"… Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki, dan menunjuki (memberi hidayah) siapa saja yang Dia kehendaki…, (QS. Fatir : 8)"
Oleh. Firda Umayah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Allah Swt. berfirman,
فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ
"… Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki, dan menunjuki (memberi hidayah) siapa saja yang Dia kehendaki…," (QS. Fatir : 8)
Itulah ayat yang saya yakini saat pertama kali akan menorehkan tinta aksara untuk menjadi sarana dakwah Islam. Sebuah ayat yang telah membuat saya sadar bahwa penting untuk menyampaikan dakwah tidak hanya melalui lisan tapi juga melalui tulisan. Sebuah ayat yang telah menjadi pengantar saya untuk terus belajar menjadi seorang penulis ideologis dengan ideologi Islam dan senantiasa berharap mampu mencerahkan umat.
Awal Mula Menulis
Bulan-bulan akhir tahun 2020 lalu, saya memiliki tekad ingin mendakwahkan Islam melalui pena. Berbekal membaca berbagai literasi dari para pengemban dakwah yang lebih dulu menulis, saya memberanikan diri untuk mencoba membuat tulisan opini. Meski tanpa mengikuti kelas literasi atau kelas menulis apa pun, saya mencoba menulis opini menggunakan unsur utama yang ada dalam sebuah tulisan opini. Yaitu adanya fakta, analisis, dan solusi Islam yang ditawarkan. Saya pun mencari tahu media online apa saja yang bisa saya kirimi tulisan opini. Saya juga bertanya kepada saudara seiman yang saya kenal menjadi penulis online. Saya bertanya apa saja kriteria naskah yang bisa diterima dari beberapa media online yang ada dan hal lainnya.
Hingga akhirnya tulisan dapat saya kirimkan dan ada yang termuat di media online. Masyaallah, saat itulah rasa syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah Swt. atas izin-Nya, Allah telah memberikan jalan bagi tekad saya untuk menjadi seorang penulis ideologis. Tekad dalam hati saya pun semakin besar untuk menorehkan tinta dakwah karena Allah semata. Keyakinan atas firman-Nya pun juga semakin besar dalam hati saya. Bahwa Allah akan menolong hamba-hamba yang menolong agama-Nya seperti yang tertera dalam Al-Qur'an surah Muhammad ayat 7.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ
يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُم
"Wahai orang-orang yang beriman. Apabila kamu menolong (agama) Allah, maka Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Perjumpaan dengan NarasiPost.Com
Selang beberapa minggu setelah menulis di akhir tahun, saya terus berusaha menyebarkan tulisan opini saya ke berbagai media online yang belum saya kenal. Berbekal daftar media online yang saya dapat dari seorang penulis, saya mencoba mengirimkan naskah opini ke NarasiPost.Com melalui email. Rupanya, ada syarat umum yang harus dipenuhi ketika akan mengirimkan naskah ke NarasiPost.Com. Tulisan opini minimal 600 kata dan toleransi plagiarisme tidak lebih dari 15%. Naskah pertama saya kirim ke NarasiPost.Com pada minggu ketiga bulan Januari 2021. Saat itu, opini yang saya kirimkan berkaitan dengan arah pendidikan generasi-Z yang cenderung berubah-ubah terutama setelah pandemi Covid-19 masuk ke semua wilayah negeri.
Selang beberapa hari setelah pengiriman, email saya dibalas dengan sebuah pesan yang menyatakan ucapan terima kasih atas naskah yang saya kirim berikut link tayang opini saya. Masyaallah, saya kembali terharu dan bersyukur bahwa Allah menyatakan saya mampu untuk menjadi penulis ideologis meski masih memiliki banyak kekurangan. Tulisan pertama saya di NarasiPost.Com dengan judul, "Ke Manakah Arah Pendidikan Generasi-Z dalam Menghadapi Bonus Demografi?" akhirnya dapat saya sebarkan ke beberapa teman saya dan grup WhatsApp yang saya masuki.
Sungguh indah ketika hidayah Allah telah menyapa seseorang termasuk saya. Sungguh manis hasil yang Allah berikan saat kita menyambut hidayah Allah tersebut. Maka, setelah naskah pertama saya dimuat di NarasiPost.Com saya berusaha mengirimkan kembali naskah saya yang lain pada kesempatan waktu yang lainnya. Meski berjarak dua bulan lebih, atas izin Allah, tulisan kedua saya di NarasiPost.Com bisa dimuat pada bulan April 2021. Tulisan yang berjudul, "Korupsi : Problem Sistematik yang Butuh Solusi Sistematis" berhasil ditayangkan dengan ucapan rasa syukur kepada Allah Swt. Tak hanya itu, saat mendapatkan balasan email yang berisikan link tayang di NarasiPost.Com, saya juga mendapatkan tawaran untuk masuk ke dalam grup WhatsApp para kontributor NarasiPost.Com yang bernama "Konapost".
Setelah saya memberikan nomor "ponsel" yang saya miliki saat itu, selang beberapa waktu kemudian, saya telah berada dalam grup 'Konapost'. Grup ini rupanya telah diisi oleh puluhan kontributor saat itu. Setiap pekan, di dalam grup selalu diinfokan tema-tema hangat untuk dijadikan bahan tulisan opini yang selanjutnya akan dikirim kepada Mom Andrea selalu pemimpin redaksi dan founder NarasiPost.Com. Selain itu, grup tersebut juga aktif memberikan edukasi seputar bekal menulis seperti Ujian KBBI dan EYD, serta mengadakan event yang penting untuk para penulis. Termasuk sharing kepenulisan, sharing materi tertentu hingga diadakannya berbagai challenge menulis.
Sungguh, saya sangat bersyukur bisa berada dalam grup "Konapost" dan berkumpul bersama para penulis ideologis. Saya juga semakin semangat dalam memperbaiki diri dan belajar agar bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas dan layak untuk dibaca umat. Sungguh besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada saya. Maka sangat tidak pantas jika saya mendustai nikmat tersebut seperti yang tertera di dalam berbagai ayat surah Ar-Rahman.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman : 13)
Penutup
Itulah pertemuan saya bersama NarasiPost.Com. Sebuah media yang telah mengantarkan saya menjadi penulis ideologis yang terus berbenah diri. Sebuah media dakwah yang selalu ada kisah perjuangan dari setiap orang yang berada di dalamnya. Termasuk perjalanan literasi saya yang juga memasuki ujian hidup setelah saya bergabung menjadi kontributor NarasiPost.Com hingga pertengahan tahun 2021 lalu. []
