Menyemai Jariah Dari Rumah

Sungguh menemani belajar ananda adalah proses bertumbuh bersama. Tidak hanya anak yang belajar ibu juga menambah banyak wawasan. Apalagi dengan karakteristik Sekolah Anak Tangguh yang berbasis Akidah Islam menjadikan pembelajaran proses memperkaya diri dengan tsaqofah Islam. Proses menjadi saleh bersama ananda sangat kental terasa.


Oleh: Ulfa Ummu Fara

Judul Buku : Catatan Ibu Tangguh Penakluk Zaman
Penulis : Rakhmawati, Dkk.
Penerbit : SIP Publishing
Tahun Terbit : 2020
Tebal : 187 hlm

NarasiPost.com - "Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh." (HR. Muslim)

Hadist ini menjadi rujukan agar kita mempersiapkan diri dengan amal jariah. Agar ketika napas terhenti, pahala tetap mengalir memenuhi timbangan amal saleh yang akan menghantarkan diri menuju jannah. Menyiapkan pendidikan terbaik untuk ananda adalah salah satu jalan membuka keran jariah.

Pandemi belum usai. Pembelajar dari rumah menjadi pilihan. Ketika orangtua harus mengambil peran pendidikan, maka kita dituntut untuk kembali banyak belajar.

Mengajarkan ilmu adalah proses penanaman jariah. Apa yang kita sampaikan seperti benih siap ditanam. Akan tumbuh dengan baik jika kita rawat dan jaga sepenuh jiwa. Ketika anak mengamalkan ilmu yang kita ajarkan maka pahala akan ikut mengalir. Inilah motivasi luar biasa yang terdapat dalam buku catatan ibu tangguh. Para ibu yang mengambil peran pendidikan bagi buah hati tersayang. Menyemai jariah dari dalam rumah.

Menjadi pendidik pertama dan utama tentu tidaklah mudah. Akan ada banyak drama menghiasinya. Repotnya menyiapkan pembelajaran di tengah amanah sebagai pengatur rumah tangga. Mengelola waktu agar tugas mengajar terlaksana di tengah pekerjaan rumah tangga yang tak pernah ada habisnya. Meluangkan waktu mentahfidz ananda dan menyimak murojaahnya.

Sajian energi penyemangat hati terkumpul dalam buku ini. 24 praktisi Homeschooling membagi kisah membersamai belajar buah hati. Dimulai dari kisah Ummu Fara, orangtua siswa di Sekolah Anak Tangguh asal Pekanbaru. Menyajikan proses saleh bersama ananda. Sungguh menemani belajar ananda adalah proses bertumbuh bersama. Tidak hanya anak yang belajar ibu juga menambah banyak wawasan. Apalagi dengan karakteristik Sekolah Anak Tangguh yang berbasis Akidah Islam menjadikan pembelajaran proses memperkaya diri dengan tsaqofah Islam. Proses menjadi saleh bersama ananda sangat kental terasa.

Kisah lainnya begitu mengharu biru datang dari bu Wika asal Pematang Siantar. Menceritakan perjalanan membersamai kedua anak istimewanya. Ujian pengasuhan yang akhirnya membuat beliau memilihkan Alquran sebagai teman ananda. Memilih Sekolah Anak Tangguh dengan kurikulum berbasis Akidah Islam sebagai pendidikan anak surganya.

Juga kisah 22 penulis lainnya siap melecut semangat ayah bunda yang memilih mengambil peran pendidikan bagi putra putri tercinta. Menyiapkan generasi tangguh penakluk zaman. Ditulis dengan bahasa ringan dan menggugah keimanan. Cocok menjadi referensi bagi yang sedang mencari gambaran tentang belajar di rumah dengan basis Akidah Islam.

Tiada gading yang tak retak. Tiada makhluk yang sempurna. Begitu juga dengan tulisan dalam buku ini. Di samping bahasa yang renyah ada terdapat beberapa kesalahan penulisan. Beberapa tulisan menggunakan bahasa yang terkesan seperti obrolan langsung hingga menampakkan pengulangan kata dalam satu kalimat. Meski begitu banyak pesan yang tersampaikan.

Semoga buku ini menjadi awal yang baik bagi para penulis untuk semangat mensyiarkan pendidikan Akidah Islam. Membagi inspirasi dan manfaat lewat tulisan. Menjadi angin segar di tengah kegersangan pendidikan sekuler yang menanamkan nilai liberalisasi dan kapitalisasi kehidupan. Jika bukan kita yang menyiapkan generasi tangguh penakluk zaman, siapa lagi? Semoga menjadi jariah yang akan terus mengalir dari rumah ke rumah.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Motivasi Nafsiyah Pengokoh Jiwa Nan Gundah
Next
Sukses Mendidik Anak dengan Tsaqofah Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram