Ramadhan Tanpa Junnah, Palestina Kembali Membara

Sungguh inilah yang terjadi di hadapan kita. Musuh Allah dengan pongahnya menghinakan kita tanpa keraguan. Israel terus saja menginjak-injak kemuliaan Islam dan kaum muslimin tanpa pembela. Inilah yang akan terus berlanjut jika umat Islam tak bersatu. Jika umat Islam masih terus teracuni dengan sekat-sekat nasionalisme.


Oleh: Aya Ummu Najwa

NarasiPost.com - Bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan telah tiba, setiap orang yang beriman menyambutnya dengan gembira dan suka cita, memeriahkannya dengan ibadah dan amal saleh. Menjadikan Ramadhan momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Seluruh kaum muslim di penjuru dunia merasakan kegembiraan dengan datangnya Ramadhan. Semua berlomba-lomba meraih tingkatan yang istimewa di hadapan Allah Subhanahu Wa ta'aala. Tak terkecuali, kaum muslim di Palestina, mereka pun bergembira menyambut Ramadhan tahun ini.

Namun kebahagiaan itu telah dirusak oleh bangsa terlaknat. Israel, untuk kesekian kalinya telah menghancurkan kebahagiaan saudara kita di Palestina, bahkan dalam momentum paling berharga yaitu Ramadhan.

Media Palestina melaporkan pada Jumat pagi bahwa tentara Israel melancarkan serangan artileri dan udara di jalur Gaza. Kantor berita Palestina, Shahab, melaporkan, unit artileri tentara pendudukan di Yerusalem telah menargetkan area di timur, Jahr al-Dik. Konfirmasitimes.com-Jakarta (16/04/2021). 

Inilah lagu lama yang terus diputar di hadapan kita. Berulang dan terus berulang. Setiap Ramadhan di setiap tahunnya. Israel melancarkan agresinya terhadap saudara kita di Palestina, terutama wilayah Gaza. Ditambah lagi Israel laknatullah masih saja melanjutkan aksinya untuk mencaplok wilayah Palestina.

Kesepakatan dua negara tak akan pernah bisa mengekang dan menghentikan Israel dalam kebiadabannya. Negara-negara lain pun sama, tidak ada yang bertindak tegas, baik negara muslim, negara Arab, pun mereka sama. Yang mereka lakukan paling berani hanyalah sebatas mengecam. Atau memberikan bantuan logistik. Tak ada tindakan nyata, hanya simpati palsu. Sungguh nasionalisme telah menjadi racun berbisa dalam daging kaum muslim. Taktik berduri dengan sekat-sekat teritorial dan peraturan internasional membunuh ghirah kesatuan dalam darah kaum muslimin.

Apalagi yang kita harapkan dari badan perdamaian bangsa-bangsa yang merupakan boneka Israel dan Amerika? Sesungguhnya mereka adalah satu. Maka tak akan pernah ada solusi yang akan diberikan untuk mengakhiri kebrutalan Israel terhadap Palestina. Amerika adalah mitra Israel. Yang terus menjaga dan memanjakan Israel, yang membuat Israel semakin sombong dan jumawa. Semakin berani bertindak zalim kepada dunia Islam khususnya Palestina.

Sesungguhnya tidak kali ini saja, Israel melancarkan serangannya ke pemukiman warga pada bulan Ramadhan. Tahun-tahun sebelumnya pun mereka juga menodai kesucian Ramadhan dengan agresinya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di tengah-tengah pemukiman warga.

Sungguh inilah yang terjadi di hadapan kita. Musuh Allah dengan pongahnya menghinakan kita tanpa keraguan. Israel terus saja menginjak-injak kemuliaan Islam dan kaum muslimin tanpa pembela. Inilah yang akan terus berlanjut jika umat Islam tak bersatu. Jika umat Islam masih terus teracuni dengan sekat-sekat nasionalisme.

Sungguh tak cukup kecaman, tak cukup bantuan logistik untuk solusi Palestina. Tapi harus ada kekuatan besar yang melawan dan menindak dengan tegas kebiadaban Israel. Kekuatan yang akan membungkam dan melumat kaum terlaknat itu. Kita tak bisa hanya mengandalkan diamnya para pemimpin negeri muslim yang telah disumpal oleh tuan mereka Amerika, yang akan dengan setia menjadi antek dan pembantunya.

Yang harus umat Islam lakukan adalah membangunkan kembali kekuatan hakikinya. Dengan mengangkat kembali seorang Khalifah yang gagah nan pemberani, yang akan menjadi Junnah kaum muslimin dalam kepemimpinan Islam untuk seluruh alam, yaitu Khilafah Islamiyah. Yang tak gentar dengan gertakan negara barat. Yang akan memobilisasi pasukan untuk membebaskan Palestina dan negeri-negeri muslim yang terjajah. Yang membuang sekat-sekat berduri bernama nasionalime.

Wallahu a'lam

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Mendekap Ampunan
Next
Ibadah Ramadhan Jangan Salah Niat!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram