Penting untuk berbicara dengan penjajah dalam bahasa yang mereka ketahui, yaitu, perang harus dilakukan untuk mencegah invasi, dan kekerasan harus dihadapi dengan kekerasan.
NarasiPost.com -- Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya tidak akan pernah gentar menghadapi ancaman apapun.
Ia menegaskan bahwa negara yang berjuluk Negeri Tirai Bambu tidak akan berkompromi dengan kedaulatan dan keamanan negara.
Tanpa menyebut nama negara manapun, Xi mengatakan perlu berbicara dengan penjajah dalam bahasa yang mereka ketahui. Ia juga menyebut bahwa rakyat China tak akan pernah duduk diam saat kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan China diganggu.
“Jika situasi seperti itu terjadi, kami pasti akan menghadapinya secara langsung,” ujar Xi dalam sebuah pernyataan saat acara peringatan 70 tahun tentara Relawan Rakyat China (CPV) masuk ke Korea Utara (Korut) dalam Perang untuk Melawan Agresi AS dan Membantu Korea.
Penting untuk berbicara dengan penjajah dalam bahasa yang mereka ketahui, yaitu, perang harus dilakukan untuk mencegah invasi, dan kekerasan harus dihadapi dengan kekerasan. Xi menambahkan, China tidak pernah mencari hegemoni atau ekspansi, dan tegas dalam menentang hegemonisme dan politik kekuasaan.
Saat ini China berada dalam ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), Australia, dan India. Hubungan dengen AS memburuk setelah adanya tuduhan bahwa Beijing membiarkan virus corona jenis baru menyebar saat pertama kali ditemukan di Wuhan pada ahir 2019, hingga menjadi pandemi pada Maret lalu.
Sementara, ketegangan dengan India terjadi karena China brada dalam pertempuran yang meningkat di sepanjang Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto dekat wilayah Himalaya di Ladakh di Jammu dan Kashmir yang disengketakan, di mana 20 tentara India tewas Juni ini. Sejak saat itu, serangkaian pertemuan telah dilakukan antara kedua negara tetapi belum berhasil mencapai kesepakatan untuk meredakan masalah.[] Republika
Picture source by Bing Images