Palang Merah Internasional : Anak-anak Suriah Membayar Mahal atas Perang

Merujuk pada kekhawatiran anak-anaknya atas kakinya yang hilang, ia mengatakan, "Sampai hari ini, setiap kali datang kekhawatiran itu, mereka mulai menangis, saya mencoba menenangkan mereka."


Oleh : Stephanie Nebehay

NarasiPost.Com-Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengabarkan, anak-anak Suriah telah mengalami penderitaan yang begitu dalam dan kerugian yang besar selama dekade perang. Tak hanya itu, mereka masih harus menghadapi pembangunan kembali tempat tinggal mereka yang hancur akibat perang itu.

ICRC mengeluarkan hasil survei terbaru terhadap 1400 warga Suriah, baik yang tinggal di Suriah maupun di pengasingan di Lebanon dan Jerman, bahwa perang yang menewaskan ratusan ribu orang itu sebagian besarnya berusia antara 18 - 25 tahun. Perang ini juga mengakibatkan jutaan orang terlantar, serta menghancurkan sekolah-sekolah dan rumah sakit.

“Salah satu hasil yang mengejutkan dari survei ini adalah kami menyadari bahwa 50% warga Suriah memiliki teman atau anggota keluarga yang terbunuh. Satu dari enam warga Suriah memiliki salah satu dari orangtua mereka terbunuh atau terluka,” ujar Fabrizio Carboni, Direktur regional ICRC untuk Timur Tengah kepada Reuters.

“Membangun kembali negara ada di pundak mereka dan jelas itu sangat tidak adil,” ungkapnya lagi dalam sebuah wawancara di kantor pusatnya.

Laporan itu dikeluarkan bertepatan dengan peringatan 10 tahun aksi protes menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang berubah menjadi perang saudara berskala besar. Pemerintahan Militer Assad kini memegang kendali atas sebagian besar wilayah itu dengan bantuan Rusia dan Iran.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa hampir setengah dari anak-anak Suriah telah kehilangan pendapatan mereka karena konflik. Sekitar delapan dari 10 anak-anak Suriah kesulitan untuk membeli makanan dan mendapatkan kebutuhan lainnya.

“Wanita sangat terpukul secara ekonomi. Hampir 30% dari mereka di Suriah melaporkan tidak memiliki pendapatan sama sekali untuk menghidupi keluarga mereka,” lapor ICRC.

'Saya Berusaha untuk Menenangkan Mereka'

Sebuah video hasil survey yang dirilis oleh ICRC memperlihatkan Mouna Shawat (33 tahun) menggunakan kruk (penopang) untuk membantunya berjalan dengan satu kaki melewati blok bangunan yang dibom di jalan-jalan yang penuh dengan puing-puing di kota Aleppo, Suriah, sebelum dilengkapi dengan kaki palsu dari pusat rehabilitasi.

Kaki kiri bagian bawah Shawat harus rela diamputasi beberapa tahun lalu setelah alat peledak meledak saat dia dalam perjalanan pulang. Shawat, yang tinggal bersama kedua anaknya di Aleppo, mengenang masa lalunya sebelum perang saudara.

“Kami memiliki segalanya -gas, solar, pelayanan. Sekarang kami kedinginan dan kelaparan, dan kami harus menunggu gas untuk menghangatkan diri kami. Terkadang kami harus memasak di atas api,” katanya.

Merujuk pada kekhawatiran anak-anaknya atas kakinya yang hilang, ia mengatakan, "Sampai hari ini, setiap kali datang kekhawatiran itu, mereka mulai menangis, saya mencoba menenangkan mereka."

Sumber : Reuters[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Kegagalan Sistem Kapitalis Melahirkan Good Government
Next
Kita Wajib Memperjuangkan Khilafah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram