususnya tim penulis inti agar mahir di berbagai rubrik lainnya. Seperti worldnews, syiar, family, cerpen, food, motivasi, medical, dan travelling.

NarasiPost.Com, termasuk media yang ketat dalam menerima naskah. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh penulis di antaranya toleransi plagiat maksimal 15%, minim kesalahan EYD, KBBI, dan tipo juga disertai dalil sahih yang dijadikan rujukan. Hal ini dimaksudkan bahwa naskah yang tayang bukan asal-asalan naskah tetapi naskah yang berkualitas, baik dari sisi diksi, penggunaan kaidah bahasa yang baik dan benar juga berisi pemikiran ideologi Islam yang diharapkan mampu memengaruhi para pembaca. Karena, NP adalah salah satu media dakwah yang bertujuan untuk membumikan pemikiran Islam lewat literasi agar umat tersadarkan bahwa hanya Islam yang mampu mengatasi problem kehidupan yang dihadapi manusia secara keseluruhan.

Syarat tersebut mutlak menjadi perhatian bagi para penulis. Sebab, para admin NP merupakan editor yang luar biasa piawai dalam memeriksa serta menentukan lolos atau tidaknya naskah sebelum di- publish oleh Mom Andrea. Tidak sedikit dari mereka termasuk saya mendapat surat cinta dari admin. Surat yang berisi perhatian dari editor terkait tulisan yang masih ada kesalahannya baik dari sisi EYD, KBBI, dan kalimat yang masih rancu. Bagi saya, belajar dari kesalahan sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan dalam menulis agar lebih teliti lagi sebelum naskah dikirim ke NP.

Tak dimungkiri kemampuan menulis setiap orang berbeda-beda dan setiap penulis memiliki ciri khasnya masing-masing. Sehingga, naskah yang di- publish memiliki daya tarik tersendiri dari pembacanya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tak heran, viewers setiap tulisan pun berbeda pula ada yang mencapai ratusan hingga ribuan, luar biasa keren! Namun, rahasia di balik kesuksesan penulis dalam menarik minat pembaca antara lain karena kerja kerasnya Mom Andrea sebagai pemred NP juga para admin yang berupaya melejitkan potensi para penulisnya. Berbagai program menarik pun turut hadir meramaikan para penghuni grup Konapost mulai dari ujian EYD, KBBI, dan bedah naskah dengan tujuan meningkatkan kualitas potensi para penulis.

Tak hanya itu, salah satu bentuk apresiasi dari Mom Andrea kepada penulis terbaik adalah diberikannya reward baik berupa uang, sertifikat atau barang berharga lainnya. Reward tersebut bukan berarti mengalihkan niat lurus dari penulis hanya mengharapkan rida Allah semata, tetapi bentuk penghargaan beliau kepada penulis yang sudah bekerja keras menghasilkan tulisan yang sesuai dengan kriteria NP.

Teringat kisah Khalifah Harun Ar-Rasyid yang memberikan penghargaan kepada setiap ilmuwan yang telah berhasil menerjemahkan suatu karya yang berasal dari bahasa asing. Kemudian, ditimbanglah buku yang diterjemahkan itu dan diganti dengan emas setara dengan berat buku yang dihasilkan. Penghargaan yang diberikan khalifah pada waktu itu karena dilihat dari sisi keimanan dan keilmuannya. Sehingga, para ilmuwan dan ulama di sana dimuliakan oleh masyarakat. Peristiwa yang berbeda, namun sama-sama mengapresiasi jerih payah penulis baik pada masa kejayaan Islam maupun sekarang.

Menulis memang bukan aktivitas yang mudah dan saya merasakan itu. Ketika di awal menulis, saya mengalami kesulitan untuk menuangkan ide ke dalam rangkaian kalimat meskipun hanya beberapa paragraf. Namun, kesulitan tersebut bukan berarti kita tidak mampu menjadi seorang penulis. Sebetulnya, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mewujudkannya, asal ada kemauan yang kuat dari dalam diri kita, di antaranya:

Pertama, niat karena Allah Swt. Niat ini sangat penting, sebab jika kita berada dalam kesulitan dalam memahami ilmu kepenulisan juga mengaplikasikannya dalam bentuk tulisan. Ia tidak akan pernah berputus asa, karena Allah melihat seseorang dari sisi prosesnya bukan hasil.

Kedua bangun kepercayaan dalam diri, bahwa kita mampu seperti penulis lainnya. Dengan keyakinan seperti itu seseorang akan melayakkan diri menjadi penulis.

Ketiga, ikuti kelas atau komunitas menulis. Bagaimana mungkin seseorang bisa menjadi penulis jika mengikuti kelas pun tidak mau. Karena, syarat dasar yang harus dimiliki seorang penulis adalah ilmu dalam kepenulisan.

Keempat, mulailah berlatih menulis meskipun hanya satu paragraf. Sebanyak apa pun ilmu kepenulisan yang didapat kalau tidak diamalkan maka sia-sia. Dengan demikian, bagi penulis mempraktikkan ilmu tersebut wajib dilakukan.

Kelima, jangan malu bertanya. Ini yang sering saya lakukan ketika belajar menulis baik opini, cerpen, maupun rubrik lainnya. Sebab, guru memiliki pengetahuan kepenulisan lebih dalam sehingga ia akan mengarahkan dan membimbing kita, bagaimana cara membuat tulisan yang baik dan benar sekaligus bisa meminta bantuan untuk mengoreksi tulisan kita.

Itulah beberapa hal yang harus dilakukan seseorang jika ingin menjadi penulis. Sebab, Allah tidak akan mengubah keadaan seseorang menjadi lebih baik kecuali dengan usahanya sendiri. Hal itu ditegaskan di dalam Al-Qur'an dalam surah Ar-Ra'du ayat 11, Allah berfirman:

إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." Wallahu 'alam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Nining Sarimanah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Bersama Girah Dakwah NarasiPost.Com
Next
Rendahnya Taraf Berpikir Generasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram