Challenge NarasiPost.Com Menakutkan!

Challenge NP menakutkan

Jadi jangan berkecil hati jika tidak menang challenge, apalagi sampai menjadikan challenge hal menakutkan untuk diikuti. Bismillahirrahmanirrahim, challenge NarasiPost.Com, siapa takut!

Oleh. Nur Hajrah MS
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-NarasiPost.Com, maaf aku sudah terlalu lama tertidur. Sering kali Mom Andrea (Pimpinan Redaksi NarasiPost.Com) mention aku di WhatsApp grup agar kembali menulis. Namun, tetap saja aku tak pandai mengatur waktuku agar bisa meluangkan waktu untuk menulis. Apalagi ketika lelahnya bekerja melanda, aku lebih memilih untuk beristirahat dibandingkan menulis. 

Di penghujung 2023, NarasiPost.Com kembali mengadakan challenge dengan tema, "Dawai Literasi". Aku pun ikut mendaftar dengan harapan agar bisa konsisten dalam menulis dan terbangun dari tidur panjang ini. Selain itu, aku harus berani melawan rasa takutku mengikuti challenge NarasiPost.Com. Jujur saja, setiap challenge yang diadakan NarasiPost.Com aku jarang mengikutinya.

Bukan tanpa sebab, pada Agustus 2021, Challenge NarasiPost ke-4 aku mendaftarkan diri mengikuti challenge pada rubrik opini. Namun sayangnya, naskahku saat itu tidak lolos. 

Lalu, pada Oktober 2021, tepat di milad pertama NarasiPost.Com. Aku kembali mendaftarkan diri pada rubrik yang sama, yaitu opini. Dan hasilnya pun sama, naskahku kembali tidak lolos.

Semenjak saat itu, challenge Narasipost.Com adalah hal terberat, tersulit, dan menakutkan bagiku. Dan aku pun memilih untuk tidak ikut challenge lagi. 

Pada Februari 2023, aku kembali mencoba mengikuti challenge mingguan NarasiPost.Com, sepuluh hari menulis quotes atau motivasi. Hasilnya, aku tidak menang, tetapi hasil tulisanku dibukukan bersama peserta challenge lainnya.

Pada 2023 ini, begitu banyak challenge yang diadakan oleh NarasiPost.Com dengan hadiah yang begitu fantastis. Namun, setelah mengikuti challenge pada Februari 2023, aku kembali memutuskan untuk tidak ikut challenge. Ya benar, aku takut gagal. Challenge NarasiPost.Com menakutkan bagiku.

Masih Maju Mundur Menulis

Di detik-detik berakhirnya aku pun menyadari, ternyata aku masih tetap sama. Masih maju mundur dan timbul tenggelam dalam menulis. Ya benar, aku merasa gagal, apalagi ketika melihat para penulis pendatang baru yang begitu hebat, di situlah aku merasa minder dan malu. Contohnya saja penulis buku "Meraki Literasi", yang dikenal dengan nama pena, "Muthiah Al Fath". Beliau adalah partnerku di Morowali. Di awal-awal beliau bergabung bersama tim penulis ideologis Morowali, aku  sering mengoreksi tulisan beliau, khususnya terkait isi tulisannya. Kala itu, beliau belum pernah menulis sampai seribu kata. Sampai pada akhirnya, aku pun menantang beliau untuk menulis sampai seribu kata, agar tulisan beliau bisa dikirimkan ke NarasiPost.Com. Walau sebenarnya 750 kata pun sudah bisa untuk dikirimkan, hehehe. 

(Sedikit informasi, bagi kami tim penulis ideologis Morowali, NarasiPost.Com adalah media dakwah ideologis yang begitu ketat dalam memilih naskah para penulis untuk layak tayang di NarasiPost.Com. Sehingga, jika ada naskah tim penulis ideologis Morowali yang berhasil lolos dan ditayangkan, itu merupakan suatu kebanggaan dan pencapaian besar buat kami.)

Saat itu aku yakin, beliau pasti bisa. Apalagi,  melihat kemampuan menulisnya yang terus meningkat. Dan ternyata benar, beliau bisa. Bahkan, kami di sini sampai menjuluki beliau, "Si Penakluk Challenge". Aku bangga dan salut terhadap beliau, setiap pencapaiannya menjadi motivasi bagiku. Namun tak dapat aku mungkiri, di sisi lain aku pun merasa malu, apalagi aku pernah menantang beliau. Di saat beliau sudah maju seribu langkah, aku justru masih diam di tempat. Lantas, haruskah aku menyerah?

Terima Kasih NarasiPost.Com

Nah, di sinilah letak terima kasihku yang sebesar-besarnya kepada NarasiPost.Com. Jika bukan karenanya, mungkin aku telah memilih untuk menyerah dalam menulis. Tetapi, ketika aku kembali melihat beberapa tulisanku yang telah dibukukan bersama tulisan sobat Konapost lainnya, tulisanku yang dibuatkan podcast, sehingga bisa didengarkan di mana saja dan kapan saja. Lalu ada juga tulisanku yang dibuatkan video dan diunggah di channel YouTube NarasiPost.Com, sehingga lebih menarik untuk didengarkan dan ditonton.

Dan belum lama ini, aku diberi kepercayaan oleh NarasiPost.Com untuk sharing terkait kisah hijrahku, dalam menggapai cahaya Islam. Dan hasil sharing tersebut ditayangkan oleh NarasiPost.Com dan telah dibaca ratusan orang. Dengan semua pencapaian itu, haruskah aku berhenti dan menyerah? Padahal, NarasiPost.Com tak pernah berhenti untuk men-support-ku.

Itulah mengapa, di mataku NarasiPost.Com itu bagaikan guru yang begitu tulus dan ikhlas. Ia tidak akan melepaskan genggamannya dalam mendidik dan merangkul murid-muridnya. Dia tahu bahwa kita pasti bisa, dia tahu potensi setiap para penulisnya. Ada penulis yang baru merangkak, ada yang baru belajar melangkah, ataupun yang sudah bisa berlari, semua akan ia bimbing sesuai porsinya. Ilmu dan motivasi telah diberikan dan itu kembali lagi kepada para penulis termasuk aku, apakah mau menerimanya atau mengabaikannya.

NarasiPost.Com, mungkin saat ini aku masih merangkak perlahan-lahan dalam menulis, aku  masih maju mundur dan timbul tenggelam dalam menulis. Namun, jika bukan karenamu, mungkin saat ini aku sudah menyerah. Dan karenamu aku jadi sadar bagaimana pentingnya mengikat ilmu dengan menulis. Rasulullah saw. bersabda, "Ikatlah ilmu dengan tulisan." ( HR. At-Thabarani).

Semenjak bergabung bersama NarasiPost.Com, yaitu pada awal 2021 sampai saat ini, aku memang belum pernah memenangkan challenge yang diadakan NarasiPost.Com satu pun. Namun, setelah aku tertidur panjang aku baru menyadari, bahwa pemenang sesungguhnya adalah mereka yang tidak berhenti berjuang walau harus tertatih. Dan menang challenge adalah bonus atau hadiah atas niat yang tulus dan upaya yang begitu kuat.

Jadi jangan berkecil hati jika tidak menang challenge, apalagi sampai menjadikan challenge hal menakutkan untuk diikuti. Bismillahirrahmanirrahimchallenge NarasiPost.Com, siapa takut! Hehehe

Sukses dunia akhirat NarasiPost.Com dan sehat-sehat selalu Mom Andrea dan tim NarasiPost.Com.

Barakaallah fiikum. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasIpost.Com
Nur Hajrah MS Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Menulis di NP, Mengingatkan Saya tentang Dosa
Next
Politainment, Politik Pencitraan Capres-Cawapres
4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

11 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Atien
Atien
10 months ago

Betul banget mba. NP selalu setia merangkul, memotivasi, merengkuh, dan memecut para penulisnya agar tak menyerah.
Barakallah mba@ Nur Hajrah

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
10 months ago

Masyaallah tabarakallah Nak Hajrah terus semangat ya..kesempatan utk jadi pemenang selalu ada ..tulisan2mu itu aslinnya keren-keren. Yok bangkit taklukkan dunia....sukses selalu untukmu

Nur Hajrah MS
Nur Hajrah MS
Reply to  Mimy Muthmainnah
10 months ago

Jdi mewek..pesanx mengandung bawang bunda .. aamiin

Nur Hajrah MS
Nur Hajrah MS
10 months ago

Sebenarnya sudah pasrah kalau naskah ini pasti tidak akan ditayangkan, karena dapat teguran keras dari mom. Pas pagi-pagi buka hp, ternyata ditayangkan disitulah seketika jadi mewek. MasyaAllah Terimakasih mom dan tim NP, sudah ditayangkan saja sy bahagia sekali

Wd Mila
Wd Mila
10 months ago

MasyaaAllah Barakallah Tetangga sekaligus parterku.. Kuy tetap semangat menulis, jangan takut gagal, trus coba lagi. Dan jangan takut sama NarasiPost Dan Bu PEmrednya, dia tidak suka makan orang koq.. Hehe,, aslinya baik koq meskipun suka jitakin orang. Hahaha...

Nur Hajrah MS
Nur Hajrah MS
Reply to  Wd Mila
10 months ago

Siap tetangga idola ku 🙂

Novianti
Novianti
10 months ago

Kita semua jadi pemenang tatkala berani menaklukan kemalasan dan ketakutan untuk melakukan yang benar. Barokallohu , mba. Semoga terus menulis

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
10 months ago

Betul, Mbak. Yang penting mau mencoba dan terus mencoba. Baarakallaah fiik, Mbak

Sartinah
Sartinah
10 months ago

Betul mbak Hajrah. Modalnya menulis adalah terus belajar dan tak patah semangat, apalagi kalau berniat ikut challenge. Biarpun gagal, tapi tetap banyak ilmu dan ibrah yang bisa diambil dari challenge NP kan! Barakallah

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
10 months ago

Mirip kisahku, sampai saat ini aku belum berani kirim naskah lagi, mungkin di media lain sejumlah 3 media yang aku sambangi, dan hanya NP aku inscure, membaca tulisan ini jadi ada keinginan lagi dan tergugah semangat lagi. Barakallah penulis.

Nur Hajrah MS
Nur Hajrah MS
Reply to  Hanimatul Umah
10 months ago

Iya betulkan mba yaa, apalagi klo sudah dapat surat cinta dri Momm dan tim NP rasax kyak drop gtu..NP mmng bedaa, tapi itulah cara NP menghasilkan penulis ideologis yang berkualitas.. insyaallah harus bisa

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram