Ramadhan Bulan Pendidikan

Ramadhan bulan penuh cinta, pelatihan yang Allah berikan secara langsung mendapatkan pahala. Pendidikan dasar dengan penanaman akidah akan semakin kuat dengan pelatihan di bulan Ramadhan. Orang tua seharusnya bisa mengajak dan menanamkan keikhlasan, kepedulian, juga yang terpenting adalah kecintaan kepada Allah dan Rasullullah Saw.


Oleh: Hesty Novi

NarasiPost.com - Ramadhan bulan yang selalu dirindu telah tiba. Bulan yang penuh dengan makna. Tahun ini adalah Ramadhan kedua di tengah pandemi yang melanda. Keprihatinan tidak menjadikan Ramadhan tanpa berkah. Begitu banyak keberkahan yang Allah berikan di bulan suci ini.

Di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi. Kaum muslimin tetap bersemangat menyambutnya. Walaupun harga-harga bahan pokok beranjak naik. Kesulitan ekonomi masih membelenggu masyarakat. Selain itu saat kondisi akhlak kaum muslimin yang merosot, kehadiran Ramadhan dapat dimaknai sebagai oase di tengah padang yang gersang.

Kemuliaan Ramadhan bisa menjadi ajang latihan dan pendidikan bagi kaum muslimin. Terutama bagi generasi muda Islam. Dengan memaknai Ramadhan yang sesungguhnya, maka seharusnya pendidikan tentang akhlak tidaklah terasa sulit untuk dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika seorang anak bisa memahami hakikat pahala dan dosa, maka dia akan berusaha meraih pahala sebanyak-banyaknya. Penanaman akidah yang kuat menjadi landasan terbaik bagi pendidikan akhlak.

Ramadhan Bulan Kepedulian

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda; “Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang itu." (HR At Tirmidzi No 807, katanya hasan shahih. Ahmad No 21676, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No 3332. Al Baihaqi dalam Sya’abul Iman No 3952)

Ramadhan mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama. Berbagi menjadi hal yang mulai juga terlupakan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Keprihatinan melanda kaum muslimin. Setahun pandemi melanda, telah menggoncang perekonomian. PHK di mana-mana. Usaha pun banyak yang gulung tikar. Luar biasa pendidikan dan latihan yang Allah berikan di bulan Ramadhan. Kepekaan harusnya menjadikan kaum muslimin sadar. Bulan suci ini telah memberikan kesempatan untuk beramal dan membantu sesama. Sayang sekali masih sedikit kaum muslimin di Negeri ini yang melakukan hal tersebut. Berbeda sekali dengan kaum muslimin di Timur Tengah yang senantiasa berlomba-lomba memberikan makanan untuk berbuka, semata-mata untuk mendapatkan rida Allah Swt.

Masih banyak yang terkadang tidak memiliki makanan untuk berbuka, sedangkan ada juga sebagian yang memiliki makanan sangat berlebih pada waktu berbuka. Pembiasaan pemberian makanan berbuka bisa menjadi ajang pendidikan kepedulian kepada sesama. Melatih kepekaan. Bagaimana setiap manusia selalu melihat dan peduli kepada orang-orang yang kekurangan. Sedekah bisa menjadi kebiasaan yang terus dilakukan di bulan-bulan lain selain Ramadhan.

Ramadhan Hadir sebagai Bulan Penghapus Dosa.

Sebagaimana hadist Rasulullah Saw;

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR Bukhari No 38, 1910,1802).

Sekalipun makna dihapuskannya dosa-dosa yang lalu adalah dosa-dosa yang kecil, tetapi hadis ini memberikan harapan bagi kaum muslimin untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Setelah selama 11 bulan manusia berkutat dengan segala aktivitas dunia. Di bulan penuh berkah inilah Allah memberikan kesempatan bagi kaum muslimin untuk mereguk kenikmatan ibadah dan kesempatan meraih pahala yang lebih besar. Sangat rugi kaum muslimin yang tidak berusaha mendapatkan pahala dan menghapus semua dosa-dosanya.

Hal ini bisa menjadi motivasi dalam pendidikan, pada saat di sistem pendidikan sekarang selalu ada reward dan punishment. Allah memberikan reward yang luar biasa dengan menghapuskan segala dosa-dosa kecil, jika ikhlas menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Ikhlas menjadi perkara yang terkadang sulit untuk dilakukan. Pada sistem kapitalisme sekarang kata ikhlas mungkin telah hilang maknanya. Banyak orang melakukan sesuatu semata-mata karena ada manfaat semata. Ramadhan telah mengajarkan agar kaum muslimin melakukan puasa dengan ikhlas bukan karena ada manfaat materi di dalamnya.

Ramadhan Bulan Pendidikan dari Allah Swt

Ramadhan bulan penuh cinta, pelatihan yang Allah berikan secara langsung mendapatkan pahala. Pendidikan dasar dengan penanaman akidah akan semakin kuat dengan pelatihan di bulan Ramadhan. Orang tua seharusnya bisa mengajak dan menanamkan keikhlasan, kepedulian, juga yang terpenting adalah kecintaan kepada Allah dan Rasullullah Saw. Walaupun berat untuk anak yang pertama kali melaksanakan, tetapi penting selalu didampingi agar mereka kuat berpuasa. Yang terlebih penting lagi adalah bagaimana mereka bisa terus melakukan kebaikan dan mencari pahala seperti di waktu Ramadhan.

Akhlak yang semakin baik, karena selama Ramadhan kita sudah dididik untuk selalu bersabar, ikhlas dan peduli, seharusnya itulah yang didapatkan setelah Ramadhan. Memang di tengah sistem kehidupan yang jauh dari Islam terkadang membuat pendidikan yang Allah berikan di bulan Ramadhan seperti tidak terlihat. Sebab penjagaan akidah, kehormatan, akhlak, jiwa dan harta hanya bisa dilakukan jika syariat Islam dipakai dalam setiap aspek kehidupan. Sehingga setiap Ramadhan datang selalu dijadikan sebagai kawah candradimuka yang bisa membersihkan jiwa-jiwa kaum muslimin.

Inilah yang seharusnya dilakukan oleh seluruh kaum muslimin. Kembali ke Islam. Mempelajari Islam secara kaffah. Mengenal Islam dan tidak terpengaruh dengan propaganda yang menyudutkan Islam.

Bulan Ramadhan seharusnya menjadi ajang kita untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik, jika kita paham Islam yang sesungguhnya. Semoga Ramadhan ini memberikan keberkahan bagi kita semua untuk bisa memperbaiki akhlak setelah Ramadhan dan semakin yakin berjalan di jalan Allah Swt. Aamiin.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Bukit Algoritma, Mimpi Silicon Valley ala Indonesia
Next
Giat Ibadah Jangan Hanya di Ramadhan Saja
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram