Kemajuan perempuan bukan sekadar model dandanan dan cara berpakaian. Bukan pula dari bersinarnya karier dan kemampuan dalam menyaingi posisi laki-laki. Tetapi dari pemikiran mendasar yang menjadi way of life-nya. Kemampuannya dalam melaksanakan hak dan kewajiban di ranah domestik. Juga sepak terjangnya dalam berbagai perkara di ranah publik. Baik agama, sosial, politik dll.
Judul Buku: Kartini Tanpa Konde
Penulis: Asri Supatmiati dkk
Penerbit: PT. Clairvoyant Victory Indonesia - CVI Publishing
Tahun Terbit: 2020
Tebal: 113 halaman
Presensi: Nurjamilah
NarasiPost.com - Kartini, sosok wanita yang melegenda. Namanya harum sepanjang masa dan menjadi ikon pejuang perempuan yang mengenalkan ide emansipasi. Pemikirannya diklaim menginspirasi kemajuan dan kemandirian perempuan di segala bidang. Bahkan hari kelahirannya 21 April diperingati sebagai Hari Kartini dalam penanggalan kalender Indonesia. Di hari itu semua perempuan berlomba-lomba memakai kebaya dan konde yang menjadi ciri khas penampilan Kartini. Berbagai kisah heroik perempuan diangkat dan dikaitkan dengan gagasan emansipasi.
Ide emansipasi wanita yang sejatinya berasal dari ideologi sekuler kapitalis, dimanfaatkan kaum feminis sebagai dasar historis pembenaran paham yang mereka serukan dan sebarluaskan. Kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan perempuan di ranah publik. Bahkan diterjemahkan pula sebagai ruang bebas tanpa batas untuk berbuat sesuka mereka tanpa 'dibelenggu' aturan agama.
Bagi para Muslimah, Kartini bukanlah sosok yang harus kaffah diteladani, beliau meninggal dalam usia muda dan belum mengenal Islam secara sempurna. Lantas siapa sosok Muslimah yang layak dijadikan panutan? Tentu saja para Shahabiyah dan deretan Muslimah hebat di masa Khilafah Islamiyyah.
Kemajuan perempuan bukan sekadar model dandanan dan cara berpakaian. Bukan pula dari bersinarnya karier dan kemampuan dalam menyaingi posisi laki-laki. Tetapi dari pemikiran mendasar yang menjadi way of life-nya. Kemampuannya dalam melaksanakan hak dan kewajiban di ranah domestik. Juga sepak terjangnya dalam berbagai perkara di ranah publik. Baik agama, sosial, politik dll.
Buku ini mengisahkan teladan sejati yang melekat dalam jiwa muslimah. Perempuan yang beriman dan bertakwa, cerdas dan penuh kasih sayang serta taat syariah. Sosok Muslimah yang berkepribadian Islam, perpaduan aqliyah dan nafsiyah yang begitu indah. Lejitan pribadi yang lahir dari kolaborasi pembinaan berbasis Islam yang diterapkan dalam keluarga, masyarakat dan negara. Sosok mulia yang bahkan dijamin masuk surga oleh Allah Swt. Inspirasi untuk perempuan masa kini dan akan datang.
Buku ini setidaknya mengulas 21 kisah perjuangan Muslimah yang tangguh dalam membela agama, menjadi istri terbaik dan mendidik buah hatinya menjadi generasi unggul, bermental baja dan berdaya juang tinggi. Kondisi seperti ini tentu saja hanya bisa ditemukan dalam naungan Islam. Hanya karena Islamlah Muslimah mendapat kemuliaan dan melejit potensinya.
Buku ini sangat bagus dibaca, bukan kisah kaleng-kaleng atau baper sebagaimana potret perempuan masa kini. Menjadi referensi bagi Muslimah yang ingin meningkatkan kualitas diri dan generasinya. Juga menghadirkan sebuah sistem dan institusi yang menjamin kemuliaan perempuan.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]