Para Penjual Ayat Allah Swt

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang pedih.” (TQS Al Baqarah [2] : 174).

Oleh : Novida Sari, S.Kom.
(Ketua Majelis Taklim Islam Kaffah Mandailing Natal)

NarasiPost.Com-Kaum Yahudi memiliki tabiat untuk menyembunyikan kebenaran yang berasal dari Allah Swt. Tak terkecuali pada kenabian Muhammad Saw. yang sudah tertulis pada kitab-kitab mereka. Mereka mengenal sifat-sifat kenabian Muhammad dengan baik melebihi mereka mengenal anak mereka sendiri. Hal ini mereka lakukan karena kekhawatiran akan nikmat dunia yang didapat menghilang karena faktanya sang nabi terakhir bukan berasal dari bangsa mereka.

Sebelum Islam datang, bangsa Arab sangat menghormati kaum Yahudi. Yahudi telah biasa menjadi pemimpin manusia. Di sepanjang peradaban Yahudi, ada begitu banyak nabi dan rasul yang menjadi pemimpin mereka. Ibnu Abbas menyebutkan di antara 124.000 orang (nabi dan rasul) yang diutus oleh Allah Swt. kepada umat manusia, hanya 20.000 orang saja yang bukan berasal dari bani Israil. Sehingga mereka biasa dimuliakan, diberikan hadiah dan pemberian-pemberian dari orang Arab.

Akan tetapi, kaum Yahudi tidak ingin kehilangan pemberian-pemberian ini. Mereka takut jika nanti orang-orang Arab akan meninggalkan mereka dan mengikuti sang khatamul anbiya, Nabi Muhammad Saw. Pada akhirnya mereka mau menukar hidayah Allah Swt. dan menukar pemberian-pemberian yang bersifat duniawi dengan harga yang murah. Padahal yang mereka dapatkan hanyalah kerugian demi kerugian. Bagaimana tidak, perhiasan dunia yang mereka dapatkan dari penjualan ayat Allah Swt. dengan dunia yang tidak ada apa-apanya itu telah melenakan. Mereka merugi di dunia dan akhirat.

Di dunia, Allah Swt. telah menampakkan tanda-tanda kebenaran Rasulullah Muhammad Saw. melalui mukjizat dan dalil-dalil yang qath’i (pasti). Namun, karena kekhawatiran tidak akan bisa memimpin umat manusia seperti masa-masa sebelumnya, akhirnya kaum Yahudi pun menyembunyikan kebenaran itu sedemikian rupa serta memutarbalikkan fakta kebenaran melalui rahib-rahib mereka. Akan tetapi, pada akhirnya Allah Swt. menunjukkan hidayah kepada bangsa Arab, mengimani kerasulan Muhammad, mengikuti Islam, bahkan memerangi bangsa Yahudi. Ini adalah kerugian mereka di dunia.

Di akhirat, Allah Swt. mengatakan,
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang pedih.” (TQS Al Baqarah [2] : 174).

Meskipun ayat ini bercerita tentang orang Yahudi, akan tetapi ayat ini berlaku umum. Ayat ini juga berlaku pada kaum muslim. Sehingga kaum muslim harus berhati-hati dan mengambil pelajaran dari apa yang Allah Swt. beritakan agar tidak mendapat kerugian di dunia dan akhirat.

Pada ayat ini disebutkan bahwa orang yang menyembunyikan apa yang Allah Swt. turunkan dan menjualnya dengan harga yang murah yakni dengan kesenangan dunia, maka mereka tidak memakan ke dalam perutnya melainkan api. Ini merupakan majas mursal, karena tidak akan ada orang yang mau memakan api. Akan tetapi harta yang mereka peroleh dari membelokkan manusia dari dalil yang mereka sembunyikan kebenarannya, lalu mereka pun makan dan hidup dengannya. Kelak, apa yang mereka makan itu yang akan membuat mereka masuk ke neraka.

Terkadang manusia berpikir, tidak apa-apa jika melakukan dosa hari ini. Besok ataupun nanti bisa bertobat karena Allah Swt. Maha Penerima tobat. Lalu keluarlah fatwa demi kepentingan dunia sehingga menzalimi orang lain. Dalam hal ini, tobat yang melibatkan hak manusia yang terzalimi haknya bukanlah perkara yang mudah. Bisa saja orang yang dizalimi itu kehilangan nama baik dan kepercayaan dari masyarakat atau bahkan ia kehilangan nyawa karena fatwa yang dikeluarkan. Sehingga bisa saja tobat itu menjadi kemustahilan. Belum termasuk pada perkara apakah nanti ada waktu untuk bertobat, apakah nanti tobatnya akan diterima Allah Swt. dan bagaimana dengan investasi dosa dari orang-orang yang menerima fatwa yang dikeluarkan.

Hidup di dunia adalah ujian, oleh karenanya, manusia harus menyadari bahwa berharap pada rida Allah Swt. di atas segalanya. Alangkah meruginya orang-orang yang menjual ayat Allah Swt. dengan dunia yang tidak sebanding dengan akhirat. Ampunan dan hidayah Allah Swt. adalah kemewahan di atas kemewahan apa pun di dunia. Allah Swt. akan mencukupkan rezeki makhluk-Nya di dunia. Rezeki itu akan diberikan sesuai dengan kebutuhan, asal tetap yakin, berusaha dengan cara yang benar dan berdoa. Bukankah Allah Swt. telah menjaminnya bahkan sebelum manusia diciptakan? Wallahu a’lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Novida Sari, S.Kom Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Dari Hobi Tik Tokan Sampai Jadi Kaum Rebahan
Next
Pare, si Pahit Berkhasiat Menakjubkan!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram