Bertakzim Untuk Para Penghapal Alquran

Bersama kalian, tak lagi dunia kucari.
Hanya satu tekad di hati. Diri ini ikut andil mempersiapkan amunisi terbaik di masanya nanti. Memudahkan langkah laskar jundullah yang siap menegakkan kalimat Illahi.


Oleh: Didi Diah, S. Kom

NarasiPost.com - Tahun 2000, selepas lulus kuliah tak pernah ditanya mau apa, mau kerja di mana. Ikuti saja skenarionya, itu pikirku. Satelah lulus SMA aku kuliah di jurusan yang mungkin tidak semua orang ingin meliriknya, yaitu jurusan Fisika Nuklir Terapan. Alih-alih salah jurusan aku hanya kuat 1 tahun saja. Akhirnya, aku pindah kampus dan jurusan.

Jelang tahun keempat, aku pun lulus jadi Sarjana Komputer dengan titel S.Kom. Saat itu, jurusan ini merupakan jurusan favorit yang digandrungi. Setelahnya, ditawari mengajar di kampus dengan mata kuliah matematika dasar dan aljabar linier.

Menjadi dosen tiga kampus mungkin terdengar seperti mengasyikkan bagi sebagian orang. Namun, kita tidak pernah tahu di mana kehidupan sosial kita akan bertumpu jika kita tak bergerak mengambil keputusan.

Tujuh tahun berkutat dengan matriks kuliah dan para mahasiswa, hingga Allah memberikan kesempatan bagiku untuk menikah. Karena bakti dan taat kepada suami disertai kondisi hamil yang tak mulus, aku izin mengundurkan diri dari kampus. Setelah kelahiran dua anak, akhirnya aku menerima tawaran mengajar di sekolah dasar, tempat kakanda tercinta mengajar. Inilah lembaran baru bagiku. Bisa dibayangkan, keseriusan mengajar di dunia kampus dengan mahasiswa sangat berbeda dengan mengajar anak-anak usia sekolah dasar.

Kini, sebelas tahun perjalananku mengajar di sekolah dasar hanya bisa mengucap syukur luar biasa. Allah sungguh menyayangiku. Berada di keluarga besar Khoiru Ummah Ciledug membuatku mendapatkan begitu banyak ilmu dan harapan di depan mata. Diri ini hanya bisa berkhidmat mensyukuri nikmat dan perjalanan hidup ini. Tak pernah kusesali turun gunung ke level sekolah dasar. Kini, harapanku adalah andaikan umur ini diberkahi, aku ingin menatap wajah-wajah mungil ini suatu saat sebagai penerus jejak sang pemimpin peradaban Islam yang mulia.

Maka, kutulis surat ini untuk sebelas tahunku bersama mereka.

"Mentari pagi menyapa hari, senyum manismu membuat kujatuh hati. Ingin rasanya selalu mendekap jiwa-jiwa saleh nan cantik rupawan. Tulusnya hati agar dapat merangkai hari dengan nada imagi berseri.

Wahai cantik, kau sungguh memesona dengan jilbabmu yang menjuntai indah dan khimarmu yang sempurna menutup aurat. Bagaikan srikandi-srikandi yang akan menjadi garda kedua sang ksatria di medan peradaban mulia.

Takbir sang ksatria nan rupawan membelah keramaian zaman. Wajah-wajah tawadu dengan jubah takwa akan mengambil tongkat estafet perjuangan demi membela agama Islam yang mulia. Dihamparkannya permadani kehidupan dengan bekal ilmu yang bersandar kepada kitabullah dan sunah yang telah dipelajari bersama ustaz dan ustazahnya.

Bersama kalian, tak lagi dunia kucari.
Hanya satu tekad di hati. Diri ini ikut andil mempersiapkan amunisi terbaik di masanya nanti. Memudahkan langkah laskar jundullah yang siap menegakkan kalimat Illahi.

Doa-doa lirih teruntai rapih Nak, hanya untuk kalian sang penghibur hati. Di masamu kelak, akan tampil pemimpin yang dapat mengokohkan hati milyaran manusia yang penuh ambisi. Dengan keIslaman mumpuni yang mampu merobek dan menghempaskan kezaliman di bumi agar terikat janji kepada Illahi untuk taat kembali ke syariat-Nya yang suci."

Halaman ini tak kusadari basah karena tetesan air mata keharuan. Tangan dan lisan ini akan menjadi saksi bahwa aku tak pernah berdiam diri menyiapkan generasi sejati. Generasi Hafizh Alquran yang memiliki keberanian seribu pejuang yang tangguh. Kelak mereka yang akan membuka lembaran halaman berikutnya untukku.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Makanan dan Perilaku Anak
Next
Seperempat Kilogram Terigu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram