Elegan Yang Sebenarnya

Menjadi cantik tidak harus bersolek. Lebih utama tampil sederhana, hidup sehat dan bersih. Mengenakan kosmetik yang halal lagi thayyib. Sembari memoles tingkah laku dengan akhlak terpuji. Menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah tampilan yang Allah Subhanahu Wa Ta'aala puji. Tampilan elegan yang sesungguhnya. Hanya dimiliki oleh mereka yang lebih merindukan kebaikan hari akhir ketimpangan pujian manusia.


Oleh: Ana Nazahah

NarasiPost.com - Banyak orang mendambakan tampilan elegan. Mempermak wajah dan pakaian. Beragam kosmetikpun menjadi alternatif, selain berburu pakaian branded untuk mendukung penampilan terbaik.

Hasilnya, bibir merah delima, pipi merah merona, kulit licin bak sutra. Tidak hanya itu, pakaian yang dipakaipun megah, mahal harganya. Dengan sepatu hak tinggi, tas jinjing yang melengkapi. Semerbak parfum mewangi, menambah perfectnya sebuah penampilan. Bak sosialita sesungguhnya. Persis sosok elegan yang didambakan.

Di luar sana banyak wanita muslimah mendambakan penampilan seperti ini. Tak ada penampilan terbaik kecuali memenuhi standar kecantikan sesuai iklan di Televisi. Karenanya, mereka rela menghabiskan waktu dan merogoh kocek yang tidak sedikit demi memenuhinya. Berkerja sepanjang 30 hari, demi mengejar life style, yang masyarakat umum kagumi.

Lalu, apakah penampilan seperti itu bisa memuaskan hati? Tidak lelah bertabaruj sepanjang waktu? Hanya demi mengejar pengakuan manusia. Giliran diajak kajian kenapa nggak ada waktu? Bahkan salat lima waktu sekalipun sering ditinggalkan, karena takut make-up luntur oleh air wudhu.

Adakah orang-orang yang seperti ini? Jawabannya, banyak! Ada banyak sekali orang-orang yang demi tampilan wajah berani meninggalkan salat. Begitu tergila-gila dengan pujian manusia, sehingga takut taat karena akan terlihat jelek. Mereka beranggapan, memakai kerudung, berhijab, tampil bersahaja itu mengerikan. Jauh dari kata cantik.

Maha benar Allah dengan segala kebaikan yang ada pada-Nya, pada agama-Nya dan pada Syariat-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta'aala sangat mencela orang-orang yang hanya mengejar pengakuan dunia namun melupakan Allah, dan karenanya Allah Subhanahu Wa Ta'aala menyediakan untuk mereka balasan setimpal.

مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya Neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." (QS al- Isra’ : 18)

Alangkah ruginya hidup kita, jika ternyata kecantikan dan elegan versi kita tidak mampu membawa kita menjadi manusia yang baik di hadapan-Nya. Lantas bagaimanakah elegan yang sebenarnya, yang Allah suka dan ridai kita karenanya.

Wahai muslimah yang salehah. Sebenarnya engkau adalah mutiara. Islam sangat memuliakan kaum wanita. Bagi Allah kedudukan wanita sangatlah terhormat. Karenanya Allah berikan kaum muslimah aturan mulia yang membuat dia terhormat untuk dihargai dan dihormati ia oleh manusia lainnya.

Telah Allah Subhanahu Wa Ta'aala perintahkan kaum hawa untuk berhijab, semata untuk melindungi keindahan dan kesuciannya sebagai wanita terhormat.
Allah melarang wanita beriman berhias dan bertabaruj di depan laki-laki asing. Karena tidak ingin kecantikannya dilihat oleh yang tidak berhak, dan membuat mata-mata jalang melecehkan.

Allah perintahkan wanita berhias dengan batasan-batasan syari’at. Tidak mengenakan pakaian popularitas yang mengundang syahwat. Pakaian terbuka hanya untuk wanita penggoda. Tampilan wanita kafir hanya akan membuatnya hina dan tidak terhormat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda : “Siapa yang mengenakan pakaian popularitas (syuhrah) di dunia, maka Allah akan kenakan pakaian kehinaan kepadanya pada Hari Kiamat” (HR. Ahmad).

Menjadi cantik tidak harus bersolek. Lebih utama tampil sederhana, hidup sehat dan bersih. Mengenakan kosmetik yang halal lagi thayyib. Sembari memoles tingkah laku dengan akhlak terpuji. Menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah tampilan yang Allah Subhanahu Wa Ta'aala puji. Tampilan elegan yang sesungguhnya. Hanya dimiliki oleh mereka yang lebih merindukan kebaikan hari akhir ketimpangan pujian manusia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ

“Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (dunia). (QS adh- Dhuha : 4)

Karena itu, jangan sampai hedonisme dunia menggelapkan mata. Dunia bukanlah segala. Penampilan fisikmu berupa kecantikan, harta benda kelak akan hancur di makan tanah. Pada akhirnya hanya ibadahlah yang menjadi amal penolong kita.

Karena itu, ingin tampil elegan di hadapan manusia, atau memilih elegan dengan cara mulia sesuai tuntunan syariat-Nya, semua pilihan itu ada di tangan kita. Tinggal kita yang menentukan kebaikan dan pujian siapa yang hendak kita kejar di dunia.[]

Wallahua'lam…

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Waspada, Futur Mengintai
Next
Jika Aku Tiada
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram