Mengukir Kenangan Manis Masa Kecil

Mengukir Kenangan Manis Masa Kecil

Masa kecil anak-anak tidak akan terulang. Oleh karena itu, orang tua harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan memberikan kenangan manis untuk mereka.

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Masa kecil itu tidak dapat diulang. Ia hanya datang sekali di awal kehidupan seseorang. Segala kenangan di masa ini akan tersimpan dalam otak, baik kenangan manis maupun pahit.

Semua kenangan itu akan menjadi pelajaran berharga bagi seseorang. Kenangan-kenangan itu akan memengaruhi kehidupan di masa depannya, terutama saat menjadi orang tua. Bisa jadi, ia akan meniru cara orang tuanya dalam mendidik anak-anaknya atau mengambil pelajaran dari cara tersebut.

Mengapa Kenangan Manis Itu Penting bagi Anak?

Setiap orang tentu akan senang dengan semua hal baik yang membuatnya bahagia. Biasanya, kebahagiaan itu akan ditularkannya kepada orang lain. Ia akan menceritakannya atau memberikan hal yang sama seperti yang diperolehnya kepada orang lain. Orang yang mendapat cerita darinya pun akan ikut bahagia, apalagi mereka yang mendapat hal yang sama.

Demikian pula dengan seorang anak yang mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, apalagi dari orang tuanya. Ia akan merasa sangat bahagia dan selalu mengingatnya, bahkan hingga ia dewasa. Ia pun akan menceritakannya kepada orang lain, termasuk kepada anak-anaknya.

Ia juga akan melakukan hal yang sama kepada anak-anaknya agar mereka juga mendapat kebahagiaan sama seperti yang pernah dirasakannya. Misalnya, ia merasa bahagia saat ibu atau ayahnya memberinya pujian ketika melakukan kebaikan. Ia pun akan memuji anak-anaknya yang berbuat baik.

Demikian pula, ia merasa bahagia ketika ibunya mengajaknya bermain di rumah atau mengajaknya jalan-jalan keliling kompleks. Saat menjadi orang tua, ia pun berusaha untuk menemani anak-anaknya bermain. Ia juga menemani mereka jalan-jalan, meskipun banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Semua itu ia lakukan agar anak-anaknya juga memiliki kenangan manis seperti yang pernah dirasakannya.

Hanya Sebentar

Bagaimana dengan orang yang memiliki kenangan buruk di masa kecilnya? Bisa jadi ia juga akan memberikan hal yang sama kepada anak-anaknya. Jika orang tuanya biasa berkata kasar atau buruk kepadanya, ia pun berkata buruk kepada anak-anaknya. Demikian pula, jika orang tuanya suka marah-marah, memukul, atau menamparnya, ia pun melakukan hal yang menyakitkan itu kepada anak-anaknya.

Namun, tidak semua orang seperti itu. Ada pula yang belajar dari kenangan pahit itu sehingga ia tidak meniru orang tuanya. Ia tahu, betapa sakit hatinya diperlakukan buruk seperti itu. Pengalaman buruk yang dialaminya membuat ia belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Oleh karena itu, ia tidak memperlakukan anak-anaknya seperti itu.

Ia tidak melakukan hal itu karena ia sadar bahwa masa kecil yang dilalui anak-anak itu tidak lama. Masa-masa mereka rewel, sering minta gendong meskipun sudah bisa berjalan sendiri, atau selalu ingin ikut ke mana pun orang tuanya pergi. Masa-masa mereka suka memberantakkan tumpukan baju yang telah dilipat rapi, menumpahkan sebotol minyak telon yang baru saja dibeli, menumpahkan bedak dari wadahnya ke lantai dan mengusapkannya ke tangan dan kaki mereka. Tak jarang, mereka juga mencoret-coret buku kesayangan orang tuanya, bahkan merobeknya.

