Sepertinya, inilah tujuan Mom Andrea mengadakan Challenge Rakastan Sinua, menumbuhkan rasa cinta di antara kami yang selama ini berada di NP, agar kami makin dekat sebagai sebuah keluarga.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pagi itu, seorang kurir datang membawa paket untuk saya. Setelah saya buka, ternyata isinya sebuah piala. Ya, piala untuk saya karena telah memenangkan Challenge Rakastan Sinua yang diadakan oleh NarasiPost.Com (NP).
Terus terang saya tidak merasa bangga, karena piala itu saya peroleh bukan karena prestasi saya. Namun, saya merasa senang sekaligus terharu. Mengapa? Penasaran ya? Yuk, baca cerita selanjutnya.
Hanya Penulis Biasa
Dalam challenge ini, saya merasa tidak memiliki peluang untuk menjadi pemenang. Saya hanya penulis biasa. Tulisan-tulisan saya biasa saja. Diksi-diksinya biasa. Rangkaian kata-katanya tidak mampu membuat orang yang membaca terkesima atau terpesona. Begitu pula dengan isinya. Ah, pokoknya biasa saja.
Saya merasa bahwa saya tidak istimewa, sehingga tidak mempunyai penggemar. Saya juga tidak banyak dikenal. Maklumlah, saya belum pernah menjadi pemenang utama challenge-challenge besar. Paling-paling hanya menang challenge-challenge kecil, seperti The Best Article of The Week. Kalau pun nama saya saya ada di daftar pemenang challenge besar, hanya menjadi pemenang di urutan ke sekian. Bahkan, saat Challenge Milad NP, saya tidak memenangkan satu penghargaan pun. Menyedihkan sekali!
Kaget
Karena merasa tidak memiliki peluang itulah, saya kurang bersemangat mengikuti challenge ini. Tidak ada bayangan sedikit pun untuk memenangkan challenge ini. Meskipun demikian, saya tetap mengikutinya, karena sebagai bagian dari keluarga besar NP saya merasa berkewajiban untuk itu.
Meski tampak mudah, challenge ini terasa sulit bagi saya. Saya merasa tidak mempunyai kemampuan untuk me-reviewtulisan teman-teman. Oleh karena itu, saya tidak segera mengumpulkan hasil review karena memang belum ada yang saya review.
Awalnya, saya hanya menimbang-nimbang siapa saja yang akan saya review, mulai dari Tim Redaksi, Tim Penulis Inti, hingga Kontributor NarasiPost.Com (Konapost). Saya kemudian mengumpulkan link tulisan mereka yang akan saya reviewdan saya simpan di Google Docs.
Ada beberapa penulis yang kemudian saya review. Namun, sepertinya cara saya me-review tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Pemred NP, Mom Andrea. Review yang beliau harapkan cukup membuat saya pusing, meskipun tidak sampai tujuh keliling. Oleh karena itu, saya pun menunda me-review penulis lainnya.
Sebelum me-review, saya tentu harus membaca naskah para penulis terlebih dahulu. Sebab, yang di-review adalah naskah mereka, bukan karakter, sifat, atau kepribadian mereka. Misalnya, ketika me-review naskah cerpen dibahas alur ceritanya, konflik, dan sebagainya. Sedangkan review untuk naskah opini misalnya tentang penyajian fakta, analisis, atau solusi yang diberikan. Nah, pusing ‘kan?
Dalam kondisi masih bingung bin pusing tentang bagaimana memberikan ulasan, saya membaca ulasan teman-teman di Facebook. Meskipun tentu saja saya tidak akan menemukan contoh review di sana. Pasalnya, yang diunggah di Facebookhanya tautan naskah yang diulas dan nama penulisnya. Sementara, hasil review-nya dikirim langsung ke Mom Andrea.
Saat itulah saya mengetahui ada beberapa teman yang me-review tulisan saya. Ada yang dari Tim Redaksi, Tim Penulis Inti, dan Kontributor Narasipost.Com (Konapost). Nah, yang membuat kaget adalah review dari beberapa Konapost. Kaget karena saya tidak mengira sama sekali kalau akan ada teman dari Konapost yang me-review saya. Kaget sekaligus bahagia dan terharu. Rasanya seperti diguyur air hujan setelah satu tahun kemarau! Saat itu, saya merasa dihargai dan dicintai.
