Menapaki jalan hijrah tidaklah mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan. Ketika kamu ingin bahagia menjalani prosesnya, buku ini jawabannya.
Peresensi: Puspita Ningtiyas
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Jalan hijrah biasanya tidak mudah. Salah satu ujian yang mengadang adalah kecintaan berlebih akan gemerlapnya dunia. Kita bisa melihat sebagian orang sulit untuk berhijrah (berubah menjadi lebih baik) tersebab karier atau urusan kehidupan lainnya.
Di sisi lain, ketika sudah mengazamkan diri untuk berhijrah, tidak jarang kita merasa, ternyata jalan hijrah itu begitu panjang. Akhirnya muncul pertanyaan, bisakah kita bertahan? Bagaimana agar bisa berada di jalan perubahan ini sampai akhir hayat nanti? Bagaimana tetap enjoy menjalani proses hijrah? Alhamdulillah buku ini insyaallah bisa menjawab semua kegelisahan tersebut.
Jika kita ingin menapaki jalan perubahan atau menjadi bagian dari proses perubahan itu, maka buku ini akan membantu menemukan kebahagiaan di dalam prosesnya, sebagaimana pendapat mereka tentang buku ini:
Pertama, buku ini berisi materi dasar Islam sistematis yang sangat berguna saat kita hendak mulai berhijrah. Contoh materi tersebut ada di bab “Menjunjung Adab”, “Kenali Potensi Diri” ataupun di bab “Pentingnya Menuntut Ilmu”. Bab-bab tersebut adalah penguat diri di awal fase hijrah yang kita lewati.
Selain itu, sudut pandang Islam Ideologis semakin menambah hidup pembahasan di setiap babnya. Bab “Membawa Islam dalam Keseharian”, di dalamnya dibahas tentang bagaimana ber-Islam kaffah dan bahwa Islam punya sistem politik. Kedua pembahasan ini menjadi ciri khas sudut pandang ideologis tersebut.
https://narasipost.com/teenager/06/2021/yuk-hijrah-secara-kaffah/
Buku ini juga berisi untaian kata penguat diri saat ujian hidup mendera, sedangkan kita memahami harus terus berjuang di jalan hijrah. Seperti kutipan berikut ini,
“Jadi, untuk apa berlebihan mencintai dunia sampai harus merelakan jalan hijrah? Dunia tidak bisa jadi pegangan hingga nanti kematian datang, sedangkan jalan hijrah mampu menuntun kita ke surga, kampung halaman manusia yang sebenarnya.”
Kedua, buku ini ditulis dengan gaya bahasa motivasi dan bertabur quote penyemangat untuk istikamah di jalan hijrah. Contohnya adalah kutipan di bawah ini,
“Hidup itu semudah mengupayakan perbuatan yang berpahala dan menyerahkan apa pun hasil kepada-Nya.”
Pandangan Islam terhadap perempuan juga dibahas di buku ini. Buku ini menambah daya tarik untuk dibaca oleh kaum hawa. Dengannya, pembaca akan refresh tentang begitu mulianya perempuan dalam pandangan Islam.
Ketiga, buku ini memberikan kunci lain kebahagiaan yang juga harus dikejar, yaitu dengan menambah ibadah, mendekatkan diri kepada Allah. Ada rangkuman tentang ayat-ayat apa saja di dalam Al-Qur’an, yang menjelaskan tentang hikmah dari setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt. Dengannya, semoga menjadi pendorong untuk menadaburi Al-Qur’an lebih dalam dan menambah syukur atas setiap syariat yang diturunkan-Nya.
Keempat, Buku ini berisi materi spesial sebagai bonus untuk pembaca sekalian. Di bab “Menulis untuk Dakwah”, dipaparkan cara memecah kebekuan dalam menulis opini, serta membuatnya lebih mudah untuk diselesaikan. Disertakan juga contoh tulisan opini karya penulis, yang sudah dimuat di salah satu media dakwah bernama NarasiPost.Com.
Satu lagi, materi spesial sebagai bonus untuk pembaca sekalian, yaitu bab “Menikahlah dengan Bahagia”. Bab ini akan memaparkan bagaimana menjemput jodoh secara syar’i berikut topik apa saja yang perlu didiskusikan dengan calon pasangan, saat taaruf menuju pernikahan. Bab ini adalah cuplikan true story penulisnya saat dulu berjuang menjemput jodoh. Berharap bukan nostalgia semata, tapi juga menginspirasi banyak pembaca, tentang bagaimana proses taarufuntuk ikhtiar menjemput jodoh yang telah ditetapkan.
https://narasipost.com/surat-pembaca/08/2021/hijrah-diri-dan-negeri-menuju-perubahan-hakiki/
Keseluruhan isi buku mewakili pemikiran penulis yang sejak tahun 2012 terjun ke dunia dakwah. Berusaha menebar inspirasi Islam, khususnya di kalangan pemuda. Membersamai umat di jalan hijrah (jalan perubahan), tidaklah mudah. Butuh effort lebih, karena invasi budaya Barat yang terlanjur dalam menggerus kepribadian Islam mereka. Semoga buku ini bisa menjadi bagian dari sejarah perjuangan dalam membersamai umat pada umumnya dan para pengemban dakwah yang menjadi ujung tombak dari perubahan itu sendiri.
Agar lebih mengenal lagi tentang Buku Bahagia di Jalan Hijrah, ini dia daftar isinya:
- Prolog-Cerita Tentang Adab
- Mengenali Potensi Diri
- Revisi Makna Kebahagiaan
- Carilah Ilmu untuk Hidupmu
- Temukanlah Kebenaran
- Membentuk Kepribadian Islam
- Membawa Iman dalam Keseharian
- Ikhtiar dan Tawakkal
- Zikir, Doa dan Bertahajudlah
- Menulis untuk Dakwah
- Istiqomah di Jalan Hijrah
- Menikahlah dengan Bahagia
Oh iya, buku Bahagia di Jalan Hijrah ini adalah persembahan dari penulis untuk semua kalangan dan semua rentang usia. Bahasanya tidak terlalu meremaja, juga tidak terlalu kaku. Tebal buku ini 136 halaman, tapi padat dengan tulisan-tulisan motivasi bernuansa Islam ideologis. Cocok juga sebagai hadiah untuk kerabat ataupun sahabat dalam perjuangan di jalan hijrah.
Terakhir, tidak ada karya yang sempurna. Semoga dengan ketidaksempurnaan ini tetap bisa berbagi manfaat, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama.
Untuk pemesanan buku Bahagia di Jalan Hijrah, bisa menghubungi penulisnya langsung di nomor WhatsApp: wa.me/+6281216021313.
Wallahu a'lam bishawab.[]
Barakallah untuk penulis. Semoga bukunya mampu menjadi pencerah untuk umat.
Masyaallah, keren
Barokallahu fiik, Mbak
MasyaaAllah.. Barakallahfiik Mba atas buku solonya...
Masyallah
Barakallah, Mbak. Semoga bukunya banyak dibaca oleh generasi. Dan semoga laris manis juga penjualannya.
Masyaallah tabarakallah..
Sukses terus dengan karyanya.
Masyaallah, barakallah atas bukunya mbak Puspita. Bagi yang ingin istikamah di jalan hijrah, cocok mengoleksi buku ini. Semoga menginspirasi banyak orang.
MasyaAllah, barakallah untuk Mba Puspita Ningtiyas. Bagi yang sudah mendapat hidayah, hijrah itu mudah, yang sulit adalah istikamah.
Semangat!