Baca juga: Ubah Kebiasaan Minum Manis, Butuh Peran Negara

Namun, semua itu tidak akan berlangsung lama. Hanya beberapa tahun di awal-awal kehidupan mereka. Setelah mereka besar, kemudian bersekolah, semua itu akan berubah sedikit demi sedikit. Anak laki-laki yang biasanya merasa nyaman bermain dengan ibunya akan mencari teman sebaya. Anak perempuan yang biasanya bercerita tentang segala yang ia rasa, akan memiliki sahabat yang asyik diajak mengobrol apa saja.

Setelah menginjak remaja, mereka mungkin sudah bisa menyimpan rahasia dari kita. Mereka akan sibuk dengan kegiatan sekolah atau bermain bersama teman-temannya. Mereka pun mulai jarang menghabiskan waktu bersama orang tua, apalagi jika mereka memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

Saat itulah, orang tua baru menyadari betapa waktu bersama anak-anak itu hanya sebentar. Saat mulai beranjak dewasa, mereka akan memilih jalan hidupnya sendiri, mulai dari sekolah, hingga kuliah. Kemudian mereka akan bekerja, menikah, dan memiliki keluarga sendiri. Setelah itu, mereka akan sibuk dengan keluarga dan hanya sesekali mengunjungi orang tua.

Itulah sebabnya, waktu yang tidak lama itu tidak disia-siakan oleh orang tua. Selelah apa pun raga, ia tetap berusaha membersamai anak-anak yang dicintainya. Ia tidak ingin, masa itu berlalu begitu saja tanpa ada kenangan manis yang diberikannya.

Kenangan Manis Berupa Amal Jariah  

Lantas, kenangan manis apa yang seharusnya diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya? Selain kasih sayang dan perhatian, kenangan manis bagi anak-anak adalah pendidikan dari orang tua. Kenangan manis ini juga bisa menjadi amal jariah bagi orang tua, yakni pendidikan agama. Inilah kenangan manis yang akan berguna bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang, di dunia dan akhirat.

Orang tua dapat mengajarkan kepada anak-anaknya kebiasaan-kebiasaan baik, misalnya membaca basmalah. Bacaan basmalah inilah yang akan sering dibaca anak-anak saat hendak salat, membaca Al-Qur’an, serta aktivitas lainnya. Inilah yang akan mengalirkan pahala bagi orang tua karena ia telah mengajarkan kebaikan kepada anak-anaknya. Rasulullah saw. bersabda dalam HR. Abu Dawud.

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Artinya: “Siapa saja yang menunjukkan kepada kebaikan, ia akan mendapat pahala sepadan dengan orang yang mengerjakannya.”

Selain bacaan basmalah, ada banyak hal yang dapat diajarkan kepada anak-anak, seperti bacaan hamdalah, doa sebelum dan sesudah makan, membaca dan menulis huruf hijaiyah, dan sebagainya. Makin banyak yang diajarkan oleh orang tua kepada mereka, makin banyak pula peluang orang tua untuk mendapatkan pahala jariah. Orang tua dapat mengajarkan hal itu dengan cara yang menyenangkan, seperti menggunakan alat peraga yang sederhana. Alat peraga ini dapat dibuatnya dari barang-barang bekas bersama anak-anak.  

Orang tua juga dapat mengajarkan tentang kewajiban silaturahmi kepada anak-anaknya dengan mengajak mereka berkunjung ke kakek dan nenek serta paman dan bibi. Saat itu, orang tua dapat mengenalkan anak-anak dengan keluarga dekat serta mengajarkan adab bertamu kepada mereka. Selain itu, orang tua juga dapat mengajarkan indahnya saling memberi hadiah agar hubungan dengan keluarga makin dekat.

Masih banyak hal lain yang dapat diajarkan kepada anak-anak saat mereka masih bersama orang tua. Semua itu akan menjadi ladang pahala bagi orang tua. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya.

Khatimah

Masa kecil anak-anak tak akan berlangsung lama. Hanya beberapa tahun dalam kehidupan mereka. Masa itu tidak akan terulang. Oleh karena itu, orang tua harus memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya. Ia harus memberikan kenangan manis untuk anak-anaknya, terutama kenangan manis yang akan berguna bagi kehidupannya di dunia dan akhirat.

Wallahu a’lam bi ash-shawaab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Konjungsi Namun, Tetapi, dan Tapi
Next
Gerakan Solidaritas Nasional: Efektifkah untuk Kesejahteraan?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

24 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Arum Indah
Arum Indah
1 day ago

Duh, kok saya melow… barakallah mbak mariyah, terhanyut saya sama tulisannya

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Arum Indah
1 day ago

Saya juga sedih juga waktu nulis ini, Mbak. Merasa masih banyak kekurangan saat mengasuh dan mendidik anak-anak.

Firda Umayah
Firda Umayah
2 days ago

Barakallah untuk mbak Mariyah, tulisannya bagus sekali. Saya suka saya suka.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Firda Umayah
1 day ago

Aamiin. Wabaarakallaah fiik, Mbak.
Alhamdulillah, kalau Mbak Firda suka.

Firda Umayah
Firda Umayah
2 days ago

Benar sekali. Kenangan manis saat kecil akan terus terkenang sampai kapan pun. MasyaAllah, semoga saya bisa selalu memberikan kenangan manis untuk anak-anak saya.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Firda Umayah
1 day ago

Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin

Deena
Deena
2 days ago

Kenangan masa kecil memang berkesan..

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Deena
1 day ago

Betul, Mbak. Serasa ingin mengulang kembali masa kecil itu.

Netty
Netty
2 days ago

Seru kalo cerita masa kecil itu. Tak ada gantinya

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Netty
1 day ago

Betul, Mbak

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
2 days ago

Barakallah Mbak Mariyah, tulisan ini mengingatkanku masa2 kecil dahulu. Berkumpul bersama penuh suka cita dg orang2 yg menyayangi.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Mimy muthmainnah
1 day ago

Wabaarakallaah fiik, Mbak Mimy Ibu Peri

Nirwana Sadili
Nirwana Sadili
2 days ago

MaasyaaAllah barokallah tulisannya sangat menginspirasi. Sedih juga mengingat masa kecil anak ditinggal kerja akhirnya terkadang marah

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Nirwana Sadili
1 day ago

Wabaarakallaah fiik, Mbak.
Dilema ibu bekerja ya, Mbak.

Atien
Atien
2 days ago

Masa bersama anak-anak memang hanya sebentar. Semoga kita bisa memanfaatkannya dengan memberikan ilmu agama sebagai kenangan manis berbuah amal jariyah. Barakallah mba @Mariyah

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Atien
1 day ago

Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Yuli Sambas
Yuli Sambas
2 days ago

Betul. Masa kecil anak2 kita itu amatlah singkat… Maka nikmati setiap perjalanan hidup bersama si kecil, dgn semua pernah pernik rasa yang membersamai. Semoga yang terukir adalah kenangan manis yang akan selalu melekat kuat dalam ingatan buah hati kita

Barakallah Mbak Qib

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Yuli Sambas
1 day ago

Wabaarakallaah fiik, Mbak

novianti
novianti
2 days ago

Maasyaa Allah, yang diingat oleh anak bukan materi, tetapi pelukan, kasih sayang kebersamaan, dan nasehat penuh makna. Semoga kita telah memberikan kenangan baik untuk anak-anak kita. Aamiiin ya Allah.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  novianti
1 day ago

Betul, Mbak.
Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Raras
Raras
2 days ago

Setuju Mbak Mariyah, orang tua harus memberikan kenangan manis pada anak-anak agar mereka tumbuh dengan baik. Kenangan buruk di masa kecil akan terbawa hingga dewasa.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Raras
1 day ago

Betul, Mbak

Sartinah
Sartinah
2 days ago

Masyaallah, betul ya. Kenangan masa kanak-kanak tetap tersimpan di memori, baik yang manis maupun pahit. Begitu cepatnya waktu berlalu ya. Dan kenangan terbaik adalah amal jariah yang diajarkan orang tua.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Sartinah
1 day ago

Betul, Mbak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram