Tobatlah dan Istikamahlah

Kecuali mereka yang bertobat, yang beriman, dan beramal saleh, maka Allah akan ganti keburukan mereka dengan kebajikan. Dan Dialah maha pengampun juga maha penyayang”
( QS.Al Furqon ayat 70 )

Oleh: Aya Ummu Najwa
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)

NarasiPost.Com-Bertobat adalah kewajiban yang harus segera dilakukan oleh seorang hamba. Karena manusia tak ada yang lepas dari dosa, maka setiap saat ia harus bersegera kembali ke jalan ilahi, meminta ampun, berupaya untuk tidak mengulanginya lagi, serta menggantinya dengan amalan saleh. Orang-orang yang bertobat adalah sebaik-baik manusia yang yang berdosa. Maka, betapapun besar dosa yang telah dilakukan, maka segeralah bertobat, jangan pernah menunda-nunda apalagi merasa aman hingga tidak mau bertobat. Karena kematian tak ada yang mengetahui kapan datang, jangan sampai ketika ajal menjelang diri masih dalam kubangan kemaksiatan.

Allah sangat menantikan tobat seorang hamba. Ketika manusia masih diberi nafas oleh Allah, sesungguhnya ia sedang diberi kesempatan untuk bertobat oleh Allah. Waktu dan usia tidak hanya sebagai rezeki, tapi juga peluang dan kesempatan untuk memperbaiki kekelaman dan kesalahan dalam hidup, untuk diganti dengan cahaya ketaatan. Maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, bukan malah digunakan dalam jalan durhaka dan kemaksiatan. Sungguh begitu cintanya Allah kepada orang-orang yang meminta ampun kepada-Nya, sehingga Dia menjanjikan banyak sekali kenikmatan dan keutamaan bagi orang-orang yang bertobat.

Tingkatan Orang yang Bertobat.

Pertama, tobatnya menghapuskan dosa-dosa, menjadikan seakan-akan ia tidak pernah berdosa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah (no. 4250), dari Ibnu Mas’ud. Lihat Shahih Jami’ush Shaghir (no. 3008). "Seorang hamba yang bertobat dari dosa, ia seakan-akan tidak pernah berdosa"

Dalam surat Al Furqon ayat 70 Allah juga telah berfirman: “Kecuali mereka yang bertobat, yang beriman, dan beramal saleh, maka Allah akan ganti keburukan mereka dengan kebajikan. Dan Dialah maha pengampun juga maha penyayang”

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun kembali bersabda dalam hadis hasan riwayat Al Hakim (IV/252), dari sahabat Abu Hurairah. Tertulis dalam kitab Shahih Jami’ush Shaghir (no. 5359), “Sesungguhnya ada beberapa kaum bila mereka sering berbuat salah, mereka ingin menjadi golongan yang Allah mengganti kesalahan mereka dengan kebajikan“

Kedua, Allah menjanjikan akan menerima tobat mereka. Allah Subhanahu Wata’ala dalam surat At Taubah ayat 104 telah berfirman:“Apakah mereka tidak mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari para hambaNya dan menerima zakat, dan sungguh Allah maha penerima tobat serta maha penyayang” Hal senada pun juga tercantum dalam surat Tahaa ayat 82.

Dalam Hadis shahih riwayat Muslim (no. 2703), dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : "Siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, pasti Allah akan menerima tobatnya"

Ketiga, orang yang istikamah dalam tobatnya merupakan sebaik-baik manusia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda dalam hadis hasan riwayat Ahmad (III/198), At Tirmidzi (no. 2499), Ibnu Majah (no. 4251) dan Al Hakim (IV/244). Lihat Shahih Jami’ush Shaghir (no. 4515), dari sahabat Anas bin Malik: “Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah mereka yang bertobat“

Dalam hadis lain pun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:“Seandainya hamba-hamba Allah tidak melakukan perbuatan dosa, pastilah Allah akan menciptakan makhluk yang berbuat dosa lalu mereka beristighfar, kemudian Allah mengampuni dosa mereka dan Dialah yang adalah maha pengampun juga maha penyayang“ Hadis ini sahih diriwayatkan oleh Al Hakim (IV/246), dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab. Dalam kitab Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah (no. 967-970)

Jalan hijrah tak ada yang selamanya mulus tanpa hambatan. Ujian dan cobaan akan senantiasa datang untuk melihat apakah manusia benar-benar serius dalam tobatnya, ataukah ia akan tergoda dengan rayuan syahwat dunia. Karena Allah berfirman dalam surat Al Ankabut ayat 2 akan senantiasa menguji manusia untuk melihat kualitas keimanannya. "Apakah manusia menyangka mereka akan dibiarkan saja hanya karena mereka mengatakan, Kami beriman, dan mereka tidak diuji?"

Kiat-kiat Ampuh Agar Dapat Istikamah dalam Tobat

Sesungguhnya orang-orang yang suka bermaksiat atau berbuat dosa adalah mereka yang hatinya berpenyakit. Harus dipahami bahwa penyakit hati lebih banyak jumlahnya dari pada penyakit badan, karena biasanya pengidapnya tak merasa ia sedang sakit. Akan tetapi, sejatinya tidak ada penyakit yang tak dapat diobati. Jika badan sakit, dokter bisa menangani, namun penyakit hati hanya bisa diobati dengan kembali ke jalan ilahi. Kelalaian hati adalah inti dari segala kesalahan, maka obatnya adalah kembali menapaki jalan Tuhan dengan kembali mengenal dan mentadabburi tanda-tanda kekuasaan-Nya.

  1. Membaca dengan artinya, mengingat, serta mengulang-ulang ayat-ayat Allah yang menakutkan dan menggetarkan jiwa, yaitu ayat terkait azab yang pedih bagi orang-orang yang selalu berbuat dosa dan maksiat. Dari sini akan timbul rasa takut dalam diri jatuh dalam kepedihan siksa yang Allah sediakan bagi para pendosa.
  2. Bacalah sirah para rasul ‘Alaihimussalam bersama umatnya juga kisah para salafush saleh, serta musibah-musibah yang menimpa mereka yang disebabkan oleh dosa dan kemaksiatan yang mereka kerjakan. Sebagai bentuk pelajaran bagi manusia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, serta gambaran betapa pedih dan berat kehinaan yang Allah timpakan bagi mereka yang durhaka kepada Allah.
  3. Selalu ingatlah, bahwa akibat buruk di dunia maupun akhirat disebabkan oleh dosa dan maksiat yang dilakukan. Berusaha mentadabburi ayat-ayat Al Qur`an dan hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menggambarkan pedihnya siksa akibat perbuatan dosa dan pelanggaran hukum Allah, sebagai pengingat ketika hati mulai lalai dari ketaatan.
  4. Senantiasa membaca istighfar (Astaghfirullah) dan juga sayyidul istighfar setiap saat setiap hari, serta doa memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata'ala, jangankan manusia biasa, Rasulullah sebagai mahluk terbaik dan terlepas dari dosa dalam sehari beristighfar tidak kurang dari 70 kali, maka perbanyaklah istighfar memohon ampun kepada-Nya. اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya Allah ya Tuhan kami, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu padaku, dan aku pun mengakui dosaku. Untuk itu, ampunilah aku. Sengguh tak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau“ (Riwayat, Imam Al Bukhari no. 6306, 6323, Imam Ahmad no. IV /122-125, dan Imam An Nasa-i no. VIII/279-280.

Juga perbanyak do’a memohon ampunan dan rahmat Allah yang ada dalam Al-Qur'an dan hadis Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam. Diantaranya,

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Wahai Rabb kami, ampunilah dosa dan perbuatan kami yang melampaui batas dalam urusan kami dan teguhkanlah pijakan kami dan tolonglah kami dari kaum yang kafir“ (Ali Imran: 147).

Juga dalam surat Al-A'raaf ayat 23,

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Wahai Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami, dan apabila Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, pastilah kami termasuk golongan orang yang merugi

Serta ucapkanlah doa yang diajarkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, no. 834 dan Imam Muslim, no. 2705 berikut,

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

”Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan banyak, padahal tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi Engkau, dan sayangilah aku, sungguh Engkau Maha Pengampun juga Maha Penyayang.”

Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Aksi Protes Mendunia, ke Mana Arah Perubahan?
Next
Ya Ayyuhal Muharram
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram