"Ketika rumah tangga diuji masalah, ujian itu yang dihilangkan, bukan rumah tangganya yang dirobohkan." (Kholda Najiyah)
Judul buku: Suami Istri Saling Jatuh Hati
Penulis: Kholda Najiyah
Penerbit: LoveRinz Publishing
Tahun terbit: November 2020
Tebal buku: 103 halaman
Peresensi: Choirin Fitri
NarasiPost.Com-"Ketika rumah tangga diuji masalah, ujian itu yang dihilangkan, bukan rumah tangganya yang dirobohkan." (Kholda Najiyah)
Kalimat mutiara ini sangat menarik. Diletakkan di belakang sampul buku bercorak pink putih dengan judul Suami Istri Saling Jatuh Hati. Kalimat yang langsung menonjok bagi mereka yang rumah tangganya sedang dilanda gempa ujian.
Kalimat ini pula sebagai gambaran betapa banyaknya rumah tangga yang kesulitan mempertahankan biduk rumah tangganya kala ujian menyapa. Banyak yang memilih merobohkan rumah tangganya dibandingkan menyelesaikan masalah. Istilah familiernya, suami istri melarikan diri dari masalah.
Masih berada di sampul belakang buku. Ada sepuluh hal yang Kholda Najiyah ingin berikan kepada pembaca setelah membaca buku ini:
- Perasaan syukur mendapat anugerah memiliki pasangan hidup
- Semakin rida dengan ketetapan Allah Swt. atas jodoh pilihannya
- Semakin enteng menjalani hubungan dengan pasangan
- Istri semakin memahami sudut pandang suami, sehingga lebih mudah untuk taat
- Suami semakin memahami sudut pandang istri, sehingga lebih mudah untuk sabar
- Menemukan banyak trik untuk lebih mencintai pasangan
- Menemukan banyak solusi untuk mengatasi kejenuhan dalam pernikahan
- Keluar dari perasaan paling menderita
- Meraih ketenteraman lahir dan batin
- Menjaga kewarasan suami dan istri
Buku ini memiliki banyak insight indah yang hanya satu baris kalimat, namun berjuta makna. Pada bagian 1 dengan judul "Sepasang Hati" terdapat insight:
"Jangan tunggu perpisahan untuk menyadari betapa nikmatnya hidup berpasangan."
Pada bagian 2 dengan judul "Tangki Cinta Istri" ada insight:
"Suami atau istri yang baik, tidak sempat mencari-cari kekurangan pasangannya, karena sibuk mencari cara mencintai kelebihannya."
Pada bagian 3 dengan judul "Tangki Cinta Suami" ada insight:
"Bagi perempuan, bersedia akad nikah berarti bersedia taat. Bagi laki-laki, bersedia akad artinya bersedia bertanggung jawab."
Buku ini yang penulis katakan sebagai tempat menyimpan gagasan memang banyak menyajikan gagasan apik. Gagasan-gagasan yang bisa menjadi panduan bagi pasangan yang sedang dilanda ujian pernikahan. Karena sejatinya selama pernikahan itu masih ada, takkan Allah lepaskan dari berbagai macam ujian. Terlepas satu ujian, akan disambut ujian berikutnya. Begitu seterusnya, hingga setiap diri merasakan ajal.
Dalam buku ini dikatakan ada 4 fase dalam pernikahan. Fase madu adalah fase awal pernikahan. Suami istri masih saling rida menerima kekurangan. Masih optimis pula menghadapi masa depan.
Fase kedua adalah fase repot. Pada fase ini problem rumah tangga merangkak naik. Masing-masing tersingkap baik buruknya. Ditambah lagi kelahiran bayi yang membutuhkan perhatian khusus.
Fase kritis adalah fase ketiga. Fase di mana saat fase repot, suami istri memendam masalah dan tidak diselesaikan bersama. Di titik inilah muncul tanda tanya, mengapa rumah tangga seperti neraka? Mengapa istri tak semanis dulu? Mengapa suami tak seromantis dulu?
Terakhir adalah fase stabil. Pada titik ini, mental, sosial, dan spiritual pasutri semakin matang. Tak lagi galau, tapi berpikir positif. Kondisi ini terjadi jika pasutri saling rida atas qada Allah Swt.. Titik zona nyaman ini terjadi ketika anak-anak telah mandiri. Luar biasanya, pada fase ini hubungan suami istri merekat kembali, bahkan lebih mesra.
Penulis juga menyajikan rumus bahagia menjalani hubungan suami istri yang disingkat RSP. Rida terhadap qada. Syukur atas segala yang Allah beri. Positif thinking terhadap segala rencana Allah.
Ada juga bahasan bagaimana cara mewujudkan persahabatan suami istri yang lengket:
- Saling menerima diri dan pasangan apa adanya
- Interaksi yang akrab dan terbuka
- Berjuang berdua dalam suka dan duka
- Saling percaya dan menjaga rahasia
Jika saat ini perceraian bak jamur di musim penghujan, maka buku ini punya resep jitu komitmen dalam mencegah perceraian:
- Menciptakan romantisme
- Memahami kebutuhan pribadi pasangan
- Mewujudkan kesejahteraan bersama
- Saling menundukkan pandangan
- Saling menyempurnakan
Bagian 2 yang pembahasan dikhususkan untuk para istri, dibahas tentang sifat istri yang dipandang selalu benar. Julukan suami Mr.Right, sedangkan istri Mrs.Always Right. Pada bagian ini istri akan lebih tercerahkan bagaimana sesungguhnya peran yang harus ia jalankan dalam rumah tangga.
Bagian terakhir khusus membahas suami. Di bagian ini istri akan dibuat lebih tergambar bagaimana sifat dan cara tepat memperlakukan suami agar tak salah. Sehingga, ketika suami atau istri membaca bab ini, mereka akan mampu saling memahami
Terakhir, buku ini sangat peresensi rekomendasi bagi para gadis yang belum menikah agar ia bisa menyiapkan diri menghadapi pernikahan. Buku ini pun cocok bagi pengantin baru agar ketika masalah melanda, mereka siap menghadapinya. Buku ini pun sangat cocok bagi mereka yang telah berada di tengah bahtera yang sedang diuji badai masalah agar siap sukses menghalau badai. So, baca yuk!
Batu, 19 April 2022[]
Photo : Koleksi pribadi