Kebahagiaan Hakiki

Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Tidaklah bisa memenuhi perut manusia kecuali tanah. Allah tentu akan menerima tobat bagi siapa saja yang ingin bertobat.”
(HR. Bukhari no. 6436)


Oleh : Ana Nazahah

NarasiPost.Com-Siapa yang tidak ingin bahagia dalam menjalani hidupnya? Semua orang pasti mencita-citakannya. Hanya saja, tidak semua orang bisa meraih kebahagiaan hakiki, sebab kesalahan memaknai bahagia. Ada banyak di antara kita hari ini mengejar bahagia, justru yang didapat adalah fatamorgana.

Hal itu karena kebanyakan kita selalu mengaitkan bahagia dengan materi saja. Jika disebutkan seseorang telah bahagia, umumnya pasti identik dengan memiliki harta, rumah, kendaraan, atau semisal.

Jika ada yang mengatakan, "Wah, hidupnya sudah senang!" Tak bisa dipungkiri, kalimat ini ditujukan untuk orang-orang yang berhasil memiliki materi tertentu atau capaian yang mampu hasilkan materi. Misal berhasil meraih jabatan yang benefit di sebuah perusahaan besar, atau memiliki pasangan yang kaya raya, atau bahkan berhasil memenangkan undian.

Padahal, orang-orang yang senantiasa menjadikan harta sebagai landasan bahagia, tak semua dapat merasakan bahagia. Kehausannya akan materi itu seperti meneguk air laut. Semakin diteguk semakin haus. Rasa hausnya bukan reda, malah semakin menjadi-jadi.

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Tidaklah bisa memenuhi perut manusia kecuali tanah. Allah tentu akan menerima tobat bagi siapa saja yang ingin bertobat.”
(HR. Bukhari no. 6436).

Mengejar materi belaka hanya akan membuat kita jauh dari bahagia. Memiliki rumah, fasilitas berupa kendaraan dll, tak bisa menjamin rasa tentram dalam kehidupan. Ada banyak di luar sana, orang-orang kaya terlibat dengan dunia malam. Clubing, mabuk-mabukan hingga narkoba. Pelarian dari stres, gelisah, dan rasa tidak nyaman menjalani hidup. Tanda bahwa hidup mewah dan megah tak mampu membeli rasa bahagia.

Bahagia adalah bagian emosi yang dimiliki manusia berupa rasa senang, syukur dan rasa puas dengan kondisi hidup yang dijalani. Dan perasaan ini masing-masing orang memiliki caranya sendiri untuk maraihnya. Namun yang pasti, bagi Muslim rasa bahagia itu selalu bermakna sama. Yakni sesuatu yang capaiannya adalah Rida dari-Nya.

Bergesernya makna bahagia bagi sebagian Muslim adalah karena pengaruh kapitalisme, yang melahirkan gaya hidup hedon yang disadur dari budaya barat. Seiring perkembangan zaman dan penjajahan terhadap kultur budaya kita oleh paham rusak ini, telah menggeser makna dan pandangan hidup kita tentang bahagia.

Standar bahagia Muslim pun berubah menjadi berlandasakan keuntungan materi. Gaya hidup kita perlahan mengikuti budaya kaum liberal. Kecantikan, fashion, dan segala jenis prestisius, berbau kapitalistik yang kental.

Dalam Islam, bahagia itu selalu diukur dengan ukuran yang tidak nisbi. Yakni, keikhlasan terikat dengan aturan yang Allah beri. Rasa ikhlas akan melahirkan qanaah, penuh ketundukan. Mampu membuat setiap Muslim merasa hidupnya bermakna. baik bagi dirinya, orang lain, bagi lingkungan, dan alam tempat dia hidup.

Karena bahagia adalah soal perasaan yang lahir dari iman dan keikhlasan hati. Karenanya kita dapati kebahagiaan Muslim itu unik. Kadang ada Muslim tersenyum dalam tangis, kadang pula ada Muslim yang menangis dalam senyuman. Jika seseorang mampu mencapai level ini. Tentunya dia mampu untuk mengenali makna kebahagiaan yang dirasakan oleh orang-orang beriman.

Jadi, tak masalah saat dia terlihat dari luar berpakaian biasa, tidak memiliki kendaraan dan harta benda. Saat hatinya dipenuhi takwa dan amal saleh sebagai teman sehari-harinya. Maka berartilah hidupnya. Bahagia akan datang dengan sendirinya.

Benar, bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak melarang manusia untuk berniaga dan mencari materi sebagai kesenangan hidupnya, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ

"Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya. Dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" (QS. Al-A'raf: 32).

Hanya saja, perhiasan dunia dan segala materi yang disenangi ini bukanlah tujuan hidup Muslim. Ia hanya sarana untuk mencapai bahagia. Karenanya, tujuan bahagia tetaplah seperti yang kita singgung tadi. Yakni bagaimana menjalani hidup dengan penuh arti, beramal saleh demi mengharap Rida Ilahi Rabbi. Inilah makna kebahagian hakiki. Kebahagiaan yang tidak bisa dibeli.

Wallahua'lam.[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Kapan Konflik Palestina Akan Berakhir?
Next
Tabula Rasa
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram