Tentang Kamu

"Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru."

Judul Buku: Tentang Kamu
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tanggal Terbit: Oktober 2016
Halaman: 524 halaman
Harga: <100.000 rupiah
Peresensi: Siti Rizkiyo Ikhsan

NarasiPost.com - "Setiap janji sesederhana apa pun itu, memiliki kehormatan" -Tentang Kamu

Menceritakan seorang pengacara muda bernama Zaman Zulkarnaen yang berasal dari Pulau Jawa, Indonesia.

Suatu hari ia mendapatkan tugas dari kantornya, Thompson & Co, salah satu firma hukum terbaik di London. Tugasnya adalah mencari ahli waris seorang perempuan yang berasal dari Pulau Bungin, Sumbawa, Indonesia. Perempuan tersebut bernama Sri Ningsih. Sri Ningsih memiliki saham 1% disalah satu perusahaan multinasional yang jika dihitung dalam bentuk rupiah totalnya bisa mencapai 19 triliun rupiah.


Namun, sangat disayangkan Zaman kekurangan informasi mengenai siapakah yang harus menjadi ahli waris Sri Ningsih, hingga akhirnya Zaman memutuskan untuk menelusuri kehidupan dengan bantuan buku catatan Sri Ningsih dari Aimee, salah satu pengurus panti jompo di Paris, tempat tinggal Sri Ningsih menghabiskan sisa waktu hidupnya. Zaman mulai menelusuri kehidupan Sri Ningsih dari masa kecilnya di Pulau Bungin yang di mana pulau tersebut dijuluki sebagai pulau terpadat dan pulau tanpa lahan hijau, lalu kemudian perjalanan masa remaja Sri Ningsih di Madrasah Kiai Ma'sum, Surakarta hingga akhirnya Sri harus merantau ke Jakarta dikarenakan peristiwa G30S PKI, yang di mana Sri mengira adiknya Tilamuta telah tewas terbunuh. Di Jakarta, Sri Ningsih mulai merintis usahanya, dari mulai berjualan kaki lima, membuka rental mobil, menjadi pekerja pabrik, hingga puncaknya Sri dapat membuat perusahaan sendiri, dan pada akhirnya Sri menukarkan perusahaannya dengan saham 1% di perusahaan multinasional, dan kemudian Sri memutuskan untuk pergi ke London.

Di London sendiri Sri bekerja sebagai supir bus merah dua tingkat, dan di sinilah Sri juga menemukan cinta sejatinya yaitu pria berkebangsaan turki, Hakan Karim.

Dari pernikahan ini, sangat disayangkan Sri dan Hakan kehilangan dua anak dikarenakan perbedaan rhesus Sri dan Hakan, namun walau begitu kedua pasangan ini tetap harmonis. Sayangnya, beberapa tahun setelah itu Sri mendapat cobaan kembali yaitu meninggalnya sang kekasih, Hakan.

Setelah kematian sang suami, Sri pun pergi ke panti jompo di Prancis, dan di tempat itulah Sri Ningsih menghembuskan nafas terakhirnya.

Sebelum kematiannya Sri membuat sebuah surat wasiat yang isinya terdapat pembagian warisan yang ia miliki, dan pada akhirnya Zaman pun dapat menyelesaikan tugasnya dalam menemukan ahli waris Sri Ningsih dengan bantuan surat wasiatnya.

"Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru." –Tentang Kamu

Dari buku ini, kita dapat mempelajari arti pentingnya sebuah perjuangan, persahabatan dan cinta. Tere Liye, menuliskan cerita ini dengan sangat baik karena kita bisa merasakan emosi yang terdapat pada kisah Sri Ningsih maupun perjuangan Zaman dalam menyelesaikan tugasnya, selain itu bahasa yang digunakanpun ringan sehingga mudah dimengerti terlebih bagi kalangan remaja. Ending dari buku inipun tidak tertebak sehingga membuat buku lebih menarik.

Sayangnya, ada beberapa kesalahan penulisan misalnya, “Sri Ningsih” menjadi “Sri Rahayu”, sehingga pembaca perlu membacanya beberapa kali agar mengerti karakter apa yang dimaksud dalam cerita yang sedang dikisahkan, serta cover buku yang kurang nyambung dengan judul dan ceritanya.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Siti Rizkiyo Ikhsan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Meniti Jalan Kehidupan dengan Iman
Next
Masa Depan Generasi Terancam Saat Pandemi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram