"Bagi para pemikir dan kaum intelektual, buku ini sangat gamblang menjelaskan kebobrokan pemikiran Barat dari segala arah. Baik dari aspek akidah, metode, penyebaran ideologi, berbagai sistem yang ada di dalamnya, dan konsep terpenting dalam peradaban Barat."
Judul buku: Kritik terhadap Pemikiran Barat Kapitalis
Penerjemah: Yahya Abdurrahman
Penyunting: MAI
Tahun terbit: Februari 2022
Penerbit: Pustaka Fikrul Islam
Tebal buku: 200 halaman
Dimensi: 14 x 20 cm
Peresensi: Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Buku ini membahas hakikat peradaban Barat dan segala pemikirannya. Buku ini berawal dari pergolakan Islam dengan Barat yang muncul di masa kini maupun mendatang. Buku ini memandang bahwa hakikat pergolakan itu adalah pergolakan intelektual. Yakni sebuah pergolakan pemikiran dari berbagai konsep, pemikiran, peradaban, dan ideologi yang berbeda. Karena itu, bagi umat Islam yang tengah menyiapkan kembalinya peran peradaban dan kepemimpinan Islam, wajib menyadari secara mendalam tabiat pemikiran Barat yang dilawannya. Wajib pula memahami dengan penuh kesadaran terhadap asas, nilai, kaidah, dan yang lainnya dari pemikiran Barat ini.
Buku dengan cover warna mustard ini, mengawali pembahasannya dengan memperkenalkan pemikiran Barat kapitalis baik dari aspek kemunculan, esensi, dan bantahannya. Orang-orang Barat memiliki pengklasifikasian yang beragam terkait sejarah pemikiran mereka. Namun, kemunculan pemikiran Barat modern yang diriwayatkan oleh para sejarawan Barat tak terlepas dari peradaban pencerahan dan modern. Adapun esensi pemikiran Barat, dijelaskan bahwa Barat menjadikan akal sebagai dasar pemikiran dan akidahnya, sehingga lahirlah sekularisme atau pemisahan agama dari kehidupan.
Pada pembahasan berikutnya, buku ini mengkritik pemikiran Barat dilihat dari metode berpikirnya yang merujuk kepada definisi akal dan rasionalisme, sains dan metode ilmiah, dan seputar konsepsi kebenaran. Dari pembahasan bab tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pembedaan antara hukum-hukum yang dikeluarkan oleh akal terkait eksistensi, esensi, dan sifat ilmiah, menimbulkan kerancuan pada sekelompok pemikir Barat. Sebagian dari mereka putus asa akan kemungkinan adanya kebenaran, sehingga mereka melakukan interpretasi ilusi terhadapnya.
Selanjutnya, buku ini mengkritik dari landasan akidah yang akan mengantarkan bagaimana proses akidah sekularisme menjadi dasar dari pemikiran Barat kapitalis. Tak hanya itu, buku ini juga mengkritik sekularisme sebagai kaidah dan kepemimpinan berpikirnya. Kritik terhadap metode Barat kemudian berlanjut kepada penyebaran ideologi kapitalisme yang saat ini diadopsi oleh sebagian besar negara dunia. Latar belakang sejarah penjajahan Barat juga dibahas dengan rinci beserta latar belakang pemikirannya dan metode imperialisme Barat.
Bagi orang yang tidak biasa membaca buku pemikiran, buku ini terasa cukup berat untuk dicerna dan dipahami. Butuh waktu yang cukup lama dan berulang kali untuk memahami setiap kata yang tertuang dalam buku ini. Namun, bagi para pemikir dan kaum intelektual, buku ini sangat gamblang menjelaskan kebobrokan pemikiran Barat dari segala arah. Baik dari aspek akidah, metode, penyebaran ideologi, berbagai sistem yang ada di dalamnya, dan konsep terpenting dalam peradaban Barat.
Kesulitan sebagian pembaca dalam memahami buku ini, merupakan hal yang lazim. Mengingat, buku ini merupakan terjemahan dari kitab Naqdu Al-Fikri Al-Gharbi Ar-Ra'sumali, Mabda wa Hadarah wa Tsaqafah. Semua kritikan dalam buku ini didasarkan pada dalil akli. Tak hanya mengkritik, di bagian akhir buku ini, dirumuskan pula jalan yang lurus di antara jalan yang bengkok. Tujuannya agar menjadi jelas bagi setiap orang akan kebenaran dari kesesatan dan cahaya dari kegelapan.
Beranjak dari firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku," buku ini menghadirkan jalan keselamatan manusia baik untuk Barat maupun seluruh dunia. Bahwasanya, akidah sekularisme yang diadopsi oleh Barat tidak akan mampu memecahkan simpul besar masalah pada manusia. Sebab, akidah yang benar adalah akidah yang dapat mewujudkan pada manusia, pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan. Dihubungkan dengan sebelum dan sesudah kehidupan. Tidak lain adalah akidah Islam.
Akidah Islam, akan mampu memecahkan segala permasalahan kehidupan yang dapat memuaskan akal dan menenteramkan hati. Akidah Islam lahir dari pemikiran cemerlang yang didasarkan pada dalil akli dan naqli. Akidah Islam adalah sumber terpancarnya hukum-hukum Islam yang menjadi hukum terbaik bagi umat manusia. Akidah Islam merupakan akidah spiritual dan politik. Karenanya, akidah ini dapat menangani dan memelihara segala urusan dunia dan akhirat.
Di akhir halaman, buku ini menyeru umat manusia seluruhnya, termasuk bangsa-bangsa Barat, untuk meninjau ulang apa yang mereka jalani dan mencampakkan pemikiran kapitalisme dan peradaban Barat. Lalu mengambil dan mengadopsi Islam sebagai gantinya. Karena hanya Islam satu-satunya ideologi yang sanggup menyelamatkan umat manusia dari kesengsaraan yang dialami, dengan mengeluarkan manusia dari kezaliman dan kegelapan menuju cahaya keadilan, kebenaran, dan ketenteraman. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Wallahu a'lam bishawab.[]
Syukron atas resensi buku bagusnya Mba..
Masyaallah, sangat rekomended ini buku. Bikin penasaran isi lengkap dari buku ini.
Alhamdulillah saya telah memiliki buku ini. Keren, memang layak dan rekomended buat bangkitkan pemikiran. Kita pun jadi tahu kontradiksi pemikiran Barat dan Pemikiran Islam. Syukron mb Firda dan NP, makin menguatkan utk mengulang2 baca buku ini.
Maasya Allah
Jazakumullah khoiron katsiron untuk semua tim NP
Saya punya bukunya mbak. Tapi belum selesai baca. Dengan membaca ini sangat merasa terbantu.
Iya, membacanya memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa langsung tuntas.