"Mulut seorang lelaki itu satu, tetapi mulut perempuan itu empat sepanjang hidupnya."
(Anonim)
Oleh : Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Hehem, sejak pandemi melanda dunia, kehidupan maya menjadi primadona. Segala interaksi sosial dan pendidikan dominan virtual demi mencegah dan membatasi ruang penyebaran virus korona. Ruang virtual dan grup WA dipenuhi berbagai informasi dan ragam berita. Mulai hal remeh-temeh sampai perkara serius, begitu mudah berpindah dari satu grup ke grup yang lain. Kabar yang benar dan hoax pun begitu mudah tersebar di seluruh jagad maya.
Kalau para cewek sedang berkumpul dalam satu grup, alamat jumlah chat menumpuk sampai ribuan. Rimbun banget, pokoknya. Ada saja yang dijadikan bahan obrolan online. Tema obrolannya bisa sewaktu-waktu berubah, mulai tetek-bengek kehidupan artis, cowok idaman, keluarga yang tak asyik, sampai guru kiler pun jadi bahan obrolan. Duh … cewek, pinter nyerocos. Walhasil, cewek diidentikkan sebagai bigos alias biang gosip.
Rasa penasaran kadang menyeruak dalam benak, kenapa para cewek suka sekali bergosip. Bisa jadi, hal itu dianggap seru dan hiburan saja. Obrolannya mengandung nyinyir dan julid yang tak ada matinya, mulai dari komentar penampilan orang, pacar orang, entah orang yang dikomentari itu dikenal ataupun tidak sama sekali. Dih … mengerikan betul gosip online yang merebak di kalangan para cewek.
Ada yang bilang, mereka itu bukan bigos, kok. Cuma kasih info doang kalau si fulanah udah punya gebetan baru lewat facebook, itu lho cowoknya kayak oppa, tetapi ternyata tukang tipu. Ya Salam, itu sebenarnya sama saja gosip alias menggunjing binti 'ngerasani'.
Ada juga yang berpendapat, "Kalau nggak bigos itu nggak seru dan nggak asik."
Mereka terjerumus lebih dalam dan total dalam urusan itu. Bahkan, di antara para cewek itu sampai mengikuti akun-akun gosip. Mereka takut dianggap kudet dan tidak gaul jika tak tahu-menahu urusan berita terbaru dan viral. Maka, mereka rusuh dalam rimbunnya chat bigos.
"Niat banget nggak sih? Naudzubillah."
"Mulut seorang lelaki itu satu, tetapi mulut perempuan itu empat sepanjang hidupnya."
(Anonim)
Ungkapan di atas seakan membenarkan realitas kegemaran para cewek dalam urusan gosip. Segala aib diumbar dengan vulgar. Semua kejelekan digelar dengan amat lebar. Apa tidak bahaya, tuh? Bahaya dong, tentunya, apalagi yang dijadikan bahan gosip adalah saudara seakidah. Banyak sekali cewek yang terperangkap dalam urusan gosip ini. Tanpa sadar, mereka menyantap bangkai saudaranya sendiri. Mirisnya lagi, gosip itu sering dilakukan, hampir setiap waktu. Padahal Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 12:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kalian merasa jijik padanya."
Jelas sudah, bigos adalah perkara yang diharamkan. Sebab, gosip itu berlumur aktivitas menggunjing, menghina, merendahkan, dan mengejek orang lain. Dalam Islam, istilahnya adalah ghibah. Dalam hadis, Rasulullah saw. menjelaskan tentang ghibah. Dalam riwayat Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, dan Ad-Darimi, beliau saw. bersabda:
"Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya: “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Kemudian beliau saw. bersabda: ‘Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.’ Seseorang bertanya; ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?‘ Beliau berkata: ‘Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya. Maka, itu disebut fitnah (tuduhan palsu) dan itu lebih besar dosanya."
Naudzubillah … bigos online ataupun dunia nyata sama saja, sama maksiatnya, sama dosanya. Bahaya banget bagi kehidupan kelak di akhirat jika ghibah terus dilakukan. Gosip ini dosanya bisa double, lho. Sebab, aktivitas gosip itu melakukan kesalahan pada Allah sekaligus pada manusia yang dijadikan bahan gunjingan. Maka, tak layak akun-akun gosip ditandangi.
Memang dalam sistem kapitalisme ini, gosip justru dijadikan sentral hiburan yang menelanjangi aib orang lain. Publik figur yang rata-rata bermasalah dijadikan head line topic. Banyak para cewek yang berburu acara gosip itu. Sistem kapitalisme memang sengaja menjauhkan kaum muslim dari syariat Islam. Wajar jika perkara maksiat seperti gosip dijadikan budaya, padahal itu dosa besar.
Namun demikian, tak lantas jadi alasan bagi siapa pun, terutama para cewek yang bigos untuk stop bigos online. No bigos online any more, insyaallah keberkahan hidup akan terjamin. Tidak cukup hanya berhenti pada diri sendiri untuk tidak gosip, perlu amar ma'ruf nahi munkar pada masyarakat dan negara agar gosip tak dijadikan budaya.
Wallahu a'lam bishowab.[]