Khilafah Solusi Negeri(Degradasi Moral)

"Sekularisme yang menjadi asas kehidupan mereka, menuntut kebebasan mutlak bagi individu. Sehingga, sebagian besar dari warganya terbiasa dengan kehidupan serba bebas, tanpa terikat dengan norma kemasyarakatan. Dan paham kebebasan inilah yang terus mereka iklankan ke seluruh dunia."

Oleh. Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Membicarakan masalah degradasi moral dalam sistem kapitalisme memang tidak akan ada habisnya. Derasnya arus modernisasi, berbanding lurus dengan tingginya degradasi moral. Begitu pula yang terangkum dalam bergulirnya masa hingga tiba di penghujung 2021, modernisasi berkembang dengan pesat, teknologi yang semakin canggih, memberikan ruang bebas bervirtual bagi siapa saja. Bahkan, transaksi pun terjalin dengan mudah, semudah tarian jari di layar touchscreen. Adanya globalisasi bagai pisau bermata dua. Tak hanya memberikan manfaat, namun dampaknya pun juga tak main-main.

Ditambah dengan adanya pandemi selama dua tahun, mengakibatkan penggunaan media sosial semakin tinggi. Berakhir pada lebih seringnya berkomunikasi secara virtual daripada secara langsung. Ketika bervirtual, terkadang moral ditinggalkan, berbeda jika berinteraksi secara langsung, ada norma kesopanan yang akan terus terjalin, apalagi jika berkomunikasi dengan yang lebih tua.

Globalisasi dituding sebagai penyebab degradasi moral yang mengancam eksistensi norma kesopanan. Sebab, modernisasi yang telah mendunia berasal dari Barat yang nilai-nilai kebebasannya sungguh sangat kebablasan. Sekularisme yang menjadi asas kehidupan mereka, menuntut kebebasan mutlak bagi individu. Sehingga, sebagian besar dari warganya terbiasa dengan kehidupan serba bebas, tanpa terikat dengan norma kemasyarakatan. Dan paham kebebasan inilah yang terus mereka iklankan ke seluruh dunia.

Ideologi kapitalisme yang memakai asas sekularisme, akan terus digencarkan hingga seluruh penduduk dunia memiliki pemikiran dan perilaku yang sama. Hasilnya, negeri-negeri pengikut akan mudah dikuasai, sebab sumber daya manusianya telah terinfeksi paham sekuler dan liberal. Terbiasa berpikiran bebas, akan sangat mudah untuk menanggalkan moralitas yang selama ini dibangun oleh keluarga.

Degradasi moral bisa terlihat dari beberapa faktor, dan semua faktor ini telah tampak pada semua kalangan usia, baik remaja maupun dewasa, yakni:

  1. Derasnya budaya hedonis. Tujuan awal manusia diciptakan Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya. Namun ketika paham hedonis ini menjangkiti, maka tujuan hidup dapat berubah haluan menjadi kemanfaatan dunia semata. Semisal budaya mukbang (siaran makan ala Korea), video travelling, pamer barang-barang branded, dan tempat-tempat menarik yang akan meraih ribuan jempol di media sosial.
  2. Semakin merebaknya aurat dipertontonkan. Syariat Islam telah mengatur cara berpakaian sebagai seorang muslim, yakni pakaian yang dapat menutup aurat. Juga beberapa ketentuan seperti tidak ketat dan sesuai gender. Namun dewasa ini, aurat wanita bagai gorengan di pinggir jalan. Diobral. Rasa malu telah ditanggalkan. Bahkan terkadang karena mengikuti fashion, seorang laki-laki pun dapat memakai aksesoris, bahkan pakaian perempuan. Dan hal tersebut dinilai sah sesuai dengan hak asasi dia sebagai manusia.
  3. Sopan santun yang semakin terkikis.
    “Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak menghormati yang lebih tua.” (HR. Tirmidzi)
    inilah hadis yang menjadi dalil agar seorang muslim mengedepankan rasa sayang dan hormat. Terlebih terhadap orang yang lebih tua. Namun lagi-lagi, penghormatan kepada yang lebih tua pun telah mulai ditinggalkan. Melawan orang tua dengan perkataan kasar, mengancam guru yang memberi sanksi tak jarang terpampang dalam berita harian. Nauzubillah.
  4. Hilangnya empati dan simpati. Rasa sayang dan hormat, akan menumbuhkan empati dan simpati kepada sesama. Dan hal ini menjadi penanda baiknya karakter seseorang. Namun kini, bencana bagaikan tempat untuk unjuk gigi. Bukanlah menolong malah gadget yang dikedepankan, demi viralnya pemberitaan melalui kanalnya.

Inilah akibat dari masuknya budaya asing yang tak lagi dapat dibendung oleh negara penganut kapitalisme. Berbeda dengan Islam yang akan menjaga akidah dan karakter islami individu.

Khilafah Membendung Masuknya Degradasi Moral

Sudah sewajarnya jika seorang muslim mempunyai kepribadian Islam yang luhur. Sebagaimana sekuler dan liberal masuk dengan perantara negara yang membuka pintu, kepribadian Islam juga akan dibangun oleh negara. Dan menutup seluruh pintu yang dapat diakses paham-paham tersebut masuk ke dalam negara. Hal yang dilakukan oleh Khilafah sebagai institusi yang menjalankan syariat Islam agar terhindar dari degradasi moral adalah:

Pertama, menyediakan kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam.
Kedua, Khilafah akan dengan tegas menindak pelaku pornografi dan pornoaksi, serta menutup akses terhadap keduanya.
Ketiga, keluarga menjadi fondasi awal terbentuknya kepribadian individu.
Keempat, dijalankannya amar makruf nahi mungkar di tengah-tengah masyarakat.

Keempat langkah inilah yang nantinya akan dilaksanakan oleh Khilafah dalam rangka mencegah terjadinya degradasi moral. Serta penutupan akses bagi negara lain untuk memasukkan paham selain Islam.
Allahu a’lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Bagiku Agamaku dan Bagimu Agamamu
Next
Indo-Pasifik dan Posisi Terjepit Indonesia di Tengah Perebutan Pengaruh
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram