Cinta haruslah didasari dengan perasaan kasih sayang dan dibuktikan dengan perbuatan. Semua bentuk kasih sayang yang benar di muka bumi ini, harus karena Allah semata, agar rida-Nya dapat digapai.
Oleh. Yuli Juharini
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Mom Andrea membangun NarasiPost.Com pada tanggal 23 Oktober 2020. Sebuah media dakwah ideologis, tempat berkumpulnya para penulis dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Di tengah begitu banyaknya gempuran tulisan yang menyuarakan opini anti-Islam, NarasiPost.Com hadir untuk melawan itu semua. Walaupun rubrik yang disediakan beragam, tidak hanya opini saja, namun semua tulisan yang tayang di NarasiPost.Com itu semua dilihat dari sudut pandang Islam. Contoh rubrik Family, Food, Motivasi, Cerpen, Traveling, dan lain-lain, semua ada ibrah dari tulisan itu. Al-Qur'an dan As-Sunah selalu disertakan, dua pedoman hidup yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat kelak.
Walaupun usia masih terbilang belia, namun NarasiPost.Com mampu menggebrak dunia dengan sajian-sajian yang berkualitas. Pembacanya juga bukan dari dalam negeri saja, melainkan sudah merambah ke luar negeri. Aku, termasuk salah satu orang beruntung yang berhasil menjadi penghuni rumah NarasiPost.Com. Media ini sering mengadakan challenge dalam setiap kesempatan. Mom Andrea, selaku Pemred tidak segan-segan menggelontorkan uang yang banyak untuk reward bagi pemenang challenge. Dan inilah kisahku dalam mengikuti challenge yang diadakan oleh NarasiPost.Com.
Challenge NP Yang Aku Ikuti
Bulan Februari tahun 2022, itulah pertama kali aku ikut challenge yang diadakan oleh NarasiPost.Com, dengan tema "Valentine's day". Walaupun tidak berhasil menang, namun aku senang karena tulisanku bisa tayang. Sebagai penulis pemula, tulisan bisa tayang itu sungguh luar biasa rasanya. Aku pun berhasil masuk ke "rumah" NarasiPost sebagai kontributor. Tidak terbayang betapa senangnya aku pada saat itu. Tulisan yang kukirim untuk challenge itu berjudul, "Bagi Muslim, Setiap Hari Adalah Hari Kasih Sayang".
Kemudian, aku pun mengikuti challenge-challenge NarasiPost.Com berikutnya, antara lain :
- Challenge milad kategori cerpen, dengan judul "Ayumi" (11Juli 2022)
(https://narasipost.com/cerpen-cerbung/07/2022/ayumi/
- Challenge milad NP 2 kategori motivasi, "Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar" (23 Oktober 2022)
Baca : https://narasipost.com/motivasi/11/2022/tidak-ada-kata-terlambat-untuk-belajar/
- Challenge True story, "Antara Aku, Mom Andrea dan NarasiPost.Com".
baca :https://narasipost.com/challenge-true-story/03/2023/antara-aku-mom-andrea-dan-narasipost-com/
- Challenge NP 7 true story, "Perjalanan Hidup Seorang Anak Manusia" yang tayang pada tanggal 16 September 2023.
Baca : https://narasipost.com/challenge-np/09/2023/perjalanan-hidup-seorang-anak-manusia/
Dari semua tulisan yang aku kirim untuk mengikuti challenge NP, tidak ada satu pun yang aku menangkan. Bila ada perasaan sedih, menurutku itu wajar, manusiawi. Tapi, yang luar biasa menurutku adalah, walaupun tidak berhasil menang, semua tulisanku bisa tayang dan ada yang masuk buku antologi. Sungguh luar biasa sang Pemred NarasiPost.Com dalam menghargai setiap karya para penulisnya. Aku pun merasa bahwa tulisanku memang belum layak untuk menang, karena untuk menjadi pemenang di setiap challenge NP harus benar-benar bagus menurut kriteria NarasiPost.Com, yang terkenal ketat dalam menyeleksi setiap tulisan.
Reward
Pada setiap challenge, selalu ada reward yang diberikan untuk para pemenang. Begitu pun dengan challenge NP. Mom Andrea selaku Pemred NP sangat murah hati dalam memberikan reward untuk para pemenang. Nilainya bukan hanya kisaran ratusan ribu, melainkan sudah jutaan, bahkan mencapai puluhan juta. Jumlah yang tidak sedikit menurutku. Bukan hanya berbentuk uang, namun banyak yang berbentuk barang, seperti cincin emas, blender, hp, laptop, dan lain-lain. Belum lagi sekarang ditambah dengan adanya pemberian piala. Kalau untuk setifikat, dari awal challenge itu sudah diberikan, termasuk kepadaku. Sertifikat aku terima ketika pertama kali ikut challenge NP.
Berbicara mengenai reward yang diberikan untuk para pemenang, yang jumlahnya tidak sedikit, maka para penulis berlomba untuk mendapatkannya. Termasuk aku. Di sinilah sikap kita diuji, apakah akan berlaku jujur, dengan mengirimkan hasil tulisan sendiri? Atau akan mengirimkan tulisan hasil karya orang lain, tapi diparafrasa, yang tidak terdeteksi oleh mesin plagiarisme. Jika pilihan ada pada yang kedua, itu merupakan tamparan yang cukup keras, bukan hanya untuk Pemred itu sendiri, melainkan juga untuk semua tim yang tergabung dalam rumah media NarasiPost.Com. Sungguh disayangkan, jika hanya demi reward, sampai melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu. Semoga hal itu tidak terjadi.
Bentuk Kasih Sayang dan Cinta
Kalau kita telusuri dari awal berdirinya, hingga begitu banyak challenge diadakan oleh NarasiPost.Com, maka akan dapat ditarik benang merahnya yaitu, dari Pemred, dalam hal ini Mom Andrea, ingin mendapatkan tulisan yang benar-benar berkualitas, orisinal, dilihat dari sudut pandang Islam tentunya. Oleh karena itu, setiap tulisan yang masuk diseleksi dengan sangat ketat. Baik dari KBBI, PUEBI, typo, kalimat rancu, dan lain-lain. Pemberian reward hanyalah penyemangat agar para penulis berlomba mengirimkan tulisannya. Ditambah lagi Pemrednya punya kemampuan untuk memberikan reward yang jumlahnya tidak sedikit. Hal itu juga bisa diartikan sebagai bentuk kasih sayang dan cinta dari sang Pemred NarasiPost.Com untuk para penulisnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Bentuk cinta dan kasih sayang benar-benar kurasakan dari Pemred NP. Walaupun ada yang tidak menyukainya, terbukti sudah beberapa kali di-banned, namun sang Pemred tidak bergeming. Tetap pada pendiriannya menyuarakan opini Islam. Kalau bukan karena ada rasa cinta, lalu perlu alasan apa lagi untuk Mom Andrea memberikan waktu, tenaga, juga materi yang banyak untuk mengapresiasi hasil karya para penulisnya?
Karena cinta haruslah didasari dengan perasaan kasih sayang dan dibuktikan dengan perbuatan. Semua bentuk kasih sayang yang benar di muka bumi ini, harus karena Allah semata, agar rida-Nya dapat digapai. Dan Mom Andrea sudah membuktikan semua itu.
Rupanya Mom Andrea pun mengerti apa yang tersirat dari sebuah quote yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali, "Kalau kamu bukan anak raja, dan bukan anak ulama besar, maka menulislah!". Menulis apa pun dengan berbagai jenis tulisan, selama dilihat dari sudut pandang Islam, maka tulisan itu akan meninggalkan jejak-jejak kebaikan bagi penulis, sekalipun sang penulis sudah ada di alam kubur. Karena itu, beliau tidak segan-segan mengeluarkan uang banyak sebagai reward, agar para penulis mau menorehkan karyanya. Yang sebenarnya akan menguntungkan bagi penulis itu sendiri.
Begitulah ceritaku tentang sebuah media dakwah ideologis yang bernama NarasiPost.Com, dengan segala macam bentuk challenge yang pernah aku ikuti. Sekali lagi, aku merasa bersyukur, dan beruntung menjadi bagian dari NarasiPost.Com, dan ikut merasakan percikan cinta dari sang Pemrednya. Di dalam Islam, ada konsep tahaddu tahabbu (saling memberi hadiah)
“Jika kalian saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai” (HR Bukhari).Mom Andrea memberikan reward sebagai sebuah hadiah untuk para penulis ideologisnya, sementara para penulis memberikan karya terbaiknya agar dapat di-publish oleh Mom Andrea. Semua itu dilakukan hanya mengharap rida Allah semata. Itulah bentuk cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya.[]
Challenge bukan sembarang challenge.. sebab ada cinta di balik challenge-nya
Barakallah bu Yuli. Betul ya, cinta NP memang luar biasa. Semoga besok-besok bisa ikutan menang ya
Cinta NP untuk para penulisnya memang luar biasa. Bukan sekadar tentang reward tapi bagaimana naskah- naskah para pejuang pena mengudara di langit dakwah literasi agar Islam berjaya lagi. Barakallah mba @Yuli
Hadiah adalah bonus tapi yang paling utama ilmu yang didapat. Untuk memggerakkkan jari agar menulis butuh kekuatan mengalahkan kemalasan. Semoga kita istikomah.
Barakallahu fiik untuk penulis. Meskipun belum memang, tetap semangat mengikuti challenge
Bener bangetvl, ada cintavdi NP, cinta antara penulis dan pemred serta editor. Pun pembaca yang koment penuh cinta. Berharap banyak ilmu yang didapat dari media top ini.