Argentina Terpuruk, Kenapa?

Argentina Terpuruk, Kenapa

Terpuruknya ekonomi Argentina terjadi karena negara ini terjerat utang ribawi yang sangat besar dan tidak mampu dilunasinya.

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Argentina benar-benar terpuruk. Tingkat kemiskinan di negeri Tango itu meningkat hingga 52 persen pada pertengahan 2024 ini. Presiden Argentina Javier Milei yang baru dilantik pada akhir 2023 lalu tengah berupaya mengentaskan Argentina dari jurang kemiskinan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memangkas anggaran belanja pemerintah di beberapa pos belanja. (cnnindonesia.com, 29-09-2024)

Argentina Sekilas

Republik Argentina adalah sebuah negara di bagian selatan dan tenggara Benua Amerika Selatan. Argentina menjadi negara berbahasa Spanyol paling besar di dunia. Luas wilayahnya yang meliputi 2.780.400 kilometer persegi membuat Argentina menjadi negara terluas ke-2 di Amerika Selatan.

Wilayahnya yang berada di antara Pegunungan Andes dan Samudra Atlantik menyebabkan Argentina disebut sebagai “Sur del Sur” yang berasal dari bahasa Spanyol yang artinya “negara paling selatan di selatan”. Argentina terletak di wilayah yang disebut “Kerucut Selatan”, yaitu wilayah di bagian selatan Amerika Selatan yang berada di selatan garis balik selatan. Wilayah ini meliputi Argentina, Cile, Paraguai, serta Uruguai.

Argentina berbatasan dengan Bolivia dan Paraguai di sebelah utara dan dengan Cile di bagian barat. Di bagian selatan berbatasan dengan Selat Drake, sedangkan di timur berbatasan dengan Samudra Atlantik serta Uruguai. Adapun di bagian timur laut, Argentina berbatasan dengan Brasil.

Wilayah Argentina mempunyai rentang garis lintang melebihi 30⁰. Hal ini membuat Argentina memiliki keanekaragaman iklim, dataran lembap yang luas berbatasan dengan gurun pasir yang luas pula, serta pegunungan yang tinggi. Selain itu, iklim tropis dan subtropis di bagian utara sangat kontras dengan hujan salju yang dingin serta cuaca ekstrem di bagian selatan.

Bentuk pemerintahan Argentina adalah republik konstitusional federal presidensial. Negara ini dibagi menjadi 23 provinsi dan satu kota otonom. Kota otonom dan tiap provinsi mempunyai bendera, konstitusi, serta pasukan keamanan sendiri yang tunduk di bawah sistem federal. Kota otonom yang menjadi ibu kota negara itu adalah Buenos Aires, kota metropolitan terpadat di dunia.

Pada 2022, jumlah penduduk Argentina diperkirakan mencapai 47.327.407 jiwa. Banyaknya imigran dari Italia menyebabkan 60 persen penduduknya merupakan keturunan Italia. Selain itu, budaya Argentina juga sangat erat kaitannya dengan budaya Italia. (wikipedia.org)

Penyebab Tingginya Angka Kemiskinan di Argentina

Pada awal abad ke-20, negara asal pesepak bola Lionel Messi ini termasuk salah satu negara terkaya di dunia. Negara ini kaya berkat daging sapi, gandum, serta produk pertanian lainnya. Selain itu, mereka juga memiliki tenaga terdidik yang sebagian besar merupakan imigran dari Eropa.

Namun, sejak 1930, ekonomi negara ini mengalami penurunan saat junta militer mengambil alih kekuasaan. Meskipun kekuasaan junta militer berakhir pada 1983 dengan terpilihnya Raul Alfonsin sebagai presiden, kondisi ekonomi Argentina tidak membaik. Sebaliknya, saat itulah Argentina mulai terjerat utang IMF. (wikipedia.org)

Sebagai negara yang menerapkan sistem ekonomi kapitalisme, Argentina menyusun anggaran belanja negara dengan prinsip ekonomi kapitalisme, yaitu anggaran berimbang. Prinsip ini mengharuskan negara mengatur pendapatan dan pengeluaran yang seimbang. Artinya, pengeluaran atau belanja negara tidak boleh melebihi pendapatannya.

Dalam sistem kapitalisme, pendapatan utama negara berasal dari pajak. Pendapatan dari pajak itu akan dibelanjakan untuk membiayai administrasi negara, operasional departemen, serta pertahanan dan keamanan. Selain itu, negara juga akan menggunakan pendapatannya untuk membiayai pembangunan fasilitas umum, seperti jembatan, jalan, waduk, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.

Jika belanja yang dilakukan oleh pemerintah melebihi pendapatan negara, akan terjadi defisit anggaran atau defisit fiskal. Untuk mengatasi masalah ini, negara biasanya akan melakukan salah satu dari empat hal berikut, yaitu menjual obligasi, meminjam dari bank sentral dengan cara mencetak uang baru, meminjam di pasar modal, atau meminjam dari negara donor. Keempat cara tersebut intinya sama, yaitu mencari utang.

Dalam sistem kapitalisme, tidak ada kebaikan tanpa imbalan, termasuk yang bernama bantuan. Oleh karena itu, utang atau pinjaman akan dikenai bunga alias riba. Tentu saja, hal ini akan menambah beban keuangan negara.

Lantas, siapa yang harus mengembalikan pinjaman negara tersebut? Rakyatlah yang harus mengembalikan pinjaman beserta bunganya melalui pajak yang mereka bayar. Berbagai jenis pajak yang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Kenaikan pajak akan diiringi oleh kenaikan harga barang dan jasa. Hal ini jelas menambah beban rakyat. Namun, jika pemerintah tidak melakukan hal ini, ekonomi rakyat juga makin terpuruk. Inilah lingkaran setan sistem ekonomi kapitalisme yang tidak berujung pangkal.

Inilah yang dialami oleh berbagai negara yang menerapkan sistem kapitalisme, termasuk Argentina. Krisis ekonomi di negara ini juga disebabkan oleh utang negara. Argentina bahkan menjadi negara dengan utang terbesar ke IMF, yakni sebesar 41,88 miliar USD. (cnbcindonesia.com, 04-09-2024)

Berbagai upaya pun dilakukan oleh Presiden Javier Milei untuk mengatasi krisis ekonomi di negaranya. Di awal masa jabatannya, Milei telah melakukan perampingan kabinet. Selain itu, ia juga mengurangi tunjangan pensiun, menghapus 50 ribu lapangan pekerjaan publik, bahkan menghapus subsidi BBM.

Kebijakan yang makin menyengsarakan karena rakyat telah kehilangan seperlima daya beli mereka. Hal ini membuat mereka yang miskin makin sulit memenuhi kebutuhan hidup. Gara-gara ini, banyak dari mereka yang terpaksa mencari sisa-sisa makanan dari sampah.

Utang Ribawi Penyebab Terpuruknya Argentina

Terpuruknya Argentina sebenarnya telah lama terjadi. Negara ini telah mengalami defisit fiskal berkali-kali serta inflasi yang kronis. Antara 1944–2023, rata-rata inflasinya mencapai 190%. Selain itu, Argentina juga telah mengalami sembilan kali gagal bayar utang negara. Tiga kali di antaranya terjadi dalam dua dekade terakhir. Negara ini juga mengalami penurunan pendapatan per kapita sebesar 10,4% selama satu dekade terakhir. (cnbcindonesia.com, 14-06-2024)

Fakta ini menunjukkan bahwa penerapan sistem ekonomi kapitalisme tidak dapat menyelesaikan masalah ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Sebaliknya, sistem ekonomi berbasis riba ini akan menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesengsaraan. Hal ini terjadi karena bunga bank yang dibebankan kepada negara penerima pinjaman membuat utang bertambah besar. Walhasil, negara penerima pinjaman tidak pernah mampu melunasi utangnya. Jangankan melunasi utang, membayar bunganya saja tidak mampu.

Baca: Ketika Riba Menghancurkan Negeri Tango

Itulah sebabnya, Allah Swt. menggambarkan mereka yang makan riba sebagai orang yang tidak dapat berdiri seperti orang yang kemasukan setan karena gila. Oleh karena itu, Allah Swt. mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli. Hal ini dinyatakan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 275.

وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَوا

Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

Sistem Ekonomi Islam yang Antikrisis

Sistem ekonomi kapitalisme yang berbasis riba terbukti tidak memberikan solusi bagi persoalan manusia. Sebaliknya, sistem ini makin menyengsarakan manusia.

Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalisme, sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang terbukti mampu memberi solusi bagi umat manusia. Pajak bukanlah sumber pendapatan utama negara. Pajak hanya merupakan pilihan terakhir saat terjadi kondisi darurat yang membutuhkan dana sedangkan baitulmal kosong. Pajak juga hanya diambil dari orang-orang yang mampu, yang mempunyai kelebihan setelah memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan standar kelayakan di tempat mereka tinggal.

Dalam sistem ekonomi Islam, pendapatan utama negara berasal dari tiga sektor. Pertama, sektor kepemilikan umum, seperti barang tambang, hutan, dan sebagainya. Kedua, sektor kepemilikan negara, seperti jizyah, kharaj, ganimah, fai, dan lainnya. Ketiga, sektor kepemilikan individu, seperti zakat, harta orang yang tidak memiliki ahli waris, dan lain-lain.

Dalam Islam, penyusunan anggaran belanja negara tidak terikat dengan tahun fiskal. Pemimpin negara (khalifah) memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan anggaran belanja berdasarkan pendapat dan ijtihadnya selama hal itu tidak bertentangan dengan syariat Islam. Prinsip yang dipegang dalam menyusun anggaran adalah mewujudkan kemaslahatan dan keadilan bagi umat.

Selain itu, sistem ekonomi Islam menggunakan mata uang emas dan perak yang tidak mengenal inflasi karena memiliki nilai intrinsik yang sama dengan nilai ekstrinsiknya. Emas dan perak merupakan logam mulia yang mudah didapatkan. Selain itu, kedua jenis logam ini tidak mudah rusak meskipun sudah disimpan lama.

Sistem ekonomi ini telah terbukti ketangguhannya selama beberapa abad. Sistem ekonomi ini mampu mewujudkan kesejahteraan bagi kaum muslim saat itu tanpa terjerat riba. Dengan menerapkan sistem ekonomi ini, kaum muslim menjadi umat terkuat yang disegani oleh umat dan bangsa lainnya.

Sistem ekonomi inilah yang seharusnya diterapkan di seluruh dunia. Dengan sistem ekonomi ini, kesejahteraan akan benar-benar terwujud. Kesejahteraan itu akan dapat dinikmati oleh seluruh bagian masyarakat tanpa terkecuali, baik muslim maupun nonmuslim. Di saat itulah Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Khatimah

Terpuruknya ekonomi Argentina terjadi karena negara ini terjerat utang ribawi yang sangat besar. Utang yang tidak pernah mampu dilunasi oleh negara itu, bahkan makin besar jumlahnya. Jika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin negara ini akan mengalami kehancuran.

Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Remaja yang Dicinta dan Dirindukan Surga, Kamukah Orangnya?
Next
Wabah Kolera di Tengah Konflik Sudan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

8 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback
2 days ago

[…] Baca: Argentina Terpuruk, Kenapa? […]

Yuli Sambas
Yuli Sambas
3 days ago

Hanya dgn sistem ekonomi Islam yang diberlakukan secara terintegrasi dgn sistem hidup Islam lainnya, keterpurukan ekonomi akan teratasi.

novianti
novianti
4 days ago

Membaca apa yang menimpa Argentina, seperti membaca masa depan Indonesia. Tanda-tandanya sudah menunjukkan. Utang menggunung, pajak dinaikkan, subsidi dicabut, inflasi meningkat. Yang berbeda disana merampingkan kabinet, luar biasanya di sini, meski sudah babak belur, tetapi kabinet malah makin gemuk. Rakyat bisa ngamuk jika sudah putus asa. Akan tetapi, tawaran kepada sistem Islam kaffah juga masih ogah. Semoga dengan hidup yang diprediksi makin suram pada 2025, ditambah berkaca dari yang terjadi pada Argentina, bisa menyadarkan rakyat, tak bisa ditunda untuk menyegerakan penerapan sistem Islam kaffah. Barokallohu fiik, mba atas tulisannya

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  novianti
4 days ago

Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Wabaarakallaah fiik, mbak

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
4 days ago

MasyaAllah, naskah yang keren.
Semoga umat segera sadar dan segera mencampakkan sistem kapitalis sekuler.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Isty Da'iyah
4 days ago

Aamiin yaa rabbal 'aalamiin

Rasti Astria
Rasti Astria
4 days ago

Kapitalisme telah membuat kerusakan di mana-mana.

Barakallah buat penulisnya

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Rasti Astria
4 days ago

Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Wabaarakallaah fiik, mbak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram