Serpihan Masalah Palestina di Balik Slogan Perdamaian Dunia

”Serpihan masalah Palestina di balik slogan perdamaian dunia semakin menunjukkan bagaimana permusuhan Barat terhadap Islam dan kaum muslim. Betapa Barat dengan ideologi kapitalismenya berhasil mencangkokkan pemikiran dan gaya hidup asing di Timur Tengah, termasuk Palestina dengan mengamini entitas Yahudi di dalamnya.”

Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Redaksi Mazayapost.com)

NarasiPost.Com-Syahdan, Palestina merupakan salah satu wilayah yang disebut-sebut sebagai jantung peradaban Islam. Sejatinya, Palestina adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan Islam sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Namun kini, krisis dan konflik semakin akrab dengan Palestina. Apalagi secara geografis, luas wilayah Palestina semakin menyempit seiring hadirnya para penjajah Yahudi di bumi tempat masjid Al-Aqsa berdiri.

Jatuhnya Palestina di Tangan Yahudi

Krisis Palestina mulai merebak di kancah internasional di masa Khilafah Utsmaniah. Saat itu, Khilafah mulai melemah dan terpecah karena konspirasi Barat dalam meruntuhkannya. Imperialisme Barat menunjukkan taringnya, merampas Palestina dari kaum muslim tanpa tedeng aling-aling. Israel adalah negara bentukan Barat, buah dari Perjanjian Balfour yang dipelopori Inggris. Penjajahan Israel atas Palestina telah berlangsung puluhan tahun dan sudah menjadi rahasia umum. Nahasnya, kecaman dan kutukan dunia pada Israel tak senyaring kecaman dan kutukan dunia pada Rusia.

Para pemuka Yahudi dengan dibantu oleh Inggris, berupaya dengan sangat keras untuk merealisasikan wilayah bermukim bagi kaum Yahudi di Palestina. Pada tahun 1916, Inggris menetapkan Perjanjian Balfour. Isi perjanjian tersebut adalah sebuah janji dari Inggris kepada kaum Yahudi untuk bisa menduduki Palestina dan mendirikan negara di sana. Hal itu semakin terang bagi Barat saat Khilafah Islamiah runtuh pasca PD I.

Lembaran demi lembaran rencana Inggris sebagai pemenang dari Perang Dunia Pertama semakin sadis mencengkeram wilayah Timur Tengah. Buah busuk dari kemenangan Inggris dan Prancis dalam Perang Dunia I adalah berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (merupakan cikal bakal PBB). Syekh Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan dalam kitab Mafahim Siyasi, bahwasanya Liga Bangsa-Bangsa ini menyusun mandat bagi Dunia Arab yang dikuasai oleh Inggris atau Prancis. Dengan sistem mandat inilah, Inggris dan Prancis mendapatkan kontrol di Timur Tengah hingga berakhirnya Perang Dunia II yang melahirkan negara adidaya baru, yakni Amerika Serikat.

Pasca PD II, PBB memutuskan pembagian daerah Palestina melalui resolusi yang dikeluarkan oleh Majelis Umum dengan nomor 181 (29/10/1947). Resolusi tersebut menjadikan penderitaan muslim Palestina kian menganga lebar. Dengan resolusi itu, Palestina dibagi menjadi dua kawasan antara penduduk asli dan para pendatang yang merampasnya, yakni kaum Yahudi. Maka, jatuhlah Palestina dalam cengkeraman Yahudi.

Slogan Perdamaian Dunia Merawat Derita Palestina

Dilansir oleh republika.co.id (29/9/2022), sepanjang tahun 2022, sejumlah 97 rakyat Palestina ditembak oleh tentara Zionis Israel. Pada tahun 2021, ada 78 anak-anak Palestina menjadi korban dan 637 ditahan. Besaran jumlah ini hanya dalam kurun setahun, belum lagi jumlah keseluruhan rakyat Palestina sejak penyerangan Israel pertama kali. Berdasarkan data itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres merasa prihatin dan mengaku kaget dengan kezaliman negara Zionis itu. Ia menyoroti kebiadaban Israel dan berencana akan memberikan sanksi jika tahun ini Israel tidak menunjukkan perbaikan. Ia pun memberi rekomendasi berupa solusi. Ia memandang bahwa konflik Israel vs Palestina bisa terselesaikan dengan solusi dua negara.

Fakta yang ada hingga saat ini, Palestina menjalani krisis dan konflik yang berkepanjangan karena adanya pemeliharaan dari komunitas internasional bernama PBB tersebut. PBB memang digadang-gadang sebagai lembaga perdamaian dunia. Jika ditelaah lebih dalam dan tajam, maka akan dijumpai siapa saja pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa ini. The founding father PBB adalah negara-negara yang tergabung dalam Liga Bangsa-Bangsa (LBB), antara lain Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan negara lain yang mengikuti jejak Barat. Jelas tergambar di sini, bahwa PBB adalah anak dari para negara penjajah.

Serpihan masalah Palestina di balik slogan perdamaian dunia semakin menunjukkan bagaimana permusuhan Barat terhadap Islam dan kaum muslim. Betapa Barat dengan ideologi kapitalismenya berhasil mencangkokkan pemikiran dan gaya hidup asing di Timur Tengah, termasuk Palestina dengan mengamini entitas Yahudi di dalamnya.

Jelas ideologi kapitalisme sangat berambisi untuk menghilangkan Islam dari muka bumi. Kaum muslim telah diperingatkan oleh Allah sejak Al-Qur’an diwahyukan. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Ali Imran ayat 118, “Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi.”

Negara adidaya, Amerika Serikat dan negara-negara besar Eropa, seperti Inggris dan Prancis sangatlah besar kebenciannya pada Islam. Bahkan, Allah menjelaskan lebih spesifik lagi bahwa mereka adalah Yahudi dan Nasrani yang tidak akan pernah rela hingga mereka berhasil mengajak kaum muslim ke dalam agama mereka. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 120, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).’ Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”

Maka, komunitas internasional, PBB, yang membawa misi perdamaian dunia hanyalah slogan kosong belaka. Apabila disandingkan dengan dua ayat di atas, apa pun program PBB dalam mewujudkan perdamaian Israel-Palestina hanyalah topeng untuk menutupi segala borok dan kebobrokannya. Keberpihakan mereka pada Palestina hanyalah semu belaka. Buktinya mereka tetap terlihat membiarkan Israel mencaplok dan menyerang Palestina secara brutal. Tak ada sanksi tegas dari Mahkamah Internasional atas perilaku Israel. Sungguh, perdamaian dunia hanyalah slogan yang merawat penderitaan Palestina.

Islam Solusi Tuntas Mengusir Penjajahan di Dunia

Jelaslah bahwa ideologi kapitalisme yang menjadi akar masalah Palestina dalam konstelasi perpolitikan internasional. Maka, sangat tidak mungkin apabila berharap program-program ideologi kapitalisme, termasuk slogan perdamaian dunia, dapat menyelesaikan masalah penjajahan di Palestina. Tentu Palestina membutuhkan ideologi Islam sebagai tandingan ideologi kapitalisme.

Islam adalah agama yang sempurna sekaligus ideologi yang paripurna. Islam sebagai ideologi tentu akan bisa tegak saat diemban oleh sebuah negara, yakni Khilafah Islam. Khilafah inilah yang akan memobilisasi kesatuan wilayah negeri-negeri muslim dalam satu kepemimpinan. Ketika seluruh negeri muslim bersatu membangun kekuatan nyata dalam komando khalifah, maka khalifah akan menggerakkan seluruh tentara muslim untuk mengusir Israel dan kroni-kroninya dari Palestina.

Khilafah akan menegakkan metode dakwah dan jihad dalam urusan luar negerinya, termasuk mengusir penjajahan dari negeri-negeri muslim. Namun, apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina, tidak bisa dihadapi dengan jalan diplomasi ataupun dialog. Maka, khalifah akan mengusir Israel dengan memeranginya. Hal itu sesuai dengan firman Allah Swt. dalam kalam yang mulia, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.” (QS. At-Taubah:14)

Keberadaan Khilafah adalah perisai atau junnah bagi kaum muslim. Khilafah menjamin keamanan dan keselamatan nyawa dan jiwa setiap individu rakyat, muslim ataupun nonmuslim. Khilafah adalah tempat berlindung bagi rakyat dari berbagai kriminalitas, propaganda, konspirasi, maupun jebakan lainnya yang dibuat orang-orang kafir. Palestina dan negeri-negeri muslim yang lain di dunia ini butuh satu kepemimpinan di bawah naungan institusi Khilafah.

Dengan demikian, jelas solusi atas permasalahan di jantung Islam adalah tegaknya Khilafah. Maka, memperjuangkan tegaknya Khilafah menjadi sebuah keharusan bagi kaum muslim untuk menyingkirkan Israel dari Palestina dan menyingkirkan penjajahan Barat di negeri-negeri muslim lainnya. Saatnya para penguasa muslim mencampakkan ideologi kapitalisme dan menegakkan Khilafah untuk menghapus penjajahan di muka bumi ini dan meraih keberkahan dari langit dan bumi.
Wallahu a’lam bishowab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Relasi Kualitas Pendidikan dengan Kesejahteraan Guru
Next
Lagi, Polisi Terjerat Peredaran Narkoba
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram