Waspada, Futur Mengintai

Jalan dakwah ini bagaikan serangkaian masalah dan ujian yang harus kita selesaikan. Yang kadang ketika menghadapi masalah demi masalah inilah futur melanda jiwa. Sungguh tak sedikit dari kita yang tak mampu bertahan dan runtuh. Berguguran di jalan dakwah. Padahal sejatinya jalan dakwah ini adalah rangkaian anak tangga untuk meningkatkan derajat kita. Yang pastinya tak akan sukses kita raih tanpa militansi dan kesungguhan.


Oleh: Aya Ummu Najwa

Narasipost.com - Futur bagaikan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Bahkan dalam melakukan kebaikan dan ketaatan. Rasa malas dan futur sering bertandang hingga tak mau hengkang. Hal ini telah disampaikan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam sabdanya:

لكُلِّ عملٍ شِرَّةٌ، ولِكُلِّ شرَّةٍ فَترةٌ، فمن كانَت فَترتُهُ إلى سنَّتي، فَقد أفلحَ، ومَن كانت إلى غيرِ ذلِكَ فقد هلَكَ

“Setiap amal itu ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan). Barangsiapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunahku, maka sesungguhnya ia telah beruntung. Dan barangsiapa yang ketika futur berpegang kepada selain sunahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat.” (HR. Ahmad)

Dalam perjalanan dakwah inipun, futur sering kali mampir. Bahkan kadang menetap lama yang hingga susah untuk diusir. Banyak hal yang seakan menjadi pemikat futur untuk datang menghampiri diri. Di antaranya adalah;

Pertama, kurangnya menghadirkan Allah dalam setiap aktivitas kita. Walaupun mungkin aktivitas yang kita lakukan adalah ketaatan, namun terkadang hanya sebatas ritual tanpa ruh. Yang akhirnya hanya sebatas menunaikan kewajiban yang biasa tanpa makna. Hingga sedikit demi sedikit ketaatan ini tak membawa peningkatan kualitas diri.

Allah ta’aala berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Kedua, memberi kesempatan maksiat bertandang. Sekali kita melakukan kemaksiatan, kita akan merasa resah. Namun jika kita mengulanginya lagi maka hati kita akan meminta lebih. Kemudian mencoba lagi dan lagi, sehingga keresahan dan takut akan dosapun akan lenyap. Dan jika ini terjadi maka hati akan mengingkari segala kebaikan dan ketaatan. Dan memilih menyukai permainan syahwat dalam maksiat.

Allah Ta'aala berfirman;

فلما زاغوا أزاغ الله فلوبهم

“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka” (Qs.As Shaff:5)

Ketiga, merasa diri aman dari dosa. Ini terjadi karena merasa diri banyak melakukan amal saleh. Sehingga tak merasa ada ancaman futur yang senantiasa mengintai. Padahal saat itulah dia telah memberi celah setan membisikkan ujub dan merasa diri paling suci.

Allah ta’aala berfirman,

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” (QS. An Najm:32)

Keempat, kurangnya militansi diri. Sesungguhnya perjuangan membutuhkan semangat militansi, dan sejatinya dalam militansi ada jiddiyah yaitu kesungguhan dalam diri. Ketika kita memilih jalan dakwah ini, maka sesungguhnya kita mengambil jalan yang jauh dari kenyamanan dan rasa aman.

Jalan dakwah ini bagaikan serangkaian masalah dan ujian yang harus kita selesaikan. Yang kadang ketika menghadapi masalah demi masalah inilah futur melanda jiwa. Sungguh tak sedikit dari kita yang tak mampu bertahan dan runtuh. Berguguran di jalan dakwah. Padahal sejatinya jalan dakwah ini adalah rangkaian anak tangga untuk meningkatkan derajat kita. Yang pastinya tak akan sukses kita raih tanpa militansi dan kesungguhan.

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ
وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَٰذِبِينَ

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (Surat Al-Ankabut Ayat 2-3)

Wahai para pejuang Islam. Wahai para pengemban dakwah yang mulia. Mari senantiasa waspada dari incaran futur yang membahayakan. Sudah sering kita temui teman seperjuangan yang berhenti atau bahkan berbalik arah. Hanya karena tak sadar dan menganggap remeh serangan virus ini. Hingga akhirnya menjadi penyakit kronis tanpa bisa diobati. Na'udzubillah

Wallahu a'lam

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Bukan Kota Biasa
Next
Elegan Yang Sebenarnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram