“Buku ini wajib dibaca tidak hanya bagi mereka yang telah menapaki jalan dakwah, namun juga bagi mereka yang ingin mengenal dunia dakwah yang begitu luas. Sebab dakwah tak hanya disampaikan di atas mimbar, namun pesan-pesan dakwah harus disampaikan bahkan ke ujung dunia sekalipun.”
Judul Buku: Jangan Berdakwah nanti Masuk Surga
Penulis: Zaky Ahmad Rivai
Penerbit: Gema Insani
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Juli 2014
ISBN: 978-602-250-218-0
Tebal: 194 Halaman
Peresensi: Miladiah al-Qibthiyah
(Wakil RedPel NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Buku “Jangan Berdakwah nanti Masuk Surga” adalah sebuah buku yang di dalamnya bertabur inspirasi dan motivasi. Bagi mereka yang belum memahami makna dakwah seutuhnya, ataupun sangat susah diajak untuk menjalankan suatu kebaikan, maka buku ini akan memahamkan para pembaca betapa nikmatnya berada di jalan yang benar, nikmatnya bersedekah, tentang arti cinta kepada sesama, mengajarkan seperti apa sahabat sejati, menjadi orang yang saleh dan cerdas, pemikir, analitis, mengajarkan menyempurnakan separuh agama, dan lain sebagainya.
Sejak ide islamofobia merebak bak jamur di musim hujan, banyak dari kaum muslim fobia terhadap ajaran Islam, fobia terhadap orang-orang alim yang mengajak pada kebaikan. Mereka lebih mudah melangkahkan kaki menuju kemudaratan daripada ke jalan yang benar. Orang-orang yang dianggap ekstrem terhadap agama justru dijauhi bahkan dianggap menyebar paham-paham radikal. Padahal, kehadiran mereka bak juru penyelamat tatkala dunia ini diselimuti berbagai kezaliman dan fitnah Dajal. Bahkan secara fitrah, manusia tentu menginginkan sesuatu yang terbaik dalam hidupnya. Hidup dengan rasa aman, adil, penuh kedamaian. Namun, tak dimungkiri ide islamofobia berhasil merusak identitas kaum muslim yang sesungguhnya.
Buku ini akan mengantarkan para pembaca menyelami makna kewajiban dakwah, yakni mengajak seseorang ke jalan yang benar. Mengajarkan memikul kewajiban dakwah bukan berarti telah sempurna. Mengajarkan eksistensi diri yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Mengajarkan ketangguhan serta penempaan diri tatkala menghadapi kerikil-kerikil tajam. Mengajarkan mencintai sesuatu hanya sebab Allah Swt., mengidentifikasi pergaulan, hingga pada pembahasan perempuan adalah pejuang peradaban. Umat Islam, khususnya pemuda dituntut untuk bekerja keras dan berhati-hati agar tidak mudah terbawa arus kemaksiatan. Mereka harus tanamkan dalam diri mereka bahwa merekalah pendakwah sejati di mana pun berada. Jika Rasulullah saw. mampu menjadi teladan bagi umat akhir zaman, maka pemuda harus bermanfaat untuk umat Rasulullah saw di sekitarnya.
Ada 9 bagian yang dikupas di dalam buku ini. Di antaranya adalah tentang "Ternyata, Dakwah Itu Wajib", "Mumpung Masih Muda, Sadarlah!", "Bekal Berdakwah", " Kreatif Itu Wajib", "Indahnya Kebersamaan", " Keberhasilan yang Niscaya", "Dakwah Kampus", " Inspirasi Tiada Batas", dan "Akselerasi Dakwah". Pun ada kutipan menarik tentang dakwah dari sosok K.H. Rahmat Abdullah di dalam buku ini, bahwasanya " Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu, pikiranmu, perhatianmu, berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai."
Pada bagian kedua, buku ini menjelaskan tentang masyarakat sejatinya membutuhkan uluran tangan para pengemban dakwah. Maka selagi kuat, mampu, maka lakukanlah hal-hal yang bermanfaat, beramal saleh, dan membela yang hak. Sebab salah satu golongan yang mendapat naungan di hari kiamat adalah pemuda. Tentunya adalah pemuda bersyarat. Para pemuda harus percaya diri dengan Islam yang dibawanya, bahkan menjadi tonggak untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam yang telah runtuh. Janganlah menjadi muslim yang dilematis. Di satu sisi mengaku Islam, namun di sisi lain malu menampakkan identitas keislamannya sebab takut dicibir, dicap radikal, ekstrem, eksklusif, dan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar lainnya.
Kemudian pada bagian "Bekal Berdakwah", hal pertama yang dijelaskan adalah sosok inspirator sejati yakni Rasulullah Muhammad saw., the real inspirator. Beliau adalah inspirator tanpa batas. Perjuangan dakwah beliau dalam menjadikan peradaban Islam sebagai mercusuar peradaban patut diteladani. Beliaulah idola sejati. Manusia ciptaan Allah paling keren dan menjadi figur trendsetter di kalangan mana pun. Beliau juga merupakan sosok yang asyik bagi sahabat-sahabatnya. Manusia paling jujur dan sederhana. Tak ada lagi debat dalam perkara idola dan teladan selama bumi ini masih berputar pada porosnya.
Buku ini wajib dibaca tidak hanya bagi mereka yang telah menapaki jalan dakwah, namun juga bagi mereka yang ingin mengenal dunia dakwah yang begitu luas. Sebab dakwah tak hanya disampaikan di atas mimbar, namun pesan-pesan dakwah harus disampaikan bahkan ke ujung dunia sekalipun. Sadarlah bahwa umat membutuhkan kehidupan yang layak, sejahtera, dan aman. Sadarlah bahwa umat sudah lelah hidup dalam bayang-bayang kezaliman yang merenggut hak mereka. Maka kita, khususnya umat Islam wajib menerjunkan diri ke medan dakwah. Allah telah menjanjikan kemenangan, maka sambutlah kemenangan itu dengan menjadi sebaik-baik pejuang yang menebar kebaikan di atas muka bumi.[]
Photo : Koleksi Pribadi