Bukan hujatan
Bukan makian
Sebatas geram
Pada yang pandai bersilat lidah
Putar balik kalam ilahiyah
Demi segenggam berlian dan fulus yang menantinya
Oleh : Atik Setyawati
NarasiPost.Com-Petuah salah kaprah
Dari negeri antah berantah
Tabrak sana tabrak sini, mengaku sampaikan syariah
Lelucon berbalut dagelan bocah
Sungguh piawai nan lincah
Atur diksi nyatakan diri pendakwah
Sesuka hati, tak peduli membuat saudara jadi marah
Serasa terinjak perjuangan
Akan polah dungu yang tak berkesudahan
Mengapa di mimbar sana
Berucap cinta damai dan cinta sesama
Atas nama toleransi beragama
Campur aduk jadi rata
Apalah rupa
Bukan hujatan
Bukan makian
Sebatas geram
Pada yang pandai bersilat lidah
Putar balik kalam ilahiyah
Demi segenggam berlian dan fulus yang menantinya
Beginilah rupa negeri antah berantah
Semua berpetuah
Entah
Terbias sudah
Semua dengan mudah
Rauplah
Namun,
Kami tiada lengah
Polahmu yang membuat jengah
Biar tertulis merah
'Prestasi' mencampuradukkan syariah
Tanpa merasa bersalah
Semua diminta pertanggungjawaban
Meski hanya sebait tersampaikan
Tolak campur aduk kekonyolan
Dagelan-dagelan tanpa makna
Di negeri antah berantah
Berharap tobat
Masihlah sempat
Jangan sampai tak selamat
Rugi akhirat
Jadi terlaknat
Dagelan konyol
Tak selamanya bercokol
Di negeri antah berantah
Segera berakhir dan musnah
Di ujung masa
Sambut pekik kemenangan nyata
Metro, 4 April 2021