Bercanda hukumnya boleh alias mubah. Materinya harus jauh dari unsur kebohongan, mencela, bullying, menyakiti, dan menghina, baik fisik atau nonfisik. Intinya, tidak menggunakan kalimat atau perkataan atau perbuatan yang dilarang serta diharamkan Allah Swt.
Oleh. Bunga Padi
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Dalam sebuah dialog. “Kalian tahu enggak sih? Kemarin aku dapat reward piala dan piagam dari NP lo, bikin hatiku berbunga-berbunga indah,” ucap Bunga semringah.
“Wuih, Mbak Bunga hatinya lagi berbunga-bunga. Aku ikut senang, ya, atas prestasimu.” Sahabatnya mengomentari seraya tersenyum lebar.
“Wah, keren nih mbak Bunga. Asal jangan bunga Bank. Hahaha ...” timpal teman yang lain disambut gelak tawa berjemaah.
*
Hello, Guys! Siapa di antara kalian yang enggak suka dengan hal-hal yang lucu yang bisa bikin kamu tertawa dan hatimu bahagia seperti dialog di atas. Jawabannya akan beragam. Ada yang suka, ada yang tidak, atau biasa-biasa saja. Namun, pada sebagian orang, hidup ini akan terasa hambar bila enggak punya selera humor. Di saat mendapatkan kebahagiaan, masa sih harus cemberut atau muka datar, enggak seru ‘kan?
Apatah lagi di kehidupan yang serba susah akibat gempuran segala lini seperti hari ini. Kayaknya kita mesti jaga kejernihan otak dan kesehatan mental lebih kuat deh, supaya kewarasan tetap terjaga, tubuh tetap sehat, dan selalu tampil fresh. Setuju enggak sih?
Salah satunya dengan bercanda ria. Di mana saat bercerita atau melakukan sesuatu diselingi gurauan. Bisa dilakukan ketika berkumpul atau berkomunikasi dengan anggota keluarga, pasangan, atau sahabat. Boleh juga lo menyaksikan tayangan komedi yang dapat membuat kita tersenyum, tertawa serta memunculkan perasaan gembira di hati.
Tak dimungkiri, canda terkadang jadi obat mujarab lo di saat-saat tertentu guna mencairkan suasana dan mengendurkan urat saraf yang tegang setelah lelah bekerja seharian. Bisa juga untuk sekadar melepaskan penat aktivitas tulis-menulis.
Memang tidak semua orang bisa bercanda atau senang bercanda. Akan tetapi, semua orang pasti bisa tertawa, minimal bisa tersenyum. Iya ‘kan? So, bercanda, tertawa, dan tersenyum merupakan rangkaian yang tak terpisahkan.
Namun, Guys, aku sih yakin bahwa yang baca artikel ini adalah orang-orang yang murah senyum, humble, dan suka bercanda. Betul ‘kan! Haha (pakai emot tertawa)
Canda Bikin Sehat Jiwa Raga
Guys, ditinjau dari sudut kesehatan ternyata ketika kamu bercanda lalu engkau tertawa akan banyak memberikan faedah. Perlu diketahui bahwa saat kamu tertawa, secara reaksi psikologis juga akan dirasakan oleh organ-organ tubuhmu yang lain karena mendengar, mengalami, serta merasakan sesuatu yang lucu.
Selain sebagai perwakilan ekspresi rasa bahagia dan gembira, bercanda bisa membantu meringankan beban derita yang ditanggung, rasa kesepian maupun kesedihan. Dengan kata lain, lelucon bisa menjadi obat hati lo. Masyaallah. Keren,ya, Guys.
Para ahli psikologi telah membuktikannya. Saat bercanda, lalu seseorang itu tertawa, maka dapat mengurangi rasa sakitdan keadaan emosinya menjadi lebih stabil sehingga terbentuk harmonisasi di dalam dirinya. Dibandingkan denganyang enggan bercanda, cenderung melakukan sesuatu yang buruk, bersikap kasar, merendahkan orang lain, dan berani melakukan tindakan kekerasan.
Guys, manfaat lain bercanda bagi kesehatan ada banyak lo. Di antaranya:
Kesatu, bikin stres kabur. Berkelakar dan tertawa dapat merangsang pelepasan endorphin, yakni berupa zat kimia yang bisa bikin perasaan stres berkurang. Kepala pun jadi terasa ringan dan emosi menjadi stabil sehingga suasana hati lebih santai. Di detik yang sama, detak jantung meningkat sehingga perasaan menjadi lebih tenang dan damai.
Nah, Guys! Kamu enggak perlu ragu lagi ‘kan untuk bercanda. Setidaknya telah membantu menjaga kesehatan jantung kita.
Kedua, memperpanjang usia dan menghambat penuaan dini. Ungkapan familier di masyarakat kita bahwa tertawa bikin awet muda, bisa jadi ada benarnya juga lo. Karena menurut pakar, dengan tertawa dapat meredakan ketegangan otot-otot tubuh yang ada di bahu, leher, dan di area wajah. Selain itu, juga bisa meningkatkan kapasitas paru-paru,memperbaiki fungsi pernapasan, kualitas tidur, maupun meningkatkan fungsi aliran darah.
Ketiga, ajang memupuk hubungan persahabatan, kekerabatan, dan interaksi sosial. Komunikasi jadi lebih hangat, positive thinking, sikap saling menyayangi, dan mencintai.
Keempat, bisa meningkatkan produktivitas, kreativitas, konsentrasi (fokus), memberi energi, dan semangat yang terus terbangun. Disadari atau tidak, ketika melakukan aktivitas bercanda, seseorang telah menyelamatkan mentalnya dari depresi maupun kecemasan.
Canda dalam Pandangan Islam
Di antara kesempurnaan ajaran Islam termasuk adanya aktivitas bercanda. Bercanda hukumnya boleh alias mubah. Materinya harus jauh dari unsur kebohongan, mencela, bullying, menyakiti, dan menghina, baik fisik atau nonfisik. Intinya, tidak menggunakan kalimat atau perkataan atau perbuatan yang dilarang serta diharamkan Allah Swt.
Dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi no. 1913, Rasulullah saw. bersabda,
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ تُدَاعِبُنَا؟ قَالَ: نَعَمْ غَيْرَ إِنِّي لَا أَقُولُ إِلَّا حَقًّا
Para sahabat bertanya kepada beliau, “Ya, Rasulullah! Sesungguhnya engkau bercanda dengan kami.” Rasul saw. menjawabnya, “Benar. Akan tetapi, saya tidak mengatakan sesuatu kecuali yang benar.”
Guys, tahu enggak sih? Sebenarnya, aktivitas bercanda sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. masih hidup. Beliau kerap kali bercanda dengan istri-istri beliau dan para sahabat.
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud dituturkan bahwa Rasulullah saw. pernah mengajak Aisyah untuk berlomba lari dengan dirinya dan Aisyah yang memenangkannya. Pada kesempatan lain, Rasulullah kembali mengajak Aisyah untuk lomba lari lagi dan Rasulullah yang memenangkannya. Beliau mengatakan jika kemenangannya itu pembalasan atas kekalahan terdahulu sembari tertawa.
Memiliki Selera Humor Berkelas
Guys, dalam bercanda jangan sampai bablas, ya! Ada yang perlu diperhatikan. Kita harus tetap menjaga perasaan orang lain. Nah, pakar spiritual, DR. Nasrul Syarif, M.Si, menerangkan dalam tulisannya bahwa humor yang berkelas itu melibatkan kecerdasan, kehalusan, dan rasa humor yang sensitif tanpa menyakiti atau merendahkan orang lain.
Dalam tulisannya itu, beliau juga mengatakan bahwa hubungan antara kelakar dengan masalah atau tekanan hidup saling berkaitan. Orang yang suka bercanda ternyata lebih mampu mengetahui, mengatasi, dan berinteraksi dengan masalah. Sebaliknya, mereka yang tidak suka berkelakar kurang begitu mengetahui masalah dan lebih kesulitan dalam mengatasinya.
Catatan penting lagi nih, Guys! Milikilah selalu selera humor yang tinggi dan berkelas. Di mana ketika kamu bercanda melibatkan kecerdasan dan pemahaman mendalam tentang situasi, tempat, dan waktu. Hindari ejekan kasar, sumpah serapah, cibiran, dan celaan. Namun, lebih memfokuskan pada kelucuan materi secara halus tanpa harus merendahkan dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Menggunakan kalimat akronim semisal, “Aku ben-ci sama kamu” yang bermakna “Aku benar cinta sama kamu.”Boleh juga mengangkat isu kekinian yang tengah terjadi di masyarakat atau sekadar mengomentarinya dalam kelakarmu.
Nah, Guys! Ternyata asyik ‘kan melakukan aktivitas canda?! Bisa memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan mental dan jiwa raga. Maka, tidak heran jika mereka yang humoris terlihat lebih tenang dan bahagia dalam menjalani kehidupannya.
Wallahu a'lam bishawab []
MasyaaAllah,, Bahkan dalam bercanda ada aturannya di dalam Islam..
Ho oh dek, gak boleh hilang adab dalam bercanda ya.
Bercanda sesuai syariat ya Mbak.
Keknya Mbak Mimi nih humoris binggo deh. Sini-sini aku pengin cekikikan bareng.
Barokallah tulisannya mencerahkan
Ayook mb Afiyah mau dong bercanda denganmu ...penasaran pake diksi sastra, piye koyok opo dadine? Buahaha up mingkem
Seseki ketawa mmg bikin relax ya, Guys...
Barakallah mbak Mi
Bener banget....Allah ciptakan ketawa pasti ada kebaikannya ..iya 'kan!
Becanda bikin awet muda, menghilangkan stres, menjaga emak tetap waras di tengah sikon saat ini, setuju pake banget
Meski saya sendiri agak susah bercanda, paling sering ikut tertawa
Barakallah mbak Mimi
Wow deksay susah becanda ...tapi klo sama aku ngobrol atw WA becanda aza tuh. Mungkin klo lagi sendiri kali gak ada musuhnya ya. Hhehe
MasyaAllah bercanda yang berkelas..hemmm harus dilatih ini..
Hahah canda juga ada kelasnya ya Mba Aya..
Tak kira cuma di sekolah doang yg ada kelasnya. Eh tenyata..ayo latihan dulu kita
Betul nih, harus sering-sering bercanda biar sehat. Tapi sayang, saya gak pintar bercanda, hehe ...
Barakallah mbak Mimi.
Masa sih mb Sartinah..lah aku lihat dirimu lo pinter bercanda gitu kok....
Makanya raine koyok sek nom...lek tenan iki
Benar banget mba. Boleh bercanda tapi tidak boleh kelewatan. Barakallah mba @Bunga Padi
Aamiin Allahumma Aamiin
Doa yang sama untukmu ya mb Atin
Ternyata candamu buatku bahagia.huwa
Aamiin Mb Atien ...tapi kamu boleh merayu aku kok mba Atien, eaaa...
Tidak semua orang pandai membuat canda. Jadi harus hati-hati juga biar tidak menyakiti hati orang. Kalau saya sih lebih ke arah yang suka tertawa daripada yang bikin tertawa. Hehehe. Barakallahu fiik mbak Bunga Padi.
Benar sekali, canda harus ada rambu2 biar gak bablas.
Aamiin Allahumma Aamiin. Doa yg sama untukmu ya mb Firda.