Anakku, pejuang tak selalu berteman dengan kenikmatan.
Terkadang dia tidur dalam kedinginan,
Seringkali dia berteman dengan kesakitan.
Tersebab ia sadar bahwa kenikmatan ada dalam perjuangan.
Oleh : Ummu Azka
NarasiPost.Com-Anakku, lahirmu saat zaman hendak menemui ajalnya
Bersua dalam dunia yang amat renta
Mengisi hidup ditemani banyak prahara
Berteman dengan fitnah dan adu domba
Anakku, lihatlah ke sekelilingmu
Jerit tangis saling bersahutan
Dikejar peluru yang saling berdentuman
Mengisi setiap labirin kehidupan
Menggores senyum kecil yang menawan
Anakku, lihat pula di sekitarmu
Baju lusuh mengayuh bersama peluh
Menyusuri padatnya jalanan
Yang entah kapan menemui lengang
Anakku, bertumbuhlah menjadi pejuang tangguh
Kokoh dalam langkah, memegang keyakinan di dada
Menggerakkan roda kehidupan
Menopang laju perjuangan
Anakku, pejuang tak selalu berteman dengan kenikmatan
Terkadang dia tidur dalam kedinginan,
Seringkali dia berteman dengan kesakitan
Tersebab ia sadar bahwa kenikmatan ada dalam perjuangan
Anakku, kehidupan yang tak abadi
Mengajak kita untuk berkaca diri
Mempersembahkan bakti sepenuh hati
Pada titah Ilahi Rabbi[]
Photo : Pinterest
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]