Skandal yang dilakukan oleh P. Diddy adalah satu dari sekian banyaknya kejahatan seksual yang tumbuh subur dalam sistem kapitalisme karena mengagungkan ide kebebasan.
Oleh. Maftucha
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Rapper ternama asal Amerika Serikat (AS) Sean John Combs atau P. Diddy terjegal kasus berat. Ibarat kotak pandora yang menyimpan berbagai peristiwa misterius, skandal P. Diddy ini terus mengalami perkembangan dan makin banyak korban yang berani mengungkap siapa sebenarnya rapper kaya tersebut.
Skandal P. Diddy
Terlahir berkulit hitam, rapper ini sukses meniti karier di dunia hiburan. Selain rapper, dia juga penulis lagu, produser rekaman, aktor, dan perancang busana AS. Ayahnya meninggal ditembak saat P. Diddy berusia dua tahun.
Awal kariernya dimulai sebagai intern di Uptown Records yang didirikan oleh rapper Andre Harrel. Namun, pada 1993 P. Diddy mendirikan perusahaan rekaman sendiri dengan label Bad Boy Records . Sejak saat itu kariernya melesat dan dia menjadi rapper yang disegani selama hampir tiga dekade.
Selain dunia musik, P. Diddy juga dikenal sebagai pengusaha yang sukses, Forbes mencatat dia sebagai musisi terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai 1 miliar dolar AS. Namun, kini P. Diddy harus berhadapan dengan pengadilan karena banyaknya kasus yang dituduhkan kepadanya. Skandal P. Diddy telah mencuat dan menjadi perbincanagn publik.
Diadang Skandal Berat
Siapa sangka kehidupan P. Diddy yang tersohor ini menyimpan berbagai misteri. Sejak 2023, kehidupannya diusik dengan tuduhan melakukan tindakan pelecehan seksual hingga perdagangan seks. Bahkan tuduhan terakhir yang dialamatkan kepadanya adalah dugaan terlibatnya dia dalam kasus pembunuhan rapper Tupac Shakur pada 1996.
Korban kekerasan seksual dan perdagangan seks P. Diddy tidak hanya wanita dari kalangan biasa. Namun, juga dari artis papan atas Hollywood. Skandal buruknya ini pertama kali muncul pada 2019 setelah model Gina Huynh menudingnya telah melakukan kekerasan seksual. Namun, tudingan tersebut menghilang bak ditiup angin.
Sepandai-pandai tupai melompat dia pasti jatuh juga. Kejahatan P. Diddy terungkap setelah Cassie Ventura menggugatnya di pengadilan Manhattan, dia dituduh melakukan tindakan abusif dan kekerasan seksual selama mereka menjalani hubungan sebagai kekasih.
Gugatan lain muncul dari dua perempuan yang berbeda. Namun, skandalnya sama yakni pemukulan dan pelecehan seksual. Bagaikan memantik api, satu per satu dakwaan terus menjegal P. Diddy hingga kini terdapat 120 dakwaan terhadapnya dan semuanya mengarah pada kekerasan seksual serta perdagangan seks.
Dikutip dari laman CNN Indonesia rumah Sean digerebek oleh petugas Department of Homeland Security Investigation New York. Petugas menemukan 1.000 botol baby oil, pelumas, dan sejumlah dildo yang dipakai untuk pesta yang disebut "freak-offs". Dari bukti-bukti itu P. Diddy kemudian ditangkap oleh FBI. Terlibatnya FBI pada kasus P. Diddy ini menunjukkan bahwa kasus ini sangat berat dan rumit.
Dunia Hiburan dan Suburnya Kejahatan
Skandal yang dilakukan oleh P. Diddy adalah satu dari sekian banyaknya kejahatan seksual yang tumbuh subur dalam ideologi kapitalisme. Hal ini karena ideologi kapitalisme menjadikan kebebasan sebagai ide yang diagung-agungkan.
Kasus ini mengingatkan kita bahwa kebebasan berekspresi yang dipuja dan dipuji oleh manusia saat ini telah membawa pada kesengsaraan. Dunia hiburan dalam sistem kapitalisme memang menjadi komoditas yang menggiurkan. Maklum dunia ini menjanjikan materi secara cepat, tidak jarang kehormatan menjadi tumbal untuk mendapatkan ketenaran.
Amerika yang menjadi induk semang ide kebebasan telah merusak fitrah manusia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dunia hiburan memiliki sisi gelap yang terus dikubur, bahkan hal ini menggejala dalam skala internasional. Dunia hiburan acapkali mengeksploitasi wanita dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang normal dan sah-sah saja.
