Bumi punya Bulan baru. Asteroid 2024 PT5 terperangkap gravitasi Bumi, lalu menjelma jadi "Bulan" sementara. Fenomena langka ini membuat langit malam kita makin menarik. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang tamu istimewa dari luar angkasa ini!
Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pernahkah semasa kecil dulu, kamu membayangkan langit malam yang dihiasi oleh lebih dari satu Bulan? Pernahkah kamu berimajinasi Bumi memiliki beberapa satelit alami dengan nama-nama yang unik, seperti Kalisto, Io, Europa, atau Titan? Saat memandang langit malam, kamu tidak hanya menatap senyum Bulan, tetapi juga satelit-satelit lain yang membersamainya. Dalam bayanganmu kala itu, malam hari pasti sangat indah.
Kejutan Singkat dari Asteroid 2024 PT5
Tentang imajinasi masa kecil kita, beberapa hari ini beredar berita tentang Bumi memiliki dua Bulan. Kabar ini tentu saja memeranjatkan kita. Benarkah demikian adanya?
Bagaimana bisa Bulan yang selama ini nyaman dengan kesendiriannya, tiba-tiba ada yang menemani? Dari mana asalnya? Selama ini ia ke mana saja? Apakah selama ini ia tersasar? Apakah ia baru menemukan jalan pulang untuk seterusnya menemani Bulan? Ada banyak pertanyaan berjejal menanti jawaban.
Nah, usut punya usut ternyata objek antariksa yang mengorbit Bulan sejak 29 September 2024 bernama 2024 PT5. Secara harfiah, ia bukanlah “Bulan Kedua” seperti ramai diberitakan. Para ilmuwan mengistilahkannya sebagai “Mini Moon” atau “Bulan Mini”, yakni asteroid yang sementara waktu mengorbit Bumi –untuk diketahui, dalam dunia astronomi dikenal juga istilah Minimoon sebagai antonim dari Supermoon.
Asteroid 2024 PT5 berasal dari Sabuk Asteroid Arjuna, sebuah sabuk asteroid sekunder yang jalur orbitnya menyerupai Bumi. Asteroid kecil ini tertangkap oleh gravitasi Bumi. Ia akan mengorbit Bumi hingga 25 November 2024. Sebentar banget ya? Namun, kita tidak perlu bersedih. Asteroid ini akan mendekati Bumi lagi pada 9 Januari 2025, sebelum kembali ke kedalaman ruang angkasa. (techno-science.net, 26-9-2024)
Menurut Marcos, Kepala Tim Riset dan Profesor di Universitas Complutense, Madrid, beberapa objek antariksa di Sabuk Asteroid Arjuna memang bisa mendekati Bumi pada jarak sekitar 4,5 juta kilometer dengan kecepatan rendah, sekitar 3.540 kilometer per jam. Saat energi geosentrisnya negatif, asteroid ini akan mudah terperangkap ke dalam gravitasi Bumi yang kuat. Namun, kondisi ini hanya untuk sementara waktu saja. Ketika energi geosentrisnya positif, ia akan mampu melepaskan diri dari jerat gravitasi Bumi, kemudian kembali mengorbit pada Matahari. (kompas.com, 23-9-2024)
Namun sayangnya, fenomena ini tidak bisa kita saksikan dengan mata telanjang atau teropong biasa sebab terlalu kecil dan redup. Sebagai perbandingan, Bulan diameternya sekitar 3.474 kilometer, sedangkan Asteroid 2024 PT5 memiliki garis tengah sekitar 11 meter atau setara dengan tinggi rata-rata pohon jati. Jadi, untuk memandangnya dibutuhkan teleskop berkemampuan tinggi.
Walaupun ukurannya sangat mungil, kehadirannya tetap membuat para ilmuwan semringah. Mereka bisa mengungkap lebih banyak rahasia asteroid dan dinamika tata surya. Lebih dari itu, peristiwa ini juga menunjukkan pada kita, betapa rentannya keseimbangan tata surya. Meskipun gaya gravitasi adalah kekuatan yang sangat besar, tetapi ia juga bisa sangat tidak stabil.
Sampai di sini, kita makin paham dan yakin bahwa suatu saat kelak, ketika alam semesta tidak lagi berada dalam titik keseimbangannya, segala isinya bisa terburai berhamburan. Maha Benar Allah dengan segenap firman-Nya yang termaktub di dalam Al-Qur’an surah Al-Haqqah ayat ke-15 sampai 18.
فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَ
وَٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَهِىَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ
وَٱلْمَلَكُ عَلَىٰٓ أَرْجَآئِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَٰنِيَةٌ
“Maka pada hari itu terjadilah kiamat. Langit pun terbelah. Pada hari itu langit menjadi rapuh. Malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Delapan (orang) malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”
Asteroid 2024 PT5, bukan yang Pertama
Sebelum 2024 PT5, sejarah mencatat kehadiran “Bulan Mini” bernama 1991 VG dan 2022 NX1 –angka tahun menunjukkan kemunculannya. Durasi mengorbit keduanya tergolong singkat hanya dalam bilangan minggu dan bulan saja. Adapun Asteroid 2006 RH120 dan 2020 CD3, tercatat mengorbit Bumi dengan masa singgah lebih panjang yakni setahun lebih. Ya, sebuah “Bulan Mini” mengorbit Bumi paling lama satu tahun, sebelum akhirnya pergi.
Ternyata, Bumi kita tidak hanya ditemani oleh Bulan sebagai satu-satunya objek antariksa. Namun, terdapat objek-objek antariksa lain yang secara berkala mendekati Bumi. Selain “Bulan Mini”, ada juga kuasi Bulan atau kuasi satelit yang lintasan dan pergerakannya membuat asteroid ini seolah-olah mengorbit pada Bumi. Faktanya, sejak kemunculannya ribuan tahun lalu, ia hanya mengorbit pada Matahari dengan mengikuti pergerakan dan lintasan Bumi.
Hingga saat ini, para astronom telah berhasil mengidentifikasi setidaknya tujuh kuasi satelit. Dua di antaranya yang paling terkenal bernama Kamo'oalewa dan 2023 FW13. Kedua satelit semu ini tertangkap oleh lensa teleskop survei asteroid Pan-STARRS di Hawaii pada tahun 2016 dan 2023.
Bumi, planet biru yang kita cintai, ternyata menyimpan begitu banyak misteri. Kehadiran "Bulan Mini" dan kuasi satelit hanyalah rahasia kecil yang tersingkap. Rahasia-rahasia lainnya yang masih tersimpan di kedalaman semesta serupa undangan untuk terus belajar dan mensyukuri segala anugerah-Nya.
Hikmah dari Singgahnya 2024 PT5
Tidak ada peristiwa yang berlalu tanpa memberi hikmah. Demikian pula dengan kehadiran Asteroid 2024 PT5 selama 53 hari di sisi Bulan.
Kehadirannya membawa sejumlah pelajaran berharga.
Pertama, peristiwa ini menunjukkan bahwa tata surya selalu mengalami perubahan konfigurasi dan sangat dinamis. Di dalam surah Adz-Dzariyat ayat ke-47, Allah Swt. menegaskan yang artinya, “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”
Kedua, peristiwa ini menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang mekanisme orbit dan gravitasi. Fenomena ini juga menjelaskan pada kita tentang interaksi gravitasi antara benda-benda langit, termasuk bagaimana objek kecil dapat terperangkap dalam orbit Bumi, sementara yang lainnya tetap dalam garis edarnya.
Ketiga, peristiwa ini membuat kita makin sadar dan bersyukur bahwa Bumi hanya memiliki satu Bulan. Asteroid yang singgah pun hanya terkategori “Bulan Mini”. Alhamdulillah, Allah tidak kabulkan imajinasi masa kecil kita untuk memandang dua atau tiga Bulan di langit malam.
Coba bayangkan dampak gabungan gravitasi dua atau tiga Bulan! Pasang surut air laut pasti sangat ekstrem; orbit Bumi bisa jadi akan berubah; panjang pendek hari pun tidak akan sama seperti sekarang; dan perubahan iklimnya juga pasti drastis. Dampak Bumi memiliki dua atau tiga satelit sungguh menyeramkan. Kita tidak akan sanggup menanggungnya. Bulan sebagai satu-satunya satelit alami Bumi merupakan yang terbaik.
Dalam dimensi keimanan, seluruh objek antariksa beredar sesuai hakikat penciptaannya. Kapan sebuah asteroid singgah ke Bumi, kapan harus pergi, semua sudah ditentukan Allah Swt. Fenomena ini juga menjadi pengingat, betapa kecil dan tidak berdayanya kita di tengah alam semesta yang begitu luas dan kompleks ini. Betapa lemahnya kita di hadapan Allah. Oleh karena itu, di dunia ini tidak ada tempat untuk sombong dan pongah. Sebaliknya, di sini merupakan tempat untuk tunduk patuh kepada Allah Swt. Semoga pada tiap fenomena alam yang luar biasa ini, interval kecintaan kita pada Allah makin bertambah.
Wallahu a'lam bish-shawaab. []
Masyaallah.. Allahu Akbar..
Membaca ttg sains, selain menambah wawasan, juga makin kagum dengan kekuasaan Allah dan semoga makin menambah keimanan kepada Allah..
Barakallah Mbak Haifa..
MasyaAllah,
Menambah pengetahuan kita akan kebesaran Allah, menambah betapa manusia sangatlah kecil, jadi apa yang patut dibaggakan dihadapan-Nya.
Jadi semakin menambah iman kita pada Allah dengan membuktikan ciptaanNya. Barakallahufiiki
Suka banget baca-baca artikelnya Mbak Haifa Eimaan. Mabruk
Masya Allah ❤️
Alhamdulillah
Semoga memberi banyak insight ya, Mba
Maasyaa Allah. Allahu Akbar. Benar-benar luar biasa kekuasaan Allah. Syukron atas tulisannya yang membukakan sedikit dari sekian banyak rahasia Allah.
Masyaallah... Allahu Akbar! Allah sebaik-baik Pencipta dan Pengatur Alam.
Masya Allah
Betul banget, Mba
Dulu suka mengkhayal bulan ada 2 atau 3. Setelah tau dampaknya bakal mengerikan. 1 Bulan saja dah cukup
Ketika satu pengetahuan terkuak, saat itulah mestinya kita sadar bahwa ilmu manusia teramat sedikit. Mereka butuh waktu yang sangat lama untuk mengetahui yang secuil itu.
Baarakallaah Mbak Haifa
Wabarakallahu fiik Mba Mariyah
Tulisan naskah mbak Haifa keren...