Dawai perubahan membahana.
Menyadarkan jiwa-jiwa kerontang yang telah lama merana.
Membangkitkan akal yang berselimut muslihat para durjana.
Pada dunia tak lagi terlena.
Oleh : Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Menghilang nurani
Dalam kidung sunyi tirani
Menggeleng pun tak berani
Pahitnya kebatilan dan kezaliman dalam satu simfoni
Branding ramah hanyalah ironi
Pasrah ikut arus
Menipu rakyat dengan segala jurus
Tak cukup hanya terlihat kurus
Rasa malu dan iba telah tergerus
Sudah tak tampak lagi jalan yang lurus
Rintik kebatilan menjelma kezaliman
Rakyat hidup dikelilingi ancaman
Kebaikan berubah jadi siluman
Tak jera meski dilempari kecaman
Sewaktu-waktu status berubah, musuh atau teman
Demokrasi membelenggu diri
Kekacauan dan permasalahan lebih dekat dari pada buku jari
Penderitaan menimpa rakyat puluhan ribu hari
Sejarah peradaban cemerlang dikebiri
Menjual negeri demi remahan materi
Dawai perubahan membahana
Menyadarkan jiwa-jiwa kerontang yang telah lama merana
Membangkitkan akal yang berselimut muslihat para durjana
Pada dunia tak lagi terlena
Dawai perubahan bertalu-talu
Mengobati hati yang teriris sembilu
Kebenaran diseru tiada rasa kelu
Berkaca pada potongan episode masa lalu
Tegak berdiri tanpa dikte manusia benalu
Dawai perubahan terus bergema
Semangat tinggi perjuangkan tegaknya agama
Muhasabah lil hukkam dilakukan bersama
Memutus rantai kepercayaan umat dengan penipu utama
Melanjutkan kembali kehidupan Islam dalam satu irama[]