Karya Terbaik

"Jangan kamu remehkan dosa walau ringan, karena rumput yang lemah jika dianyam dapat menjadi tali yang kuat, hingga mampu mencekik onta yang gemuk."
( Ibnul Jauzi )


Oleh: Maria Ulfah

NarasiPost.Com-Alma mencoba menemukan kata-kata untuk menjadikan tulisannya menjadi naskah terbaik. Ia mengulik semua bacaan untuk dijadikan sebuah ide. Namun, pikirannya buntu seakan tidak ada satu kalimat pun, bahkan kata yang masuk dalam kategori terbaik menurutnya.

Menulis seperti sebuah obat untuknya. Bukan hanya hobi, tetapi candu baginya. Namun, kenapa untuk saat ini, menulis seolah menjadi beban, seakan bukan lagi obat yang membuatnya tenang dan bahagia. Akan tetapi, menjadi obat yang terasa pahit dan getir.

Terkadang seseorang butuh untuk menyendiri, bukan hanya untuk merenung, tetapi untuk lebih mengenal siapa dirinya. Alma terduduk seorang diri di tepi ruang kafe yang ramai pengunjung, tetapi hening. Tempat itu selalu menjadi tujuan di kala dirinya mencari ide. Biasanya, ide mengalir dengan cepat saat ia sudah berada di sana. Namun, tidak untuk hari ini.

"Ada apa? Kenapa semuanya terasa stuck?" Alma bertanya di dalam benaknya.

Bara, seorang barista di kafe tempat Alma duduk, menghampiri. Ia menyediakan secangkir cappucinno hangat untuknya.

"Terkadang, hitamnya kopi harus mengalah karena paduan warna susu yang menyatu dengannya."

Bara membuka percakapan saat dia meletakkan secangkir cappucinno di meja Alma.

"Maksudnya, aku harus mengalah dengan siapa?" Alma tidak memahami makna dari perkataan Bara, teman baristanya yang ia kenal di kafe itu.

"Mengalah untuk tidak selalu menjadi yang utama, karena yang terbaik datang dari pikiran dan perasaan yang ringan, bukan yang dipaksakan. Kamu bisa mengubah tulisanmu menjadi sebuah obat yang manis atau pahit, semua bergantung pada perspektifmu, saat kamu akan atau sedang menulis."

Bara meninggalkan Alma seorang diri sambil tersenyum ramah.

Alma teringat dengan masa kecil. Kebiasaannya yang suka menulis membawa dirinya senang untuk mengikuti perlombaan-perlombaan menulis. Semua terasa begitu ringan, karena tidak pernah ia dan kedua orang tua yang senantiasa mendukungnya menjadikan kemenangan sebagai sebuah tujuan yang mutlak. Alma hanya meyakini, jika menulis dapat menerbangkannya ke sebuah tempat yang tidak pernah ia duga.

Alma meyakini, bahwa ia akan mendapatkan pribadi yang baru, pemikiran yang baru, serta wawasan yang tidak hanya baru, tetapi juga semakin meluas ketika menulis.
Ia bercita-cita menjadi seorang penulis yang handal, memiliki karya cipta yang kuat akan seni dan nilai, hasil karya yang senantiasa dinanti oleh pembaca.

"Namun, bodohnya, aku pun sangat jarang, bahkan sulit untuk membaca karya tulis, sebuah karya yang terbaik dari segala yang terbaik," sesal Alma.

Alma tahu, karya tulis yang satu itu tidak akan pernah dapat ditiru atau diubah oleh siapa pun, karya yang berisi kisah nyata, kisah yang memiliki nilai-nilai yang sangat patut untuk menjadi pandangan serta pedoman hidup. Karya tulis tersebut adalah Al-Qur'an.

"Lalu, pantaskah aku menjadi seorang penulis? Bahkan memaksa diri menciptakan karya terbaik, sedang karya tulis dari Tuhanku pun sangat jarang kubaca."

Alma menyesali keadaan dirinya yang semakin jauh dari Al-Qur'an, merasa selalu menyibukkan diri dengan tulisan-tulisan yang kini sudah terbang jauh entah ke mana.

Waktu, jelas sesuatu yang fana. Bahkan diri kita pun sama dengan waktu, fana tidak abadi. Lalu apa yang dicari dari ketidakabadian ini? Sedang diri selalu abai dengan hal yang kelak akan menemani di tempat keabadian.

Pakaian yang dikenakan, jubah panjang, serta kain yang melebar menutupi seluruh anggota tubuh, nyatanya tidak benar-benar membawa seseorang untuk selalu dekat dengan Rabb-nya. Karena nyatanya, berkerudung bukan berarti terhindar dari kesalahan. Bergamis bukan pula berarti terlepas dari kesalahan, serta bercadar bukan pula anti dari kesalahan.

Pada nyatanya, itu semua adalah selembar kain untuk menutupi diri, serta untuk menunjukkan rasa taat.

Alma menyadari kekeliruannya selama ini. Menjadi penulis tentu bukan sebuah tujuan yang salah, tetapi mengikuti alur untuk tetap berada pada lingkar roda yang baik di mata Tuhan, tentu harus menjadi sebuah keutamaan, agar tidak keluar dari lingkaran kebaikan yang justru membawa diri pada hal yang salah.

"Jangan kamu remehkan dosa walau ringan, karena rumput yang lemah jika dianyam dapat menjadi tali yang kuat, hingga mampu mencekik onta yang gemuk."

Mutiara hikmah yang pernah dikatakan oleh Ibnul Jauzi.[]


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Bahagia Dalam Dakwah, Sudahkah?
Next
RUU KUHP Hanya Ilusi, Bukan Solusi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

namanya engga asing.. pernah punya teman seangkatan, namanya maria Ulfa..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram