Kalimat efektif sangat penting bagi sobat NP sebagai penulis ideologis agar pesan dakwah Islam yang hendak kita sampaikan kepada pembaca bisa tepat sasaran.
Oleh. Ragil Rahayu, S.E.
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pada sharing ilmu kali ini kita akan membahas tentang “Kalimat Efektif”. Semoga bermanfaat bagi sobat NarasiPost.Com (NP).
Sobat NP, pernahkah Anda membaca sebuah kalimat yang membuat kita bingung akan maksudnya? Mari kita perhatikan kalimat berikut.
Tidak cukup hanya itu, penerapan sistem sekuler yang menolak kaidah ajaran beragama juga membuat pihak negara sendiri tidak bertoleransi tinggi pada masyarakat beragamanya.
Apa yang Sobat NP rasakan setelah membaca kalimat tersebut? Bingung? Tidak jelas maksudnya apa? Kalimat ini terkategori tidak efektif.
Sobat NP, tulisan adalah salah satu bentuk komunikasi. Oleh karenanya, tujuan sebuah tulisan adalah untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Namun, ketika kalimat yang kita tulis ternyata tidak jelas maksudnya, pembaca tidak akan memahami maksud kita dengan baik. Bahkan, bisa terjadi miskomunikasi dan mispersepsi. Wah, itu bahaya sekali. Itulah sebabnya, penting sekali bagi kita untuk membuat kalimat yang efektif.
Definisi Kalimat Efektif
Menurut Waginah Dwi Nuryaningsih, definisi kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan pesan, gagasan, ide, dan pendapat penulis secara tepat sehingga bisa dipahami dengan baik oleh pembaca.(Kompas.com, 27-8-2022) Adapun menurut Ivan Lanin, kalimat efektif adalah adalah kalimat yang dipahami penerima pesan sesuai dengan maksud pemberi pesan.(Medium.com, 6-2-2023)
Berdasarkan definisi di atas kita bisa memahami bahwa kalimat efektif harus mampu menyampaikan pesan penulis kepada pembaca secara tepat. Kalimat itu harus mudah dipahami oleh pembaca, tidak berbelit-belit, tidak ambigu, tidak bertele-tele, dan tidak boleh menimbulkan salah paham. Sebaliknya, kalimat tersebut harus mampu menyampaikan pesan penulis secara tepat, lengkap, dan singkat.
Baca juga: KBBI, Kenalan, Yuk!
Kalimat efektif harus sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik. Ini berarti kalimat tersebut harus mengandung unsur-unsur kalimat yang penting dan sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD). Ini karena EYD merupakan pedoman untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Perintah Berbicara dengan Jelas
Aktivitas dakwah Islam melalui tulisan perlu memperhatikan kalimat efektif. Seorang dai harus “berbicara” dengan efektif melalui tulisannya. Nah, poin ini relate dengan sobat NP yang merupakan para penulis ideologis.
Islam mengajarkan umatnya untuk berbicara dengan jelas. Allah Swt. berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 4,
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ
Artinya: “Kami tidak mengutus seorang rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia bisa memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.”
Sahabat Ali bin Abi Talib ra. berkata, “Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan yang mereka pahami. Apakah engkau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?” (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, ketika melakukan swasunting terhadap naskah yang hendak dikirim, salah satu hal yang harus kita lakukan adalah memastikan kalimat yang kita buat sudah efektif. Nah, apa ciri-ciri kalimat efektif?
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Berdasarkan buku Kalimat: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia karya S. S. T. Wisnu Sasangka, ciri-ciri kalimat efektif ada lima. Berikut ini penjelasan rincinya.
1. Kelugasan maksudnya kalimat tersebut menyampaikan informasi dengan sederhana dan tidak berbelit-belit.
Contohnya:
Perihal alamat rumahnya entahlah saya tidak tahu dia di mana.
Kalimat ini bisa diubah menjadi:
Saya tidak tahu alamat rumahnya.
2. Ketepatan maksudnya kalimat tersebut menyampaikan informasi secara tepat sasaran dan tidak ambigu.
Contohnya:
Saya kemarin bertemu dengan istri petani yang gemuk itu.
Kalimat ini ambigu. Yang gemuk itu istri petani atau petani?
Kalimat ini bisa diubah menjadi:
Saya kemarin bertemu dengan istri dari petani gemuk itu.
Atau:
Saya kemarin bertemu dengan istri gemuk dari petani itu.
3. Kejelasan. Ini maksudnya kalimat tersebut memiliki unsur kalimat yang jelas dan lengkap.
Contohnya:
Saya ingin tahu berapa harga mangga satu kilogram.
Kalimat ini bisa diubah menjadi:
Saya ingin tahu harga mangga satu kilogram.
Atau:
Berapa harga mangga satu kilogram?
4. Kehematan maksudnya kalimat tersebut menerapkan pemilihan kata yang tidak boros, cermat, dan hati-hati.
Contohnya:
Kapitalisme memandang segala sesuatu hanya berdasarkan manfaat saja.
Kalimat ini bisa diubah menjadi:
Kapitalisme memandang segala sesuatu hanya berdasarkan manfaat.
Perubahan ini karena kata hanya dan saja memiliki makna yang sama.
5. Kesejajaran. Ini maksudnya kalimat tersebut menggunakan struktur dan bentuk yang sederajat.
Contohnya:
Mimi memasak rendang dan dimakan oleh Mintuna.
Kalimat ini tidak sejajar karena memasak adalah kata kerja aktif, sedangkan dimakan adalah kata kerja pasif.
Kalimat ini bisa diubah menjadi:
Mimi memasak rendang dan Mintuna memakannya.
Selanjutnya mari kita mengubah kalimat pada awal pertemuan kita agar menjadi efektif.
Sebelum editing:
Tidak cukup hanya itu, penerapan sistem sekuler yang menolak kaidah ajaran beragama juga membuat pihak negara sendiri tidak bertoleransi tinggi pada masyarakat beragamanya.
Setelah editing:
Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan membuat negara tidak menoleransi terwujudnya masyarakat berdasarkan agama.
Khatimah
Kalimat efektif sangat penting bagi sobat NP sebagai penulis ideologis agar pesan dakwah Islam yang hendak kita sampaikan kepada pembaca bisa sampai secara tepat sasaran. Untuk itu, pastikan kita selalu melakukan swasunting sebelum mengirim naskah. Yuk, kita biasakan menggunakan kalimat efektif agar umat makin paham terhadap dakwah yang kita sampaikan. Wallahualam bissawab.[]
Sepertinya mudah nek cuma baca thok, tapi begitu nulis sendiri, alamak…buanyak yang ga efektif.
Duh…. makin jelas dan harus terus belajar lagi nih. Makasih mbak ragil
Barakallah Mbak Ragil
Alhamdulillah. Taharakallah
Jazakillah ilmunya Mbak Ragil.
Alhamdulillah, ilmu yang bermanfaat
Barakallah Mbak Ragil naskah yg mencerdaskan. Eh kok tahu, Mimi suka memasak rendang. Wkwk.
****
Saya senang bila naskah diedit oleh Mbak Ragil. Kalimat yang tadinya tidak beraturan menjadi lebih padat dan enak dibaca.
(Apakah termasuk kalimat efektif, Mbak Ragil?)
Alhamdulillah dpt ilmu baru
Yes, nambah ilmu.
Jazakillahu ahsanal jaza Mbak Ragil sharing ilmunya. Bekal yang penting bagi penulis
Wah, harus belajar juga ini dari Mbak Ragil bikin kalimat efektif.
Lugas, tepat, hemat, jelas, dan sejajar. Syukron Mbak Ragil sharing ilmunya
Masyaallah dapat ilmu baru… jazakillah NP…terdepan dalam membagi ilmu.