Kami sadar, bahwa challenge itu ibarat mood booster agar kami tak lelah dan berhenti menjadi pejuang literasi.
Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.
(Kontributor NarasiPost.Com & Penulis)
NarasiPost.Com-"Saat kamu menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta akan bersatu membantumu meraihnya." -Paulo Coelho, The Alchemist-
Ya, jika kita punya mimpi, maka bermimpilah! Menjadi penulis ideologis, mungkin awalnya hanya mimpi dan keinginan. Namun, seiring berjalannya waktu predikat penulis ideologis melekat pada diri kita. Benar, bahwa jika kita menginginkan sesuatu mestakung alias semesta mendukung. Begitupun ketika kita mengikuti challenge, awalnya kita ingin menaklukkan diri melepas rantai gajah yang begitu berat, keluar dari zona nyaman (the comfort zone), dan tidak berlama-lama hibernasi karena khawatir akan mati.
Challenge itu ibarat pemantik, dan ibarat api yang membakar semangat siapa saja. Termasuk challenge NP sebuah mood booster bagi pejuang literasi. Ingin menang dan mendapatkan reward ketika mengikuti challenge itu ibarat mimpi. Maka, mulailah bermimpi dan merealisasikan mimpi satu per satu! Andrea Hirata saja awalnya bermimpi keliling dunia, menjadi novelis keren karyanya best selling, dan mampu memotivasi para pembacanya.
Begitu pun Mom Andrea (sama-sama Andrea, kebetulan, hehe) mampu mewujudkan keinginannya membangun sebuah media ideologis yang menampung para penulis ideologis dan mampu mengadakan challenge-challenge bergengsi. Lantas, mengapa kita tidak bisa mewujudkan mimpi kita?
Gejolak Hati
Ketika NP mengadakan challenge, hati bergejolak meronta ingin mengikutinya. Walau kadang hati berbisik lirih, 'Memangnya kamu bisa? Kalau kalah atau tidak mendapat hadiah gimana?' Namun, saya empaskan bisikan tersebut agar diri tak dipengaruhi energi negatif. Bagaimanapun dalam dunia menulis butuh up grade, agar lebih baik. Nah, challenge itu salah satu sarana meng-up grade diri, jika menang dan mendapat reward bonus tersendiri.
Rasanya nano-nano mengikuti challenge, apalagi di tengah aktivitas lain sebagai istri, ibu, penulis, pengajar, dan predikat lain di masyarakat. Menjelang DL, rasanya dag dig dug. Saya mau menyapa dulu para pejuang DL (hai.. hehe). Nah, yang bikin lebih semangat challenge di NP itu suka-suka sang sutradara. Kadang sang sutradara bilang, boleh ditambah waktu challenge-nya, atau boleh kirim naskah lebih dari satu. Baik banget kan. Mom, dirimu sungguh luar biasa.
Dari beberapa challenge yang diadakan NP, banyak juga yang saya ikuti. Pernah punya mimpi jadi pemenang? Tentu saja. Walau berkali-kali mengikuti challenge NP belum berjodoh dengan kemenangan alias sang juara. Namun, yakinlah bahwa proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Di challenge tahun ini, Allah memberi kesempatan saya menjadi pemenang kedua rubrik opini. Terima kasih NP yang alwayskeren.
Bertemu 'Jodoh' (Juara)
Di challenge milad NP ke-3 kemarin, program challenge NarasiPost.Com ke-7 dengan total reward 25,3 juta untuk para penulis ideologis dan editor video. Saya kirim naskah rubrik opini dengan judul, "Tercekik Pajak di Negeri Zamrud Khatulistiwa" https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/tercekik-pajak-di-negeri-zamrud-khatulistiwa/).
Namun, entah mengapa hati merasa kurang yakin dengan naskah tersebut lalu saya coba kirim lagi dengan tema yang lain. Naskah peserta yang lain jauh lebih keren dari saya.
Saya merenung, pasti bisa buat satu tulisan lagi, kebetulan Mom memperbolehkan kirim lebih dari satu naskah. Putar otak dong, bagaimana caranya saya membuat satu tulisan lagi yang mencerahkan, membuat semangat bagi pembacanya, memberikan energi positif bagi dakwah, dan ada sesuatu yang beda dari naskah sebelumnya juga naskah orang lain. Ngobrol dengan suami, kalau ambil tema tentang konstelasi internasional bagaimana? Respons suami, "Bagus". Minta doa juga dari suami (so sweet, ehem).
Akhirnya setelah baca beberapa referensi, jadilah judul "Bonus Demografi di Tengah Konstelasi Internasional, Ancaman Hegemoni Global?" https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/bonus-demografi-di-tengah-konstelasi-internasional-ancaman-hegemoni-global/
Mencoba percaya diri, walau banyak yang lebih keren dari naskah saya yang sederhana. Tak menyangka, Mom bilang naskah saya 'keren' dan jurinya pun bilang 'keren'. Rasanya kayak lagi di gurun pasir yang teramat panas, tiba-tiba hujan deras. Nyeees di hati. Tak disangka, naskah tersebut mengantarkan saya pada jodoh (juara) ke-2 di rubrik opini dan world news. Senang? Tentu senang, tapi saya tidak boleh berpuas diri karena tetap harus belajar dan terus belajar.
Adapun kategori motivasi, naskah saya masuk 10 besar dari puluhan naskah yang masuk ke meja redaksi. Judul naskah motivasi yaitu, "Apa pun Posisimu, Melesatlah!" http://(https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/apa-pun-posisimu-melesatlah. Isi naskah tersebut bercerita tentang diri saya, bahwa harus tetap semangat bahkan melesat dalam dakwah, apa pun posisi kita.
Reward yang Menggiurkan
Mendapatkn reward trofi itu rasanya sesuatu banget, trofinya pun mewah, masyaallah. Plus cash yang ditransfer oleh admin NP, Putri. Barakallah, Mom. Setelah mengikuti challenge milad NP, saya mengikuti challenge selanjutnya yaitu "Rakastan Sinua". Challenge ini untuk melihat seberapa dekat antara NP dengan kontributor, dan di antara para kontributor. Alhamdulillah, menjadi salah satu pemenang dan mendapatkan trofi lagi yang super keren.
Jujurly, reward challenge yang ditawarkan NP memang sangat menggiurkan. Betapa tidak? Reward itu sangat berguna bagi para pejuang literasi, karena banyak yang terkendala HP, laptop, dan lainnya sebagai sarana dakwah literasi. Tak dimungkiri, reward ini menjadi salah satu motivasi bagi para pejuang literasi. Ini akan menjadi memory dan kenangan yang indah, kami bersaksi di akhirat nanti bahwa NP selalu berupaya memberikan dan mempersembahkan yang terbaik bagi pejuang literasi.
Challenge ini tidak serta merta ada, namun ada sutradara hebat dan penopang dana di belakangnya. Selain itu, ada para punggawa yang hebat dan setia mengoreksi setiap naskah yang diterima. NP memiliki kriteria dan ciri khas dalam menerima naskah, tak heran yang lolos di meja redaksi, bisa tayang, dan juara hanya yang sesuai kriteria NP. Sebagus apa pun, jika belum memenuhi kriteria NP maka tak masuk pada deretan naskah pemenang. Maka, berbahagia dan berbanggalah jika naskah kalian bagian dari pemenang di hati para juri NP.
Namun, janganlah berpuas diri bagi para pemenang challenge. Karena dakwah literasi akan terus berjalan tanpa henti, ada atau pun tidak ada challenge. Jangan pernah menggantungkan semangat hanya pada challenge, challenge itu hanya salah satu yang bisa membuat semangat. Semangat yang abadi ada di dalam diri kita yang sudah terpatri, bahwa kita berharap dakwah di dunia literasi bisa mendapat rida Ilahi. Terus berlomba dalam kebaikan, selama jiwa masih menyatu dalam raga.
Bagi yang belum berjodoh dengan kemenangan dalam sebuah challenge, jangan pernah patah semangat. Terus belajar dan mencoba, ibarat pisau akan tajam jika terus diasah. Begitu pun kita para pejuang literasi, terus membaca dan menulis akan membuat pena dan pikiran ini semakin tajam dalam membuat tulisan. Menulislah dengan cinta, rasakan sensasinya. Walau sering dikejar DL, akan terasa bermakna dan terasa bahagia berharap tulisan ini bisa menjadi saksi di hadapan-Nya.
Risalah Hati
Terima kasih yang tiada terkira bagi Mom Andrea dan para punggawanya, telah mengadakan challengebergengsi tiada henti. Kami tahu, bahwa apa yang dilakukan bagian dari amal saleh di jalan dakwah yang terjal ini. Kami sadar, bahwa challenge itu ibarat mood booster agar kami tak lelah dan berhenti menjadi pejuang literasi. Kami salut, atas semua pengorbanan dan perjuangan kalian. Karena mengadakan challenge itu tentu tidak mudah, butuh kekuatan niat, tekad, usaha, waktu, materi, pikiran, hati yang tulus dan lapang semata mengharap rida Allah.
Semoga lelah kalian, kurang tidur kalian, pikiran, dan tenaga kalian yang ekstra terus menyemangati kami di jalan dakwah ini menjadi saksi di akhirat kelak bahwa kalian layak mendapatkan surga-Nya. Semoga keberkahan senantiasa menyelimuti kalian, dan semoga kebaikan selalui menyertai kalian. Terkhusus Mom Andrea, izinkan saya mengungkapkan untaian indah Ibnu Qayyim Al Jauziah, "Bila seseorang menghabiskan waktunya untuk Allah, maka Allah akan mengurus semua kebutuhannya dan menghapuskan segala kekhawatirannya. Allah akan mengosongkan hatinya supaya hanya dipenuhi dengan kecintaan kepada-Nya."
Al Ghazali pernah mengatakan, "Jiwa manusia itu seperti cermin yang memantulkan bayangannya. Kebajikan akan membuat jiwa itu bersinar, sementara keburukan akan membuatnya gelap." NP, teruslah bersinar untuk menyinari sekitar yaitu para pejuang literasi dan umat.
Bagi para pejuang literasi, saya tuliskan kutipan dari Andrea Hirata, "Bermimpi dan berdoalah karena Tuhan akan memeluk mimpi–mimpimu itu. "Allahu'alam bishawab.
Green Sevilla, Sabtu, 23 Desember 2023 []
Barakallah mbak Sherly.. Kereen..
Ada yang lebih kereen, mbak Deena
Barakallahu fiik mbak Serly
Wa fiik barakallah
Baraakallah Mbak Sherly ❤️
Wa fiik barakallah
Masyaallah, dari Teh Sherly aku banyak belajar menulis opini. Barokallahu fiik, Teh
Wa fiik barakallah, cikgu
MasyaaAllah.. pejuang Challenge ini.. berakhir dalam kemenangan, juara 2 untuk kategori opini. Naskahnya memang keren kemarin Mba
Hai yang juara 1
Naskah mbak jauh lebih kereeen ❤️❤️
Barakallah mbak Sherly
Wa fiik barakallah ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Barakallah. Naskah Mbak sherly selalu keren. mantul , layak deh jadi juara. Semoga bisa menulari diri ini yang masih harus terus meng-upgrade diri.
Wa fiik barakallah ❤️
Naskah ini penyemangat diri sendiri khususnya
Alhamdulillah kalau bermanfaat untuk yang lain ❤️
Benar banget mba. Ada atau tak ada challenge, nulis harus jalan terus. Barakallah mba@Sherly
Jazakillah Khoir mood boosternya
Waiyyaki
Masyaallah tabarakallah sehati sekata sudah terwakilkan semua ungkapan kalbu pada tulisanmu suhu. Yg pasti kamu is the best
Seias sekata
Wa fiik barakallah ❤️❤️❤️
Bunda Mimi juga is the best
Tuh kan glowing
Masa
Mbak Irma juga glowing
Tulisan yang selalu mempesona, memotivasi untuk bangkit dari mimpi dan berkarya. Keren teh geulis
Bunda
Maa sya Allah senangnya baca tulisan mbak Sherly...
Menang challange dan tak pernah berpuas diri, sebab mimpi harus tetap dipatri dalam hati.
Terimakasih sudah menginspirasi...
Sama-sama..
Tulisan yang memotivasi saya khususnya
Jazaakillah Khair, mom Andrea dan Tim NP
Selalu mengapresiasi karya saya yang sederhana ❤️
MasyaAllah jangan takut untuk bermimpi dan mengejar mimpimu.. jazakumullahu khairan mb pengingatannya
Sami-sami
Masyaallah, barakallah mbak Sherly. Senang ya bisa ikutan challenge NP, jadi punya kisah unik dan menarik di setiap tantangannya.
Wa fiik barakallah
Betul sekaliiiiii❤️❤️❤️
Mba Sherly mah produktif. Barokallohu
Wa fiik barakallah
Bunda juga produktif ❤️❤️❤️❤️