Semua ini karena sistem kapitalisme menihilkan peran agama dalam kehidupan. Sekularisme menjadikan seseorang hanya mengejar materi dan menganggapnya sebagai pusat kebahagiaan. Sekularisme menjadikan mereka tidak takut kepada Tuhan dan perilakunya tidak terkendali. Kasus kekerasan seksual dan perdagangan seks adalah wujud dari ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan dan menilai sebuah perilaku, apakah baik atau buruk. Dalam benak mereka yang penting adalah senang atau terpuaskan, tidak peduli siapa yang menjadi korban.
Penerapan Islam Kaffah Mencegah Kekerasan Seksual
Sejatinya, tidak ada kebebasan mutlak. Dalam Islam, setiap tindakan manusia terikat dengan hukum syarak dan standar perbuatan seorang muslim adalah halal dan haram. Keterikatan dengan hukum syarak adalah wujud dari ketakwaaan manusia kepada Sang Khalik.
Kejahatan seksual bisa diberantas hanya jika aturan Islam diterapkan secara kaffah, baik dalam aturan ekonomi, pergaulan, pendidikan, sanksi, bahkan politik. Islam akan mencegah tindakan kriminal ini dengan melibatkan seluruh pihak, baik keluarga, masyarakat, maupun negara.
Khilafah akan menerapkan kurikulum berbasis akidah yang akan menghancurkan pemikiran sekularisme. Pendidikan ini akan menghasilkan individu serta keluarga yang bertakwa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan mereka, bukan kesenangan jasad semata.
Baca juga: Skandal Aktor Kim Seon Ho Hempaskan Inspirasi Fatamorgana Kembali pada Idola Sesungguhnya
Dunia hiburan yang menawarkan kehidupan yang bebas tidak akan ada dalam kehidupan Islam. Ini karena hiburan dalam pandangan orang beriman adalah ketika beribadah, berzikir, dan berdoa kepada Rabb-nya. Mereka senantiasa mengaitkan kehidupan di dunia ini dengan pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Dari sisi pergaulan, Islam melarang laki-laki dan perempuan ikhtilat atau bercampur baur, kecuali dalam hal-hal yang tidak memungkinkan untuk dipisah, seperti pendidikan, muamalah, kesehatan, dan seterusnya. Islam juga mewajibkan kepada wanita yang sudah balig agar menutup aurat mereka. Ini sebagaimana hadis dari Aisyah ra. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang artinya, "Wahai Asma', sesungguhnya seorang wanita, apabila sudah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya)." (HR. Abu Dawud)
Demikian juga dengan dakwah, aktivitas mengajak kepada yang makruf dan mencegah dari kemungkaran akan senantiasa hidup di tengah-tengah masyarakat sehingga membuat suasana keimanan masyarakat tumbuh dengan subur. Selain itu, ketegasan sanksi dan aparat yang amanah adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya mutlak ada. Ini karena sanksi berfungsi untuk mencegah agar kemaksiatan tidak merajalela.
Khatimah
Penerapan seluruh hukum syarak akan efektif jika negara turun tangan secara langsung dan hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh Khilafah. Oleh karena itu, Khilafah adalah kebutuhan mendesak agar umat terselamatkan dari keburukan yang merusak fitrah manusia.[]
Ketika kebebasan perilaku diagungkan oleh manusia, maka yang terjadi adalah kerusakan
Ngeri ya Allah.
Di balik hingar bingarnya dunia artis di Amerika, ada sisi gelap yang mengerikan. Percis dengan dunia K Pop.
Kapitalisme menjadikan orang-orang berduit kebal hukum ..
Ngeri-ngeri korbannya dari artis papan atas Hollywood. Betapa mengerikannya dunia selebritas di bawah kapitalisme
Skandal yg menyeret banyak nama besar di Hollywood.
Skandal kejahatan seksual ini lahir dari pemahaman sekuler liberal dan makin subur dalam kapitalisme
Subhanallah.. begitu busuk kapitalisme menistakan umat..
Maa sya Allah..keren tulisannyaSemoga kasus ini bisa membuka mata dunia bahwa ide kebebasan nyata telah merusak tatanan kehidupan global dan bertolak belakang dengan fitrah manusia.
Benar, seharusnya ini menjadi titik balik kepada umat agar meninggalkan sistem kapitalisme yang rusak