Hidupmu, Jangan Disia-siakan!

Kehidupan dunia adalah sementara dan akhirat kekal abadi, bahkan perbandingan waktu di dunia hanya beberapa jam saja bila dibandingkan dengan akhirat. Kematian adalah pintu gerbang awal kehidupan akhirat. Apabila manusia sukses memasuki gerbang pertama maka ia akan sukses memasuki gerbang berikutnya yakni akhirat. Kesuksesan itu butuh kerja keras dan kesungguhan di dalam beramal sholeh. Sadar atau tidak, kita semakin mendekati kematian.

Oleh: Ummu Ziya

NarasiPost.com - Yuk kita pikirkan tentang untuk apa sisa umur kita? apa yang harus kita lakukan untuk mengisi sisa umur kita ini? dan Apakah cukup pahala yang telah kita kumpulkan sedangkan tak sedikit dosa yang telah dilakukan?

Allah Subhanahu Wa Ta'aala telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita terutama berupa umur. kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.

Tapi apakah memang benar kita masih punya banyak kesempatan? Apakah benar karena masih muda tidak bakalan meninggal duluan? Kematian pasti akan terjadi pada siapapun. Ia tidak kenal usia, pangkat dan miskin atau kaya. Saat kematian menjelang, Ia tak dapat dimundurkan sedetikpun.

Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (QS. Ali ‘Imran: 185).

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. An Nisa’: 78).

Jelaslah bahwa kematian akan dirasakan oleh setiap orang. Allah Subhanahu Wa Ta'aala, (Pencipta manusia) sendirilah yang memberikan kabar itu. Mati tinggal menunggu waktu saja, diharapkan atau tidak, siap atau tidak, percaya atau tidak, kematian pasti akan datang. Dan kematian itu Allah yang menentukan, bukan manusia atau yang lain, sesuai FirmanNya:

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (QS. Ali ‘Imran: 145).

Kematian adalah sunnatullah karena tidak ada satu makhlukpun yang kekal hidupnya. Kematian adalah suatu kepastian bagi setiap makhluk walaupun tidak seorangpun yang tahu kapan ajal itu tiba. Manusia yang cinta terhadap dunia secara berlebihan ingin hidup selamanya sehingga mereka berusaha menghindari kematian.

Kehidupan dunia adalah sementara dan akhirat kekal abadi, bahkan perbandingan waktu di dunia hanya beberapa jam saja bila dibandingkan dengan akhirat. Kematian adalah pintu gerbang awal kehidupan akhirat. Apabila manusia sukses memasuki gerbang pertama maka ia akan sukses memasuki gerbang berikutnya yakni akhirat. Kesuksesan itu butuh kerja keras dan kesungguhan di dalam beramal sholeh. Sadar atau tidak, kita semakin mendekati kematian. Oleh karena itu, yuk bekali diri. Karena kematian datang tanpa pemberitahuan.

Kapanpun dan dimanapun, sehat atau sakit, tua atau muda, jika Allah menetapkan ajal seseorang, maka kematian itu pun akan datang. Hampir setiap orang meyakini akan mati, namun hanya segelintir orang yang menyiapkan diri untuk menghadapinnya. Mereka beranggapan bahwa kematian tidak akan datang tiba-tiba dan akan datang kelak saat tua. Padahal kematian bisa terjadi kapan saja, saat masih remaja atau anak-anak, saat sedang seminar, belajar di sekolah, saat ujian ataupun saat pulang sekolah. Begitupula kematian bisa saja datang saat tidur, berkendaraan, berbaring di rumah sakit, saat sholat atau saat berdakwah di masjid.

Rasulullah juga memerintahkan setiap manusia untuk mengingat kematian. Rasulullah bersabda: “perbanyaklah olehmu mengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan segala kelezatan yakni kematian.” (HR.Tirmidzi).

Ibnu Umar Radhiallahu 'Anhu. berkata: ketika aku sedang bersama Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam datang seorang dari kaum anshar, lalu bertanya: “Siapa manusia paling jenius dan paling Mulia itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “mereka yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk menyambut kematian itu. Sungguh mereka inilah orang-orang yang paling jenius. Mereka pergi dengan kemuliaan dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).

Karena kematian bisa datang kapan saja dengan izin Allah dan tidak ada yang tahu kapan datangnya, maka sudah sepantasnya kita harus bersiap diri menghadapinnya, memanfaatkan kehidupan yang sebentar ini senantiasa untuk Allah, tunduk dan taat kepada Allah, ingat akan mati dan akhirat, merasa diawasi Allah, selalu introspeksi diri, memperbanyak amal kebaikan serta senantiasa berjuang di jalan Allah, agar kelak saat menghadapNya kita dalam keadaan yang husnul khotimah. Wallahua'lam.

Picture Source by Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Suara Pemuda Dibungkam, Pengebirian Pendidikan Kepemimpinan?
Next
Motivasi Nafsiyah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram