Kamala Harris akan tetap mendukung Zionis Yahudi karena hal itu telah menjadi kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menolak memberlakukan embargo senjata ke Zionis Yahudi. Meskipun Zionis Yahudi telah menghancurkan jalur Gaza, Harris berpendapat bahwa Zionis Yahudi berhak untuk mempertahankan diri. Oleh karena itu, ia tetap berkomitmen terhadap pertahanan Zionis Yahudi serta kemampuannya untuk mempertahankan diri.
Ia mengakui bahwa banyak sekali warga Gaza yang tidak bersalah yang telah terbunuh. Korban yang jumlahnya mencapai lebih dari 40 ribu itu sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Meskipun demikian, Harris dengan tegas menyatakan tidak akan mendukung perubahan kebijakan AS yang akan memengaruhi bantuan militer untuk Zionis Yahudi. (tempo.co, 01-09-2024)
Siapakah Kamala Harris?
Perempuan bernama lengkap Kamala Devi Harris ini adalah seorang politikus dari Partai Demokrat yang berusia 59 tahun. Harris lahir di Oakland, California dari pasangan India-Jamaika. Ibunya bernama Shyamala Gopalan, seorang peneliti kanker berdarah India. Sementara itu, ayahnya yang bernama Donald Harris adalah seorang ekonom keturunan Jamaika.
Sebelum terjun ke dunia politik, Harris adalah seorang pengacara. Ia pernah menjadi Jaksa Distrik San Francisco ke-27 (2004–2011) dan menjadi orang kulit berwarna pertama yang menjadi jaksa di San Francisco. Setelah itu, ia menjadi Jaksa Agung California ke-32 (2011–2017).
Karier politiknya dimulai pada 2017 saat ia terpilih sebagai senator AS dari California. Sebelum terpilih sebagai wakil presiden, Harris pernah mencalonkan diri sebagai presiden AS. Namun, ia mengundurkan diri dari pencalonan dengan alasan kekurangan dana. Harris kemudian mendukung Joe Biden sebagai presiden.
Pada 11 Agustus 2020, Joe Biden mengumumkan bahwa ia memilih Harris sebagai calon wakil presiden. Hal itu menjadikan Harris sebagai keturunan Afrika dan India pertama sekaligus sebagai perempuan ketiga yang dicalonkan sebagai wakil presiden. (wikipedia.org)
Kebijakan AS terhadap Zionis
Penolakan Harris terhadap embargo senjata ke Zionis Yahudi tidak mengejutkan. Sejak Zionis Yahudi ditancapkan oleh Inggris di Palestina, AS selalu memberikan dukungan terhadap Zionis Yahudi. Memberi dukungan kepada Zionis Yahudi merupakan kebijakan luar negeri AS.
Hal itu tampak jelas dalam berbagai kebijakan AS. AS sering memveto resolusi DK PBB yang dipandang menguntungkan Palestina. Seperti yang terjadi belum lama ini ketika AS memveto upaya DK PBB yang hendak mengadopsi resolusi tentang keanggotaan Palestina di PBB. Akibatnya, Palestina pun gagal menjadi anggota penuh PBB.
Dukungan AS terhadap Zionis Yahudi juga ditunjukkan dalam bentuk bantuan senjata serta dana ke entitas tersebut. AS dan Zionis Yahudi memang tidak memiliki pakta pertahanan bersama seperti yang dimiliki oleh AS dengan Jepang atau dengan NATO. Namun, Zionis Yahudi termasuk sekutu utama non-NATO yang memiliki akses istimewa ke platform serta teknologi militer AS yang paling canggih.
Sejak didirikan, Zionis Yahudi menjadi negara penerima bantuan terbesar dari AS. Bantuan AS mencapai 15% dari anggaran pertahanan entitas Yahudi. Total bantuan ekonomi dan militer yang diberikan oleh AS mencapai 310 miliar USD. Antara 1971–2007, AS telah memberikan bantuan ekonomi yang cukup besar ke entitas tersebut.
Bantuan tersebut digunakan untuk mendukung militer hingga menjadikan entitas itu memiliki angkatan bersenjata paling maju di kawasan tersebut. Melalui sebuah nota kesepahaman, AS juga telah menyetujui untuk memberi entitas Yahudi 3,8 miliar USD per tahun hingga 2028. Sejak Zionis Yahudi melancarkan serangan ke Hamas pada 7 Oktober 2023, AS telah memberlakukan undang-undang baru untuk memberikan bantuan ke Yahudi dan menyediakan setidaknya 12,5 miliar USD. Bantuan AS ke Zionis Yahudi berupa amunisi artileri dan tank, roket, bom, serta senjata ringan. (cfr.org, 31-05-2024)
Karena pemberian dukungan terhadap Zionis merupakan kebijakan luar negeri AS, siapa pun yang menjadi presidennya, negara itu akan selalu mendukung Entitas Yahudi. Itulah sebabnya, Kamala Harris menunjukkan keberpihakannya kepada Zionis Yahudi.
Lobi Zionis Yahudi dalam Pemerintahan AS
AS adalah negara yang pertama kali mengakui pemerintahan sementara Zionis Yahudi setelah didirikan pada 1948. Setelah itu, AS terus mendukung kepentingan entitas tersebut berkat lobi yang dilakukan oleh American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). AIPAC merupakan elemen lobi yang paling terkenal.
Awalnya, organisasi ini bernama American Zionist Committee for Public Affairs (AZCPA). Organisasi yang berdiri pada 1953 ini mulai beroperasi pada tahun berikutnya. Berkat AIPAC, Zionis Yahudi menjadi sekutu terdekat AS di luar negara-negara Eropa Barat. AIPAC juga berhasil mencegah kedekatan AS dengan negara-negara Arab yang dapat mengancam kepentingan entitas Yahudi.
Organisasi ini memiliki komite eksekutif yang terdiri dari kelompok utama Yahudi. Mereka tersebar di 49 negara bagian AS. Anggota AIPAC adalah para pemilik perusahaan besar. Selain warga Yahudi, yang menjadi anggotanya adalah anggota Kongres AS dari Partai Demokrat dan Partai Republik yang jumlahnya lebih dari 100 ribu orang. AIPAC memiliki 18 kantor di berbagai kota besar AS dengan anggaran tahunannya mencapai 67 juta USD.
AIPAC bergerak dengan cara menguasai kampus-kampus, konsultan, lembaga riset, media, serta birokrasi. Berkat dukungan anggota kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat yang menjadi anggota AIPAC, Zionis Yahudi selalu mendapat dukungan di Kongres AS. Berkat AIPAC pula, AS selalu memveto resolusi DK PBB yang merugikan entitas Yahudi.
AIPAC juga melakukan politik uang dalam kancah politik di AS. Para politisi yang mendukung kepentingan Zionis Yahudi akan mendapat aliran dana agar terpilih sebagai anggota kongres. Sebaliknya, AIPAC juga tidak akan ragu mengeluarkan uang untuk mencegah mereka yang menentang Zionis Yahudi agar tidak terpilih sebagai anggota kongres. Hal yang sama juga dilakukan terhadap mereka yang tengah memperebutkan posisi presiden. (kompas.id, 28-06-2024)
Meskipun suara Kongres dan rakyat AS telah terpecah akibat genosida yang dilakukan oleh Zionis Yahudi, bukan berarti AS berhenti mendukung Zionis Yahudi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Kamala Harris yang akan mencalonkan diri sebagai Presiden AS akan mendukung Zionis Israel. Hal ini seharusnya menyadarkan kaum muslim bahwa mereka tidak boleh berharap kepada Barat untuk menyelesaikan persoalan Palestina.
Islam Solusi bagi Masalah Palestina
Palestina adalah negeri kaum muslim. Wilayah itu diperoleh dengan cucuran darah para syuhada. Dengan demikian, tanah Palestina adalah tanah kharajiyah. Statusnya akan tetap seperti itu hingga berakhirnya kehidupan di dunia ini.
Persoalan Palestina adalah persoalan umat Islam. Hal itu karena umat Islam bersaudara, di mana pun mereka berada. Ibarat satu tubuh, jika ada umat Islam yang mengalami penderitaan, umat Islam lainnya akan ikut merasakan. Rasulullah saw. telah menyatakan hal ini dalam HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَاىِٔرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Artinya: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, menyayangi, dan bahu-membahu itu seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh yang lain akan merasakan juga dengan sulit tidur dan demam.”
Oleh karena itu, umat Islam di seluruh dunia harus membantu menyelesaikan persoalan kaum muslim di Palestina. Namun, persoalan ini tidak dapat diselesaikan oleh individu-individu karena kaum muslim harus menghadapi entitas yang setingkat negara. Lebih dari itu, entitas tersebut mendapat dukungan dari musuh-musuh Islam berupa dana dan persenjataan yang canggih.
Untuk melawan entitas ini dibutuhkan kekuatan militer kaum muslim. Dalam kondisi seperti ini, yang pertama kali harus membantu adalah kaum muslim yang berada di wilayah terdekat dengan Palestina. Lebih dari itu, beberapa negara yang berada di dekat Palestina ternyata memiliki kekuatan militer lebih besar dibandingkan Zionis Yahudi.
Menurut Global Firepower, kekuatan militer Zionis Yahudi berada di peringkat 18 dari 145 negara. Beberapa negara berpenduduk mayoritas muslim yang kekuatan militernya di atas entitas Yahudi di antaranya adalah Turki, Mesir, dan Iran. Kekuatan militer Turki berada di peringkat 11 di dunia. Turki mempunyai 425 ribu personel tentara. Kekuatan militernya didukung oleh 3.140 artileri, 2.229 tank, 205 jet tempur, 110 helikopter serang, 16 kapal fregat, 9 kapal korvet, dan 12 kapal selam.
Sementara itu, Mesir berada di peringkat ke-14. Negara ini memiliki 440 ribu personel dan didukung dengan 4.664 tank serta lebih dari 3 ribu artileri. Adapun Iran berada di peringkat ke-17 dunia. Iran memiliki 575 ribu personel dan didukung dengan 4.000 tank serta 2.600 artileri. Kekuatan angkatan udara Iran didukung dengan 196 jet tempur dan 12 helikopter serang. Angkatan laut Iran dilengkapi dengan 3 kapal korvet, 7 kapal fregat, serta 19 kapal selam.
Baca: Eyes on Palestine
Jika angkatan bersenjata yang dimiliki oleh negeri-negeri Islam itu bersatu, tentu lebih mudah mengalahkan pasukan Zionis Yahudi tersebut. Kekuatan militer ini akan makin mantap jika dibarengi dengan kekuatan ruhiyah umat Islam. Dengan kekuatan ruhiyah ini, umat Islam akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt.
Sayangnya, hal ini baru sebatas mimpi karena faktanya para penguasa di negeri-negeri Islam tersebut telah mengkhianati kaum muslim Palestina. Mereka justru membantu entitas Yahudi untuk mendapatkan keinginannya. Penyakit wahn atau cinta dunia dan takut mati telah menjadi penyebabnya. Akibatnya, mereka lebih suka mendapatkan kenikmatan dunia yang fana ini dan membiarkan saudara mereka tetap dalam penderitaan.
Wallahua’lam bishawab. []
AS akan selalu menjadi pendukung isr4el karena ia punya kepentingan. Penguasa negeri2 Islam yg tunduk pada AS sudah pasti akan mengikuti garis kebijakan negara tersebut. Selama tidak mau berlepas diri darinya, maka tidak akan bisa diharapkan mampu menolong Palestina.
Hanya Daulah Islam dan tentaranya yg akan sanggup membebaskan Syam dari penjajah isr4el.
Sayangnya umat Islam belum bisa bersatu
Zionis Yahudi sudah nyata-nyata menebar teror bagi kaum muslim di Palestina.
Namun,tetap saja mendapatkan dukungan dari negara-negara adidaya. Itulah watak kapitalisme yang selalu ingin menjajah dan menguasai negeri-negeri muslim.
Miris, ketika mereka justru berdiri di pihak penjahat perang.