Farmasi nuklir sangat penting bagi dunia medis dan sangat membantu kedokteran nuklir dalam mendiagnosis suatu penyakit.
Oleh. Nur Hajrah MS
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pun makin canggih. Begitu halnya dengan ilmu kesehatan, khususnya bidang farmasi. Pada umumnya farmasi adalah bidang yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan obat, baik itu peracikannya, sifat-sifat, fungsinya, dll. Namun, ternyata ada ilmu farmasi yang berkaitan dengan penggunaan bahan radioaktif atau biasa disebut dengan farmasi nuklir.
Ilmu farmasi nuklir masih terdengar asing di telinga masyarakat, jumlah apotekernya pun masih terbilang langka di Indonesia. Jangankan tahu tentang farmasi nuklir, mendengar kata nuklir saja masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat karena yang terlintas di pikiran mereka saat mendengar kata nuklir adalah perang dan bom. Tanpa disadari, ternyata energi nuklir begitu bermanfaat dalam dunia medis. Hal inilah yang membuat Universitas Padjadjaran berencana menambah program studi baru untuk Fakultas Farmasi Unpad, yaitu program studi Spesialis Farmasi Nuklir.
Pemeriksaan kesiapan dan kelayakan Unpad untuk membuka program studi tersebut telah dilakukan pada Kamis, 3 Oktober 2024 oleh Daryono Hadi Tjahjono dan Yuyun Yueniwati selaku evaluator dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia. Setelah pemeriksaan ini, tim pendiri program studi berharap penerimaan mahasiswa baru Universitas Padjadjaran bidang program studi tersebut telah bisa dibuka pada 2025. (Tempo.co, 5-10-2024)
Apakah Farmasi Nuklir Aman?
Melansir dari my.clevelandclinic.org, farmasi nuklir adalah spesialis praktik farmasi yang berkaitan dengan penggunaan bahan radioaktif. Bagian farmasi inilah yang bertugas menyiapkan, meracik, dan mendistribusikan bahan radioaktif yang digunakan dalam prosedur kedokteran nuklir. Penggunaan bahan radioaktif ini digunakan untuk mendiagnosis fungsi jaringan dan organ, masalah tulang, kanker dan letak kanker tanpa harus melakukan pembedahan, dll. Selain itu, ia juga dapat mengobati penyakit kanker dengan cara membunuh sel-sel kanker. Semua ini dilakukan oleh kedokteran nuklir dengan penuh hati-hati dan dengan dosis radiasi yang aman, serta dibantu bagian farmasi nuklir sebagai penyedia bahan radioaktif.
Jadi, farmasi nuklir ini sebenarnya sangat penting bagi dunia medis dan sangat membantu kedokteran nuklir dalam mendiagnosis suatu penyakit. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa farmasi nuklir berhubungan dengan bahan radioaktif sehingga potensi terpapar radiasi pasti bisa terjadi. Namun, dalam dunia medis, penggunaan bahan radioaktif pasti dilakukan dengan penuh hati-hati dan mengikuti standar yang telah ditetapkan, serta memperhatikan langkah-langkah keselamatan yang ketat. Pihak-pihak yang terkait, baik itu apoteker maupun dokternya pun telah mengikuti berbagai pelatihan sehingga paparan radiasi terhadap tubuh bisa diminimalkan dan berfungsi aman bagi pasien.
Pemanfaatan Nuklir di Indonesia
Pemanfaatan nuklir di Indonesia hanya digunakan untuk tujuan damai. Ini artinya penggunaan nuklir di Indonesia didedikasikan hanya untuk kesejahteraan masyarakat. Melansir dari bapeten.go.id dalam tayangan Talkshow IPTEK Talk, TVRI, mantan Kepala Badan Pengawas Teknologi Nuklir, Dr. As Natio Lasman menjelaskan bahwa pemanfaatan nuklir di Indonesia terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, pemanfaatan radioaktif nuklir. Dalam bidang inilah teknologi nuklir telah banyak digunakan di Indonesia.
Pemanfaatan radioaktif nuklir di antaranya digunakan untuk sektor:
- Pertanian, dalam sektor pertanian radiasi nuklir digunakan sebagai pendorong mutasi genetik pada tanaman untuk menghasilkan bibit tanaman yang tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan yang ekstrem.
- Kesehatan, teknologi nuklir dalam bidang kesehatan digunakan untuk rontgen, CT scan, radioterapi, dll.
- Industri, kebanyakan perusahaan memakai teknologi ini untuk mendeteksi kebocoran pipa tanpa harus menghentikan proses produksi atau melakukan pembongkaran pipa.
Kedua, pemanfaatan Instalasi Bahan Nuklir (IBN). Indonesia memiliki cadangan bahan bakar nuklir dalam bentuk Triuranium Oktoksida (U3O8) sekitar 70.000 ton uranium dan 140.000 ton thorium.
Walaupun Indonesia memiliki banyak cadangan bahan bakar nuklir, penggunaan nuklir untuk sektor pembangkit daya masih begitu jauh tertinggal. Bahkan Indonesia tidak memiliki satu pun pembangkit daya tenaga nuklir. Alasannya, letak geografis Indonesia yang berada di wilayah ring of fire rawan akan gempa. Baik itu gempa akibat pergeseran lempeng bumi atau gempa dari aktivitas gunung berapi. Meskipun demikian, Indonesia telah berencana akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung pada 2032.
Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia, khususnya dalam pemanfaatan radioaktif nuklir untuk bidang medis, sudah cukup baik. Namun sayangnya, tenaga medis baik dokter maupun apoteker pada bidang ini masih begitu minim di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki dokter Spesialis Kedokteran Nuklir (Sp.KN) per 24 April 2024 di Indonesia sebanyak 72 orang. Sedangkan jumlah apoteker Spesialis Farmasi Nuklir hanya dua orang.
Baca juga: Teknologi Nuklir, antara Perdebatan dan Tantangan
Biaya berobat menggunakan teknologi nuklir pun masih terbilang cukup mahal sehingga hanya masyarakat tertentu yang dapat merasakan pengobatan menggunakan teknologi nuklir. Sedangkan untuk keamanan teknologi nuklir dalam bidang kesehatan diawasi oleh Badan Pengawas Teknologi Nuklir (BAPETEN). BAPETEN harus memastikan tenaga medis, pasien, dan masyarakat aman dari radiasi nuklir yang dimanfaatkan dalam bidang kesehatan.
Pandangan Islam
Nuklir dalam Islam adalah salah satu bentuk kekuasaan Allah yang dianugerahkan bagi manusia untuk dimanfaatkan fungsinya sebaik mungkin, misalnya sebagai media pengobatan. Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Untuk itu berobatlah kalian dan jangan kalian berobat dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abu Darda)
Hadis ini mengingatkan dan menjelaskan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan umat Islam diminta untuk berikhtiar agar bisa sembuh dengan cara yang halal. Penyakit kanker, misalnya, dengan kemajuan teknologi nuklir di bidang kesehatan, kanker dapat teridentifikasi baik jenis maupun letak kanker serta dapat membunuh sel-sel kanker tanpa harus melakukan pembedahan.
Selain itu, produk-produk sains dan teknologi, khususnya alat-alat teknologi nuklir di bidang kesehatan adalah bagian dari harta kepemilikan yang bersifat umum sehingga kepemilikan dan pengelolaannya merupakan milik semua umat, bukan hanya untuk golongan tertentu saja. Sesungguhnya Islam tidak pernah menolak kemajuan teknologi, hanya saja kemajuan teknologi tersebut mesti digunakan sebagaimana fungsinya dan bisa dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat serta sesuai dengan syariat Islam.
Khatimah
Pemanfaatan teknologi nuklir untuk bidang kesehatan sangat perlu dikembangkan demi kemaslahatan masyarakat. Jika cadangan nuklir di Indonesia belum bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit daya dengan alasan letak geografis Indonesia yang rawan akan gempa, pemerintah perlu mencari inovasi lain agar kekayaaan alam tersebut bisa dikelola dengan baik demi kesejahteraan masyarakat. Pengelolaannya pun harus dalam dilakukan secara mandiri, jangan diberikan ke pihak asing atau swasta.
Pemerintah juga perlu memperhatikan sumber daya manusia pada bidang kesehatan agar semua daerah di negeri ini memiliki tenaga kesehatan, khususnya pada bidang Spesialis Farmasi Nuklir dan Spesialis Kedokteran Nuklir. Pemerintah perlu mendukung anak negeri dalam pendidikannya, misalnya dengan membantu dan memberi biaya pendidikan murah, khususnya bagi program studi Farmasi Nuklir.
Kelak ilmu yang ia dapatkan akan ia baktikan bagi masyarakat sebagai bentuk menjalankan amanah dan ketakwaan kepada Allah Swt. Namun, semua ini hanya bisa terwujud jika suatu negara tunduk dan taat pada syariat Allah Swt. dan satu-satunya negara yang mampu mewujudkan itu semua dan masyarakat pun sejahtera dalam naungannya adalah Daulah Khilafah Islamiah.
Wallahua'lam bishawab.[]
Sungguh disyukuri, Indonesia kaya akan sumber daya alam
Luar biasa bila negara yang besar dengan kekayaan alam yang melimpah serta SDM yg juga berkualitas ini diatur dengan sistem yg tepat, yaitu Islam.
Nuklir bisa sangat bermanfaat bila dikelola secara tepat.
Barakallah Mbak Nur Hajrah..
Luar biasa nuklir ternyata luas manfaatnya bagi kehidupan manusia termasuk bidang kesehatan. Namun bila jatuh ke tangan yg salah nuklir jdi berbahaya ya.
Duh, jad semakin rindu aja sm sistem Islam. Sebb hanya itu yg benar2 mendukung kebermanfaatn nuklir.
Naskah keren Mb Hajrah. Sukses dunia akhirat to u Amin
Keren kalo bisa memanfaatkan nuklir buat kemaslahatan umat. Sayangnya sekarang ga akan bisa karena disetir negara adidaya
Indonesia kayak dengan uranium sehingga memang memungkinkan banget untuk berkembang dalam pemanfaatan nuklir. Kalau dalam sistem Islam, yang paling utama adalah diarahkan ke industri berat. Akan tetapi, saat ini, pemanfaatannya untuk hal lain bisa dilakukan. Semoga sistem Islam segera diterapkan, sehingga para ilmuwan nuklir bisa berbuat lebih banyak untuk Islam. Barokallohu, fiik