Sedekah Bikin Hidup Bahagia

"Bagi orang yang gemar bersedekah tidak akan mengurangi hartanya. Bisa saja secara zahir terlihat hartanya berkurang, namun hakikatnya di sisi Allah bertambah menjadi banyak."

Oleh. Bunga Padi
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Kota Madinah cerah malam itu. Bulan bersinar begitu indahnya. Bulan terlihat seakan dekat sekali bak bulan bergantung. Padahal bermil-mil jauhnya dari ruang angkasa ke bumi.

Malam itu pelataran Masjid Nabawi sangat ramai. Meskipun jarak hotel tempatku menginap cukup dekat hanya beberapa puluh meter. Rasanya sayang melewatkan waktu di kamar. Aku lebih memilih tetap berada di masjid atau pelatarannya selama berada di Madinah.

Dari riwayat hadis Bukhari Rasulullah saw. bersabda yang berbunyi,

"Tidaklah pelana itu diikat yaitu tak diperbolehkan menyengaja melakukan perjalanan dalam rangka ibadah kecuali ke tiga masjid, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsa."

Pada sabda Rasul saw. lainnya yang telah diriwayatkan oleh Muslim No. 1394 menjelaskan, bila salat di Masjid Nabawi lebih baik dari 1000 salat di masjid lainnya selain Masjid Haram.

Mengingat banyak keutamaan saat berada di Masjid Nabawi, oleh karenanya, aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan langka ini untuk bertafakur, memuhasabahi diri, memohon ampunan atas segala dosa dan melaksanakan amalan-amalan lainnya. Di samping menikmati suasana malam yang indah berkumpul dengan saudara seakidah dari berbagai negara, tentu ada kebahagiaan tersendiri.

Walau bahasa dan budaya berbeda tidak menjadi penghalang. Keterbatasan bahasa tak merintangi kami untuk berkomunikasi dan menjalin persahabatan dengan hangat. Alhamdulillah kami bisa saling mengerti walau hanya menggunakan bahasa isyarat tersenyum, tertawa atau sekadar mengucapkan syukran. Biasanya masing-masing dari kami lebih banyak menyibukkan diri dengan menyemai amalan-amalan saleh. seperti tilawah, berzikir, atau rebahan sejenak.

Entah mengapa ada perasaan bahagia dan nyaman yang tidak biasa, sehingga membuatku betah berlama-lama berada di tempat itu. Saking senangnya berada di masjid, aku jarang kembali ke kamar hotel atau sekadar mengambil jatah makan malam di kantin.

Malam itu seperti biasa aku enggan kembali ke kamar hotel, meski jarak cukup dekat. Aku memutuskan tetap berada di pelataran masjid. Mencari tempat yang sudah tergelar karpetnya dan duduk di bawah tiang payung raksasa.

Allahu ya kareem, setiap kali itu pula selalu datang orang tak dikenal menyodorkan makanan padaku hingga perutku pun selalu terisi. Masyaallah. Tabarakallah. Berbagai jenis makanan yang diberikan padaku, ada kurma, buah-buahan, roti, dan lain-lain.

Pun begitu bila siang hari aku berjalan dekat Masjid Ali bin Abi Thalib. Ada pedagang menyuruhku untuk mencicipi kurma-kurmanya. Tidak hanya memakannya di tempat, masyaallah pedagang itu memberiku gratis kurma segar dengan sangat banyak.

Melihat pemandangan tersebut membuatku terkesima dan berpikir sungguh luar biasa iman seorang mukmin. Di tengah kesibukan, mereka menawarkan dagangannya kepada para peziarah, mereka tak pernah takut merugi atau kehilangan rezekinya. Bahkan pedagang itu terlihat bahagia saat memberikan kurma-kurma tersebut.

Sebagaimana Allah Swt. telah mengabarkannya dalam surat Saba ayat 36 yang bermakna,

"Sesungguhnya Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki. Namun manusia tidak mengetahuinya."

Aku jadi teringat masa kecil, kala itu Kakek Kadir datang ke rumah dan memerintahkan kepada kami cucu-cucunya mengumpulkan baju bekas yang masih layak pakai, yang hendak disumbangkan ke Kampung Butun. Mengingat kondisi warga di sana hidup dalam keterbatasan.

Pun begitu setiap hari Jumat di rumahku, selalu datang marbut masjid. Biasa disebut Kakek Doja untuk mengambil jatah berasnya dari tiap rumah. Kami bersaudara dengan senang hati memberikan beras tersebut secara bergantian tiap kali Kakek Doja datang. Kakek Doja sangat ramah dan selalu tersenyum menyapa kami dan memperlihatkan barisan giginya yang sudah ompong sebagian. Setelah menerima beras kakek langsung mendoakan dan mengusap kepala kami lalu pamit pergi.

Begitulah cara kakek mengajarkan perkara sedekah kepada kami, agar senantiasa berbuat baik. Memiliki kepekaan sosial pada sesama, peduli lingkungan sekitar, menjaga hubungan baik dengan tetangga serta mendahulukan urusan agama di atas segalanya.

Seperti kita ketahui bersama, Islam merupakan agama yang komprehensif, syamil, dan kamil. Islam Memerintahkan kepada umatnya untuk senantiasa berbagi dan menolong orang lain tentu dilandasi dengan keikhlasan dan mengharap rida Allah Swt. semata.

Bagi orang yang sedekah/infak telah dijanjikan pahala yang besar, tiada terputus, dan menjadi amal jariah di sisi-Nya. Allah Swt. mengabarkan dalam surat Saba ayat 39,

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya"

Jadi, jelaslah bagi orang yang gemar bersedekah tidak akan mengurangi hartanya. Bisa saja secara zahir terlihat hartanya berkurang namun hakikatnya di sisi Allah bertambah menjadi banyak.

Di dunia ini tak ada manusia yang luput dari dosa kecuali Rasulullah saw. yang maksum dari dosa. Dengan bersedekah akan menyucikan serta mampu menghapuskan dosa-dosa tersebut. Selaras dengan riwayat hadis At-Tirmidzi sabda Rasul saw., yang bermakna,

"Bersedekah karena dapat menghilangkan kesalahan seperti air memadamkan api."

Bahkan, mereka yang gemar bersedekah akan panen pahala yang berlipat ganda. Seperti janji Allah dalam firman-Nya,

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan ganjarannya kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak." (TQS. Al-Hadid: 18)

Di antara banyak hikmah bersedekah di atas, Islam telah mengajarkan keutamaan lainnya yakni bersedekah kepada kerabat terdekat. Seperti yang tersurat dalam hadis riwayat Tirmizi, Rasul saw. bersada,

"Bersedekah kepada orang miskin adalah salah satu sedekah dan kepada kerabat dan dua kebaikan yakni sedekah dan silahturahmi."

Di samping itu, Rasul saw. juga menganjurkan kepada umat untuk bersedekah kepada kerabat yang memusuhinya. Tentu dengan harapan setelah mendapatkan sedekah hatinya menjadi lembut dan baik kembali.

Masyaallah, begitu mulianya Islam memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa menghidupkan sunah bersedekah di kalangan kaum kerabat dan bagi siapa pun yang membutuhkan pertolongan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika bersedekah ialah meluruskan niat semata-mata mengharap rida Allah Swt. dan hati yang tulus ikhlas. Tidak mengungkit-ungkit pemberian kepada orang lain. Sebagaimana Allah telah mengingatkannya dalam QS. Al-Baqarah ayat 264:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghapuskan pahala sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti si penerima."

Semoga Allah senantiasa memberikan kemampuan kepada kita untuk bersedekah baik dalam keadaan lapang maupun sempit, berbalut keikhlasan tanpa batas. Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tentang Sofia
Next
Maulid Nabi dan Keyakinan atas Risalahnya
4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Tya Ummu Zydane
Tya Ummu Zydane
2 years ago

Diriku tercerahkan dan terharu
Barakallah solihah

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
Reply to  Tya Ummu Zydane
1 year ago

Aamiin Allahumma Aamiin
Doa yg sama untukmu ya umma.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram