Mundur dari Khitbah

Insyaallah Mas akan djodohkan oleh Allah dengan yang terbaik pula. Lelaki baik untuk wanita yang baik. Nay berdoa, semoga jodoh Mas tidak hanya perempuan berhijab syar’i, tetapi juga yang berislam kaffah.”


Oleh : Armina Ahza

NarasiPost.Com-Sudah ke lima kalinya aku gagal dalam ta’aruf.

Terdengar suara tegas, tetapi menyiratkan sedikit lelah berjuang dalam mencari kekasih halal. Adam adalah laki-laki berusia tiga puluh tahun yang tengah berjuang mencari penggenap agama.

Hai, Mas. Gimana? Mau lanjut ta’aruf nggak?” tanya adik perempuannya yang masih kuliah. Nayla, namanya.

Apa bisa, Mas dapat perempuan seperti Adik yang berpaiakan syar’i dan rajin ke pengajian? Apa mereka mau sama Mas yang ngaji Qur’an aja nggak lancar?”

Hemm, Mas. Aku yakin, pasti ada yang mau sama Mas. Mas kan baik.”

Gadis itu memutar badan dari depan laptop dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya. Ia menggerakkan alis mata untuk menghibur kakaknya.

Siang itu udara terasa semakin panas karena musim kemarau yang panjang. Debu-debu pun mudah sekali berterbangan. Tanah dan pepohonan mengering, seolah menggambarkan suasana hati Adam yang begitu gersang, butuh pendamping hidup.

“Nang, mau nggak sama si Dahlia, anak kampung sebelah? Kamu mau dijodohin dengannya sama pakdemu,” kata ibu.

Nanti dulu, Bu,” jawab Adam dengan santai saat ia sedang mempersiapkan dagangannya.

Walah, Nang … Nang. Mau kapan lagi nikah? Kamu sudah berumur tiga puluh tahun. Ibu juga ingin menggendong cucu. Jangan kerja terus,” timpal ibu sembari melipat baju.

Aku kenal Dahlia, Bu. Dahlia nggak pakai kerudung. Adam tidak mau sama perempuan yang tidak berhijab.”

“Loh, kan nanti bisa, to, kamu suruh pakai kerudung, kan gampang.”

Nggak segampang itu, Bu. Ya, sudah Bu, Adam berangkat dagang dulu. Assalamu’alaikum.”

Sambil mencium tangan, Adam langsung melangkahkan kaki untuk pergi.

Wa’alakumsalam, hati-hati, semoga dagangannya laris. Jangan lupa doa, Nang.

Adam adalah laki-laki yang baru hijrah. Sebelumnya ia tidak begitu mengenal Islam. Kehidupannya biasa-biasa saja. Yang penting baginya adalah salat dan puasa. Ia tidak pernah tahu bahwa sebenarnya berislam itu harus kaffah (Sempurna dan menyeluruh), tidak boleh mengingat Allah hanya saat puasa dan salat saja. Namun, semua kehidupan ini harus diatur dengan Islam, tidak terkecuali dalam hal mencari jodoh, bukan dengan jalan pacaran.

Dalam Islam, laki-laki dan perempuan yang memiliki kecenderungan hanya diperbolehkan menjalin hubungan melalui pernikahan. Meski dulu Adam memiliki pacar, tetapi ia rela memutuskannya demi Hijrah. Padahal, saat itu ia sangat menyayangi pacarnya. Mereka menjalin hubungan semenjak mereka masih SMA.

Nay, adiknya yang menjadi jalan hidayah, saat gadis itu mengajaknya bergabung dalam komunitas Pengusaha Tanpa Riba.

Nay pun berikhtiar untuk mencarikan jodoh. Namun sayang, belum ada yang cocok. Sebab kakanya hanya pedagang dan lulusan SMA, ditambah ia baru hijrah, bacaan Qur’annya masih terbata-bata.

Meski di tengah desakan umur dan orang-orang di sekelilingnya, tetapi Adam tetap teguh untuk memilih menikahi perempuan yang sudah menjaga diri dengan menutup aurat secara syar’i dan rajin ke pengajian.

“Dek, Mas mau dikenalkan sama akhwat,” curhat kakanya ke Naila.

“Siapa, Mas?” tanya Nayla dengan penasaran, sebab takut kakaknya memilih perempuan yang tidak berpakaian syar’i.

“Ini, Nay. Namanya Luluk,” kata Adam sambil menyodorkan HP ke hadapan Nayla.

“Oh, dia sudah berhijab syar’i, Mas?”

Iya, katanya sudah.”

Dua hari setelahnya, Adam berkunjung ke rumah akhwat tersebut di Magelang. Ia diantar oleh teman dan istrinya yang menjadi perantara. Di sana Adam bertemu orang tua si akhwat. Adam belum menyampaikan apa-apa, kecuali hanya bersilaturahmi.
Adam pun sempat berbincang dan berkenalan dengan akhwat tersebut.

Hati Adam menjadi mantap. Ia sumringah. Keluar rumah, ia berpamitan pulang dengan membawa segunung keyakinan.

“Inilah jodohku, insyaallah.” Kalimat itu terbesit dalam hatinya.

Tiga hari kemudian, Adam yang berbeda kota dengan Luluk, mendapat pesan dari gadis itu.

[Maaf, Mas. Ibu tidak mengizinkan aku keluar dari kantor. Ibu memintaku untuk tetap bekerja. Dan aku pun lebih memilih seperti itu, menuruti nasihat orang tuaku.]

"Deg!" Adam seperti disamber gledek, padahal sedang musim kemarau.

*

Nay, Mas nggak jadi mengkhitbah Luluk.”

Loh, kenapa Mas? Bukannya Mbak Luluk sesuai kriteria Mas, berpakaian syar’i sepeti yang Mas ceritakan kemarin?” Nayla begitu kebingungan.

“Iya, Nay, tapi itu jika dia tidak bekerja. Saat bekerja, dia tidak berhijab syari karena tidak diizinkan oleh pimpinannya. Sedangkan Luluk baru saja memberi kabar bahwa ia tidak akan keluar dari kerjaanya.

“Sabar, ya, Mas. Allah pasti sedang menyiapkan wanita terbaik untuk Mas. Keputusan Mas insyaallah tepat.

“Iya, Nay. Mas lebih memilih mundur untuk mengkhitbah. Mas tidak mau menikahi wanita yang lebih memilih pekerjaan dibanding taat sama Allah.”

Hati Nay terharu mendengar pernyataan kakaknya yang baru hijrah itu, sampai tak dapat lagi berkata dan hanya mendoakan dalam hati.

Mas … Mas orang baik. Insyaallah Mas akan djodohkan oleh Allah dengan yang terbaik pula. Lelaki baik untuk wanita yang baik. Nay berdoa, semoga jodoh Mas tidak hanya perempuan berhijab syar’i, tetapi juga yang berislam kaffah.”[]


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Tandem Nursing
Next
RKUHP dan Sinyal Matinya Demokrasi di Indonesia
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

InsyaAllah orang baik, mendapat jodoh terbaik menurut Allah Swt Yang Maha Tahu..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram