Apa pun itu, yang jelas challenge di media NarasiPost.Com telah memberi warna tersendiri bagiku dan bagi jalan dakwahku
Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NP &Penulis Buku Jejak Karya Impian)
NarasiPost.Com-Demi Allah, jika satu orang saja diberikan petunjuk (oleh Allah) melalui perantaramu, maka itu lebih baik dari unta merah.” (HR. Bukhari)
Memaknai hadis di atas, pikiranku melayang pada pahala yang diberikan oleh Allah kepada para insan yang mendakwahkan Islam. Salah satunya adalah aktivitas menulis. Karena satu peluru hanya bisa menembus satu kepala. Namun, satu tulisan bisa menembus ribuan kepala. Rupanya ungkapan ini benar-benar dipahami, dan diaplikasikan oleh media NarasiPost.Com.
Terbukti dari rumah besar NP lahirlah penulis keren yang kemampuannya luar biasa. Para penulis yang makin bersinar dan memberi warna dalam kancah dakwah Islam ideologis. NP menjadi salah satu media rujukan bagi para pembaca dan penulis untuk mencari artikel yang berkelas, terlebih bagi diriku. Di media ini aku banyak mendapatkan ilmu, dan bersama NP diriku bisa mewujudkan mimpiku. Buku Jejak Karya Impian menjadi saksi ada ikatan tersendiri antara aku dan NarasiPost.Com.
Berawal dari sebuah keyakinan yang tertanam dalam diri, bahwa setiap aktivitas dakwah termasuk aktivitas menulis yang menyeru kepada Islam, akan menjadi salah satu penyumbang tegaknya peradaban Islam. Menjadikan diri untuk selalu mengambil sebuah kesempatan. Termasuk kesempatan yang diberikan oleh NP kepada semua kontributornya untuk mengasah kemampuannya. Melalui berbagai challenge, NP telah sukses melahirkan penulis-penulis ideologis yang mampu mendobrak peradaban lewat aksara.
Mengenal NP sejak awal berdirinya, sampai usia NP yang sudah melewati tiga tahun lebih, membuat diri merasa menjadi bagian dari media ini. Sebagai kontributor yang tergabung dalam rumah besar KonaPost, menjadikan diriku makin menyatu dengan NP baik dalam suka maupun duka.
Challenge NP Ajang Mengasah Kemampuan
Orang-orang hebat biasanya lahir dari medan yang berat. Tantangan akan dijadikan sebuah pengalaman dan lompatan untuk meraih sebuah impian yang dicita-citakan. Demikian juga dengan keberadaan challenge di NP bagiku. NP benar-benar memberikan fasilitas tersebut. Salah satunya berupa challenge kepada para penulis untuk mengasah kemampuannya, dalam menorehkan aksara yang penuh makna di belantika literasi dunia.
Awal mengetahui ada challenge di NP, ketika baru masuk di sebuah grup kontributor NP. Jujur, diriku belum berani mengikuti challenge tersebut. Sebagai penulis baru, yang masih harus banyak belajar, saya merasa belum mampu bersaing dengan para penulis hebat lainnya. Saya hanya menjadi pemerhati dan pembaca setia tulisan para peserta.
Saat itu sebagai penulis baru, naskahku bisa tayang di NP itu sesuatu yang luar biasa. Ketika mengirim tulisan ke NP hati selalu diliputi tanda tanya, apakah naskahku layak tayang? Apakah dapat surat cinta dari tim redaksinya? Karena ketatnya seleksi penayangan di NP membuat diriku selalu lega dan merasa punya kepuasan tersendiri ketika naskahku tayang di NP.
Sampai pada akhirnya aku beranikan diri mengirim naskah untuk mengikuti challenge di milad NP yang pertama. Waktu itu aku mengirim naskah motivasi dan naskah opini. Bermodal tekat dan keinginan untuk mengasah kemampuan, aku kirimkan naskah tersebut. Setelah menunggu dan menunggu akhirnya naskah motivasi yang berjudul Meletakkan Dunia Pada Tempatnya ditayangkan. Namun, tidak dengan naskah opininya. Pun ketika waktu pengumuman pemenang, tak ada namaku dalam jajaran pemenang. Dan momen inilah yang akhirnya menjadi titik tolak bagiku untuk bertekad menjadi lebih baik.
Aku terus belajar dengan mengikuti kelas menulis, sharing ilmu kepenulisan, dan lebih giat lagi dalam mengasah penaku. Aku membuat tantangan bagi diriku sendiri, salah satunya kirim terus naskah ke NP. Pantang menyerah sebelum tayang. Menunggu berbagai kritikan dari tim redaksi ketika kirim naskah ke NP, agar tahu di mana letak kesalahan naskahku.
Usaha memang tidak mengkhianati hasil. Dengan usaha yang disertai doa, agar goresan penaku bisa menembus dada para pembaca. Akhirnya pada Challenge Milad NarasiPost.com Held on June 25 to July 25, 2022 naskahku yang berjudul Wisata Pantai Selatan yang Masih Perawan mendapatkan penghargaan sebagai "The Best Travelling Script”. Kejutan ini sangat luar biasa bagi diriku saat itu.
Penghargaan ini bisa melecutkan semangatku untuk menjadi lebih baik lagi. Karena di NP, setiap untaian aksara selain bernilai amal jariah ternyata jika beruntung bisa menghasilkan rupiah, masyaallah. Rezeki yang patut disyukuri.
Sejak saat itu, susul menyusul dalam setiap challenge di NP, ada namaku sebagai bagian dari yang beruntung. Masyaallah, tabarakallah. Tahun 2022 sepertinya menjadi awal yang baik untuk menjadi bagian dari penakluk challenge di NP.
November 2022 naskah opini dan motivasi berhasil menjadi lima terbaik di NP. Meskipun belum bisa menaklukkan juara pertama, hal ini jelas menjadi penambah semangat baru bagi diriku untuk menjadi lebih baik lagi.
Challenge NP Mewujudkan Mimpiku
Bermimpi bisa punya buku solo yang berisi kumpulan naskah yang tayang di NP, adalah salah satu rencana yang aku catat dalam buku agendaku. Siapa sangka Allah kabulkan keinginanku. Pada 25 Februari sampai 23 Maret, NP kembali mengadakan challenge True Story. Sebagaimana biasa, NP selalu menyiapkan hadiah yang luar biasa. Ini menjadi ciri khas NP ketika mengadakan challenge, yang selalu bertabur hadiah fantastis, masyaallah.
Aku tulis kisah indahku dengan NP dalam sebuah naskah. Mencoba keberuntungan, sekaligus mengasah ketajaman pena dalam merangkai aksara. Aku mengirim artikel true story ke NP dengan harapan bisa mempunyai buku solo dari NP.
"NP, Bukan Sekadar Media Dakwah Biasa” sebuah judul naskah challenge True Story yang mendapat juara tiga pada bulan Maret 2023. Bertepatan dengan bulan Ramadan, bulan penuh berkah. Sebuah blender, dan buku solo impianku kini sudah ada dalam dekapan. Karena latar belakang yang berawal dari sebuah mimpi, maka buku solo kedua ini aku beri judul “Jejak Karya Impian”.
Hadiah yang sangat bermanfaat untuk gerak dakwahku di dunia nyata. Buku yang mendapat sambutan hangat dari para pembacanya, sekaligus makin memberikan rasa percaya diri pada diriku untuk terus berkarya dan memberikan persembahan terbaik dalam dakwah lewat aksara.
Keinginan menjadi lebih baik dalam mempersembahkan karya untuk dakwah, terus aku asah di challengeNP. Alhamdulillah, pada challenge NP yang ke-7, kembali aku mendapatkan juara tiga di rubrik motivasi. Sebuah naskah motivasi berjudul "Reach Up a Happy Ending" mampu bersaing dengan naskah keren lainnya.
Untuk naskah lainnya bisa masuk sebelas besar, yakni rubrik True Story dan juga opini. Alhamdulillah tabarakallah, sebuah pencapaian yang patut disyukuri.
Lewat challenge NP, goresan pena penulis menjadi makin tajam, menyajikan rangkaian aksara yang menghunjam, untuk mengajak umat kembali kepada Islam. Bukan karena berharap pujian. Namun, sebuah cita-cita mulia untuk sebuah rida dari Allah Tuhan Semesta Alam. Ini adalah landasan terkuat mengapa harus ikut dalam setiap challenge yang diadakan NP.
Meskipun tidak bisa dimungkiri, di setiap challenge NP akan selalu ada hadiah mewah. Sebagai buah apresiasi bagi para pelaku dakwah. Namun, bagiku pahala jariah itu adalah yang utama dibanding dengan nominal rupiah. Apa pun itu, yang jelas challenge di media NarasiPost.Com telah memberi warna tersendiri bagiku dan bagi jalan dakwahku. Nyatanya dengan hadiah yang aku dapatkan, aku bisa terbantu untuk makin melebarkan sayap dakwah di dunia nyata maupun maya. Dakwah lewat lisan atau tulisan, wallahu’alam.
Sosok Dermawan di Balik Challenge NP
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia.” (HR. Ahmad)
Bicara masalah eksistensi media dakwah NarasiPos.Com, tentu tidak bisa dilepaskan dari sosok Pemred dan Founder NarasiPost.Com. Sosok yang mampu menjadikan NP sebagai media dakwah yang diperhitungkan, serta mampu bertahan dari segala macam intimidasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ini jelas bukanlah hal yang mudah. Perlu sosok pejuang tangguh, yang sanggup mengadang segala badai persoalan.
Adalah Andrea Aussie, atau akrab dipanggil Mom Andrea. Ibu bagi para punggawa NP, yang kebaikannya tidak perlu diragukan. Semua admin NP dan penulis NP sudah sering menceritakan sosoknya dalam tulisan-tulisannya. Bagiku Mom Andrea adalah sosok yang sangat peduli dan punya hati yang mudah tersentuh. Jiwa berbagi yang mengakar dalam diri beliau patut membuat iri. Sosok wanita yang kadang bisa menjadi ibu yang melindungi anak-anaknya, dan terkadang juga bisa menjelma menjadi pemimpin yang tegas jika diperlukan dalam menjalankan kemudi NarasiPost.Com.
Belum pernah bertemu langsung dengan Mom Andrea. Namun, interaksi terjadi hampir setiap hari. Aku mengikuti aktivitasnya melalui cerita dan curahan hati beliau. Bertemu dan bercerita di rumah besar NP yang bernama Konapost. Yang jelas perhatian beliau terhadap keberadaan media dakwah NP sangat totalitas, selalu pasang badan jika terjadi sesuatu pada media NarasiPost.Com.
Pernah berbicara melalui telepon, sosoknya yang peduli terhadap semua orang, mendorongnya untuk bisa memberikan yang terbaik bagi para kontributor NP. Termasuk kepada diriku yang waktu itu mendapat hadiah cetak buku solo gratis. Setiap detail desain diperhatikannya dengan saksama, demi terbitnya sebuah buku yang sempurna buat diriku. Masyaallah, serasa tersanjung ketika bicara dengan Mom Andrea lewat telepon membicarakan hadiah buku solo buat diriku. Tujuannya agar buku solo itu tidak mengecewakan ketika sampai di tangan para pembaca. Semoga Allah balas kebaikanmu dengan keberkahan hidup, dengan keadaan yang sehat-sehat selalu.
Mom Andrea, dari naskah True Story yang sering aku baca di NP, kesehatan beliau ternyata tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Sering ikut sedih ketika membaca kisahnya. Namun, satu yang paling membuatku ikut terpukul, yakni ketika aku meresapi naskahnya yang berjudul Dunia Tanpa Denting.
Dalam diam aku hanya bisa mendoakannya. Sehat-sehat terus, dan tetap bisa kuat bertahan dalam segala ujianmu, umat membutuhkan dirimu. Memberi, tak harap kembali untuk perjuangan dakwah ini. Semoga makin banyak para dermawan yang mau mengikuti langkahmu, untuk memberikan kemanfaatan pada jalan dakwah Islam saat ini. Aamiin
Surabaya, 22 Desember 2023 (Bertepatan dengan Hari Ibu) []
Barakallahu fiik mbak Isty
Salut dengan capaian yang mbak miliki
Masyaallah, barakallah mbak Isty. Kisahnya menarik. Semua orang punya cerita masing-masing dengan NP ya.
Betul sekali bunda, pencapian yang perlu disyukuri. Keren sangat menginspirasi berawal dari mimpi
Barakallah.. bagus story nya mbak.. semoga kita semua selalu diberikan kesehatan untuk terus melakukan kebaikan..
MasyaAllah. Tulisan yang benar-benar meresap ke dalam hati, Mbak Isty.
Berusaha mengungkapkan perasaan melalui true story. Terimakasih komentarnya mbak Maya
MaasyaAllah...
Barakallahu Mbak Isty....
Semoga istikamah , perjalanan panjang akan membuahkan hasil yang baik..
Masyaallah keren, Mbak.
Perjalanan yang tidak mudah pastinya. Barokallahu fiik
Tetap semangat dalam berkarya,kakakku yang hebat.
Masyaallah. Seorang penulis hebat lahir dari medan yang berat. Sukses selalu mba @Isty
Aamiin
Barakallah, true story yang mengispirasi
Barakallah. Sukses selalu Mbak Isti. Semoga kemampuan & prestasi yang terus meningkat di dunia literasi bisa menular kepada diri ini
Aamiin wa fik barakallah mbak....
MasyaAllah tabarakallah Mbak Isty, keren. Jadi semakin bersemangat nulisnya ❤️
Ayuk, semangat mengasah pena. Sebarkan dakwah ke penjuru dunia. Bukankah NP media yang mendunia, yang membaca orang luar negeri lho ...
MasyaAllah tabarakallah mb Isty..langganan juara..
Barakallah Mba Isti
Aamiin....