Menjemput Janji Agung

"Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah insan biasa yang berharap masih memiliki waktu hingga janji itu terwujud sempurna. Kuberikan setiap yang kumiliki agar janji itu semakin dekat menjadi nyata. Seluruh hidup, kupersembahkan untuk kemuliaannya."

Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dalam embusan angin malam, aku mencarimu. Dalam rintik hujan, aku mengejarmu. Dalam terik sinar mentari, aku mengiringimu. Dalam geliat kesibukan, aku mencoba mengikuti langkahmu. Dalam sunyi sepi sendiri, aku mendoakanmu. Selalu ada kamu dalam setiap detikku. Selalu ada namamu dalam detak jantungku.

Pada sebuah janji aku meyakini. Janji ini yang tak mungkin dikhianati. Sebuah janji yang dinyatakan dengan pasti. Satu janji yang dinanti. Satu janji yang memacu untuk berikhtiar memantaskan diri.

Aku masih setia di sini. Menunggu janji itu untuk terpenuhi. Tiada sedetik pun aku lengah dan berlalu pergi. Walau aral merintang, aku yakinkan kesetiaanku tetap terpatri. Walau hujan badai menghadang, tak menggoyahkan keteguhan hati.

Aku masih di sini. Tak sekadar menunggu, tetapi aku juga memahat jejak-jejak di bumi. Dengan jejak sederhana itu, kuberharap kaumampu mengenali dan mengikuti. Sungguh, aku berharap semoga kausudi menemani. Membawa serta seluruh keluarga dan sahabat terkasih untuk merasakan indahnya meniti jalan ini.

Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah insan biasa yang berharap masih memiliki waktu hingga janji itu terwujud sempurna. Kuberikan setiap yang kumiliki agar janji itu semakin dekat menjadi nyata. Seluruh hidup, kupersembahkan untuk kemuliaannya. Dengan peluh, air mata dan darah, aku rela demi bisa menjumpainya.

Aku berpacu dengan waktuku yang tak mungkin selamanya. Ajalku bisa datang kapan saja. Sementara amalku hanyalah alakadarnya. Oh, apakah aku mampu menemuimu di sana? Akankah sampai umurku untuk bertatap muka? Apakah aku layak berada dalam barisannya yang mulia?

Kini adalah waktu mempersiapkan segalanya. Bekalku yang tak seberapa, tapi keteguhanku mau berupaya. Sungguh telah kucurahkan semua, namun terasa kurang adanya. Kupinta pada-Nya agar Dia melengkapi segala kekurangan yang ada. Aku bertawakal pada-Nya untuk semuanya.

Perjalanan ini tak mudah. Perjalanan ini tak singkat. Perjalanan ini penuh onak dan duri. Perjalanan ini melelahkan. Perjalanan ini menguras air mata.

Meskipun begitu, perjalanan ini juga menghadirkan bahagia yang tak cukup diungkapkan dengan perkataan. Ada debar-debar syahdu kala hati tiada berhenti mengharap dalam untaian doa yang dipanjatkan. Ada asa yang terus berkembang mengiringi langkah-langkah perlahan namun pasti. Ada rasa yang terus terjalin dalam kebersamaan karena sebuah perintah suci.

Seperti musim yang terus berganti, setiap dinamika adalah pasti. Kadang aku harus mundur agar bisa maju. Kadang aku harus mempercepat laju agar futur tak menyalip. Kadang aku terlena oleh gegap gempita sanjung puja, hingga riya’ berpesta pora. Saat itulah, kau tetap setia menyampaikan nasihat tanda cinta.

Ada kalanya kemudahan membuatku menggampangkan hingga longgarlah ikatan. Ada kalanya kesulitan membuatku seakan hendak mengundurkan diri. Ada kalanya tekanan sangat mengancam, seolah tak ada jalan selain menyerah. Ada kalanya ketakutan menjadikanku pengecut yang kehilangan logika. Ada kalanya semua jalan terasa buntu. Namun, satu janji kembali memercikkan semangat untuk kembali ke barisan.

Segala yang melemahkan itu adalah bumbu perjuangan. Setiap ujian dan cobaan adalah sebagai pembelajaran. Semua permasalahan yang menerpa adalah ajang pembuktian keyakinan. Tiadalah itu semua ada, melainkan untuk menguatkan. Tiadalah kecemasan karena perlindungan-Nya.

Aku tak sendiri. Aku ada di mana-mana. Aku mewujud menjadi siapa pun. Aku adalah kau. Aku adalah anda. Aku adalah dia. Aku adalah kalian. Aku adalah mereka. Aku adalah kita yang tetap bertahan di medan juang. Aku adalah kita yang berjiwa tangguh laksana panglima perang. Aku adalah kita yang mengabaikan lelah demi meraih indahnya akhir nanti.

Kita yang terus melangkah demi menggapai janji yang Dia tegaskan. Sebuah janji yang kita pegang hingga kapan pun. Satu janji yang dijemput dengan segenap hati. Satu janji yang pasti akan terjadi, sebagaimana tertulis dalam kitab suci: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia bersungguh-sungguh untuk menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, setelah ketakutan mereka menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan apa pun dengan aku; dan siapa saja yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur: 55)

Inilah janji agung itu. Padanya kita memusatkan perhatian. Untuknya kita curahkan seluruh upaya. Dengannya kita berharap jalan keselamatan. Semoga Allah memberikan kita keteguhan dan pertolongan hingga nanti kita bertemu kembali di surga-Nya.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Drama Disrupsi Rumah Tangga
Next
Jangan Biarkan Air Matanya Menetes
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram