Teman yang salihah akan membawa dampak yang positif untuk pribadi seseorang. Mereka akan senantiasa mengingatkan kita jika berada di jalur yang salah.
Oleh. Sulastri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pernahkah kamu merasa futur atau bosan? Setiap orang pasti pernah mengalami futur atau bosan, baik itu futur dengan pekerjaan, futur dengan aktivitas rumah tangga, futur dengan kehidupan sehari-hari, dan lain-lain. Tentu setiap orang berbeda-beda pula sebabnya. Namun, yang pasti setiap orang pernah mengalaminya, baik anak kecil maupun dewasa. Rasa futur pada anak kecil terbilang ringan seperti futur memiliki mainan yang itu-itu saja. Sementara itu, futur pada orang dewasa perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan efek yang negatif dan harus segera diatasi. Beginilah sebagai makhluk hidup. Selagi masih ada nyawa, ada pula perasaan yang mengahampiri, baik itu perasaan futur, sedih, bahagia, kecewa, dan lain-lain karena Allah memberikan akal dan perasaan pada manusia. Berbeda dengan binatang yang tidak memiliki akal.
Sebab Futur
Futur melanda tentu ada sebabnya. Apa saja itu?
Pertama, melakukan kegiatan sehari-hari yang terus berulang. Kegiatan sehari-hari yang menjadi rutinitas bisaberakibat timbul rasa futur. Seseorang menginginkan sedikit perubahan dalam aktivitas sehari-harinya agar aktivitas yang dilakukan tidak itu-itu saja. Mungkin sebagian orang menginginkan perubahan bukan karena butuh, tetapi hanya karena keinginan semata.
Kedua, kadar iman yang naik turun. Tak dimungkiri kadar iman seseorang memang mudah naik turun. Ada aktor eksternal dan internal yang memengaruhi. Dari faktor internal, kurangnya ketaatan kepada Allah. Hal yang cukup sulit untuk selalu istikamah dalam ketaatan. Adapun faktor eksternal, bisa dari pergaulan dan pengaruh media yang buruk. Jika dalam kondisi kadar iman yang sedang naik, akan senantiasa dalam ketaatan, sibuk mencari rida Allah, dan tidak timbul rasa futur. Namun, jika dalam keadaan iman yang turun, mudah sekali manusia terserang futur.
Ketiga, pengaruh buruk media. Media menampilkan tontonan yang mengedukasi bahwa untuk menghilangkan futur adalah dengan liburan mengunjungi suatu daerah atau makan makanan yang lezat. Ini akan mengakibatkan seseorang terpengaruh tontonan tersebut untuk melakukan hal yang sama. Jika hal ini tidak terpenuhi, akan menambah rasa futur seseorang. Kehidupan modern yang canggih pun makin mempermudah untuk liburan. Liburan, sebenarnya dibolehkan. Apalagi jika melakukan liburan dengan tadabur alam sehingga makin menguatkan bahwa Allah yang menciptakan bumi dan seisinya. Namun, hal semacam ini tidak serta merta menghilangkan rasa futur, melainkan hanya sedikit saja. Persoalan utamanya karena ada masalah di hatinya. Maka, solusinya tentu dengan mendekatkan diri pada Allah.
Keempat, kurangnya motivasi diri. Motivasi dari orang lain memang penting, tetapi motivasi diri lebih penting lagi.Motivasi yang tercipta dari kesadaran sendiri sehingga mendorong untuk keluar dari rasa futur.
Bagaimana Menghilangkan Rasa Futur
Pertama, berteman dengan teman yang salihah. Teman yang salihah akan membawa dampak yang positif untuk pribadi seseorang. Mereka akan senantiasa mengingatkan kita jika berada di jalur yang salah. Maka, penting sekali untuk berteman dengan teman yang salihah. Bercengkrama dengan teman salihah pun tidak sibuk membicarakan keburukan orang lain. Salah satu adab berteman dalam Islam adalah memilih teman yang baik. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw. berikut:
Hadis yang diriwayatkan secara marfu' dari Abu Hurairah r.a., “Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa berteman.”
Sungguh beruntungnya memiliki teman yang salihah. Teman yang senantiasa menasihati kita adalah sebagai bukti cintanya. Bahkan, teman yang salihah bisa mengantarkan kita ke surga Allah. Temanku, jangan tinggalkan diriku. Ayo,carilah teman yang salihah dan jadilah yang salihah pula.
Kedua, menghadiri kajian. Dengan mengahadiri kajian, kita akan tersadarkan dengan perkara akhirat. Ketika kita sedang futur, ingatlah firman Allah tentang tujuan penciptaan manusia. Yaitu, untuk beribadah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. berikut:
"Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku." (QS. Adz-Dzariyat ayat 56)
Ketiga, menekuni hobi. Ada sebagian orang yang hobi berenang, membaca buku, mendaki gunung, dan lain-lain. Boleh saja melakukan hobi yang positif untuk menghilangkan rasa futur, tetapi jangan sampai hobi itu mengganggu ibadah.
Keempat, berolahraga. Olahraga joging menghasilkan hormon bahagia dan badan menjadi bugar. Sudah dapat sehatnya,dapat bahagianya pula. Inilah obat yang murah dan gratis, tetapi dibutuhkan kemauan yang keras untuk melakukannya.Itulah olahraga. Semangat berolahraga untuk kita semua!
Sebagai seorang muslim, kita harus ingat dari mana kita diciptakan, untuk apa diciptakan, dan ke mana setelah meninggal dunia. Semua pertanyaan itu hanya Islam yang mampu menjawabnya. Yaitu, dari Allah.
Dunia memang tempatnya berlelah-lelah karena salat, puasa, dan haji hanya dikerjakan di dunia. Kelak di akhirat, hal semacam itu tidak dilakukan lagi. Maka, belajar tetap semangat beribadah pada Allah adalah hal yang penting. Ibadah pun bukan hanya ibadah ritual saja. Berbakti pada orang tua, menuntut ilmu agama, mendakwahkan pemikiran Islam, dan lain-lain juga termasuk ibadah. Wajar jika rasa futur melanda. Namanya juga manusia yang memiliki naluri. Namun, manusia harus bijak menyikapi rasa futur agar tidak berkelanjutan.
Senantiasa berlindung pada Allah dari godaan setan yang terkutuk adalah hal yang penting pula. Karena, setan mempunyai tujuan untuk menggoda manusia dan menyesatkan manusia. Setan juga membuat manusia bermalas-malasan beribadah kepada Allah agar tergelincir pada api neraka. Padahal, dibutuhkan bekal yang banyak untuk kelak di akhirat. Semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban, bahkan perbuatan sebesar biji sawo sekalipun. Inilah pentingnya menjaga keistikamahan dalam ibadah agar tidak mudah futur. Kita adalah pembelajar sejati di dunia ini. Maka, belajar untuk tetap semangat dan mengusir rasa futur perlu dilakukan, apalagi hidup di sistem kapitalisme yang rusak ini.
Wallahu a'lam bishawab []
Hmm.. futur adalah penyakit yang seringkali menyerang diri.. Jazakillah khoit tip.nya Mba
Barakallah..
Teman memang bisa memengaruhi kita. Teman yg salihah insyaallah akan bawa kita dekat selalu sama Allah
Mencari teman yang salihah membuat kita semangat untuk melangkah dalam dakwah. Mereka teman setia yang mau mengingatkan saat kita berbuat kesalahan. Barakallah mba @Sulastri
Benar sekali. Kita harus bijak menyikapi rasa bosan agar tidak berkelanjutan. Barakallahu fiik untuk penulis
Betul, circle kita sangat membantu menjaga mood ibadah. Saling menasehati