Ah, mungkin ungkapan saya ini terlalu berlebihan, ya. Namun, sebenarnya tidak juga karena saya benar-benar tidak menyangka akan ada Konapost yang me-review saya. Masyaallah, benar-benar tak terduga!
Sepertinya, inilah tujuan Mom Andrea mengadakan Challenge Rakastan Sinua, menumbuhkan rasa cinta di antara kami yang selama ini berada di NP, agar kami makin dekat sebagai sebuah keluarga. Sebuah ide yang luar biasa! Challenge Rakastan Sinua ini menjadi salah satu cara untuk mewujudkan firman Allah Swt. dalam surah Al-Hujurat [49]: 10.
إنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إخْوَةٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”
Dengan challenge ini, hubungan kami sebagai saudara seakidah akan semakin dekat. Sebagaimana kedekatan kami dengan saudara dalam sebuah keluarga. Alangkah indahnya!
Sudah Rezeki
Karena ada Konapost yang me-review saya, saya menjadi bersemangat. Oleh karena itu, saya berniat untuk segera mengumpulkan hasil review para penulis. Namun, saat itu saya harus pergi ke rumah saudara yang di luar kota untuk mengadakan acara seribu harinya ibu.
Karena sibuk membantu mempersiapkan berbagai keperluan acara, saya meninggalkan ponsel di kamar. Saya hanya sesekali membukanya untuk mengecek pesan yang masuk di WhatsApp atau Telegram. Siapa tahu, ada pesan penting yang harus segera saya respons.
Malam harinya, ketika kondisi saya sudah sangat lelah karena membantu persiapan acara, saya berusaha membuka WhatsApp. Saya pun menyempatkan diri untuk melihat grup Konapost. Mbak Ragil Rahayu, salah satu admin NP mengingatkan di grup bahwa waktu pelaksanaan challenge hanya tinggal beberapa hari.
Pagi harinya, setelah salat subuh, saya mencoba me-review beberapa penulis. Setelah membaca naskah-naskah mereka, saya pun berusaha me-review semampu saya. Saya tidak tahu, apakah review itu sudah sesuai ketentuan atau tidak. Bagi saya, yang penting saya sudah berusaha me-review dengan sepenuh hati.
Setelah me-review beberapa penulis dan mengumpulkan hasilnya, saya berhenti untuk melakukan aktivitas lain. Saya berencana untuk me-review beberapa penulis lagi siang harinya. Ternyata, ketika saya membuka grup Konapost, Mom mengumumkan bahwa challenge sudah ditutup.
Kaget juga saya waktu itu karena challenge ditutup lebih awal dari jadwal. Saya kemudian mencoba membaca kembali semua pesan yang dikirim pada malam itu. Saat itulah saya baru paham kalau Mom mengatakan akan menutup challenge pada pukul 7.00 pagi itu. Gagallah rencana saya untuk me-review lagi. Ya, mau bagaimana lagi. Salah saya, kurang teliti saat membaca pesan.
Setelah challenge berakhir, tinggallah menunggu waktu pengumuman pemenang. Saya tidak banyak berharap karena tidak banyak orang yang me-review saya. Di samping itu, poin saya juga pasti biasa saja. Jadi, perasaan saya pun biasa saja ketika menunggu waktu pengumuman.
Namun, ternyata Allah Swt. memberi kejutan manis untuk saya. Ketika Mom Andrea mengumumkan nama-nama pemenang, ada nama saya di daftar pemenang, meskipun hanya menjadi salah satu dari lima pemenang ketiga. Saya tidak menyangka sama sekali kalau akan menang. Ini benar-benar rezeki yang tidak disangka-sangka. Rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. bagi setiap makhluk yang dikehendaki-Nya, seperti yang disebutkan dalam surah Saba [34]: 36.
قُلْ إِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزَقَ لِمَنْ يَشآءُ وَيَقْدِرُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Katakanlah sesungguhnya Tuhanku meluaskan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dan membatasinya. Namun, sebagian besar manusia tidak mengetahui.”
Begitulah, jika sudah menjadi rezeki kita, pasti akan sampai ke kita. Sebaliknya, apa pun usaha yang kita lakukan, jika bukan rezeki kita ia tidak akan datang kepada kita. Hal itu karena rezeki merupakan bagian dari qada Allah Swt.
Khatimah
Kemenangan saya di Challenge Rakastan Sinua ini memang tidak menunjukkan bahwa saya adalah seorang penulis yang istimewa. Hal itu karena penilaian challenge ini tidak semata-mata dilandaskan pada karya tulis kita. Namun, dilandaskan pada kedekatan kita dengan teman-teman sesama penulis di NP.
Kemenangan saya di challenge ini menjadi obat bagi kekalahan saya di challenge sebelumnya.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Mom Andrea yang selalu menemukan ide-ide kreatif untuk memberikan hadiah kepada kami, para penulis. Hanya doa yang dapat saya panjatkan sebagai balasan atas kebaikan Mom. Semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan Mom dengan yang lebih baik. Semoga kebaikan Mom dan kebahagiaan yang telah Mom bagikan kepada kami, akan menambah berat timbangan amal Mom kelak di akhirat.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah me-review tulisan-tulisan saya. Meskipun saya tidak mengetahui secara pasti apa isi review itu, tetapi saya tahu bahwa teman-teman mengingat saya. Jika kelak teman-teman masuk ke surga, saya sangat berharap, teman-teman juga mengingat dan mencari saya. Kemudian, teman-teman mengajak saya untuk bersama-sama berkumpul di surga-Nya. Tentu, ini adalah kebahagiaan yang tidak ada bandingannya.
Wallaahu a'lam bi ash-shawaab.[]
Menurutku Mba bukan penulis biasa.. Mba itu istimewa karena bisa menjadi bagian dari TPI.. kita memang tidak bisa istimewa di mata semua orang, tapi kita istimewa dimata orang-orang yang menyayangi kita. Mba bukan penulis biasa, karena semua penulis ideologis itu sebenarnya luar biasa. Berani menyuarakan kebenaran...
Masya Allah, jadi merasa disayangi. Uhibbuki fillaah, Mbak
Saya pun cuma penulis biasa yang diberi rezeki Allah berkumpul bersama para pejuang pena yang ikhlas karena-Nya.
Ya mbak, memang betul. Dapat berkumpul bersama para penulis hebat adalah rezeki tak terkira.
Duh, duh, ini mah tulisannya dah bening. Perkara juara, tenang Mbak sekaligus Bundaku yang kucintai karena Allah, semua penulis challange akan sama-sama dihisab nanti. Jika Mbak nanti di surga tak bersua dengan saya, cari diri yang fakir ini, nggih Mbak. Peluk erat dari Paiton
Semoga Allah mengumpulkan kita di surga-Nya ya mbak. Aamiin
Tos mbak, kita gak pernah jd juara umum. Wkwkkw. Saya mah sadar diri
Iya mbak, betul. He ... he ... he ...
Barakallah.. Rakastan Sinua cause Allah
Inggih mbak
Rakastan sinua karena Allah tentunya.
Betul, mbak
Tulisannya katanya biasa, tapi kok saya nelangsa bacanya ya, hehe ...
Mungkin sy lagi capek ini pas baca. Barakallah bu Qib.
Semua orang pasti ingin menang, tp kalau gak menang bukan berarti dunia runtuh. Yg penting semangat mengikuti challenge sebagai bagian dari keluarga NP yes. Aku pun ...
Insyaallah mbak
Barakallah mb Mariyah..di challenge Rakastan Sinua ajang merekatkan hubungan antara keluarga NP..
Inggih mbak, betul
Masyaallah, Challenge Rakastan Sinua memang luar biasa. Menumbuhkan semangat untuk sebuah kebaikan.
Barakallah mba@Mariyah
Aamiin
Barakallah Mba Mariyah...
Aamiin
Barakallah mbak.....paketnya indahnya semoga menambah semangat
Aamiin
Baraakallah Mbak ❤️
Kalau njenengan masuk surga, tolong ingat dan cari saya ❤️
Semoga Allah mengumpulkan kita di surga-Nya, mbak. Aamiin
Aamiin Aamiin Allahuma Aamiin