Meniti Ilmu Menata Jalan Dakwah

Meniti Ilmu Menata jalan dakwah

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan seseorang kepada Allah dan membuatnya memahami serta mengamalkan syariat Islam dengan baik.

Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Mencari ilmu memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis terdapat banyak penegasan tentang pentingnya menuntut ilmu, bahkan salah satu keutamaannya bagi mereka yang bersusah payah mencari ilmu, kelak akan dimudahkan jalannya menuju surga. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, No. 2699)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu akan mendapatkan kemudahan dari Allah dalam perjalanannya menuju surga. Ilmu yang dimaksud tentu adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang mendekatkan seseorang kepada Allah dan membuatnya memahami serta mengamalkan syariat Islam dengan baik.

Adanya kesulitan yang ditempuh dalam memperoleh ilmu, baik karena lamanya waktu, jarak tempuh, dan biaya yang harus dikeluarkan sangat erat kaitannya dengan nilai keutamaan ilmu itu sendiri. Dalam hal ini, Allah Swt. telah menyebutkan, bahwa orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu akan diangkat kedudukannya beberapa derajat. (QS. Al-Mujadilah: 11)

Namun, ilmu yang dimaksud dalam ayat tersebut tidak lain adalah pemahaman tentang syariat Islam secara utuh dan menyeluruh. Kebaikan bagi mereka yang berusaha meluangkan waktunya untuk menghadiri kajian (halaqah), sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi baik, maka Dia akan memahamkan dia tentang agama." (HR. Bukhari, No. 71)

Ilmu diibaratkan sebagai cahaya yang menerangi jalan kehidupan. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, yang halal dan yang haram, serta yang baik dan yang buruk. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi." (HR. Tirmidzi, No. 2682)

Mencari ilmu sering kali disertai dengan berbagai kesulitan, baik itu kesulitan dalam hal waktu, tenaga, maupun biaya. Namun, kesulitan ini tidak seharusnya menjadi penghalang, melainkan harus dihadapi dengan kesabaran dan ketekunan. Bahkan, kesulitan-kesulitan ini akan diganjar pahala yang besar oleh Allah Swt. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah saw. menyebutkan, siapa saja yang pergi untuk mencari ilmu, maka dia berada di jalan Allah Swt sampai dia kembali.

Hadis ini menunjukkan bahwa seluruh perjalanan yang dilakukan dalam rangka mencari ilmu, meskipun menghadapi kesulitan, dianggap sebagai jihad di jalan Allah. Oleh karena itu, setiap langkah yang diambil dalam mencari ilmu, sekecil apa pun, akan mendapatkan ganjaran yang besar dari Allah Swt.

Menata Jalan Dakwah

Dalam perjalanan dakwah, terdapat beberapa tahapan penting yang harus dilalui agar tujuan akhir, yaitu penerapan syariat Islam secara kaffah, dapat terwujud. Salah satu tahapan yang sangat krusial adalah tatsqif, yaitu proses pembinaan yang bertujuan mematangkan kader dakwah baik secara intelektual maupun spiritual, sehingga mereka siap berinteraksi dengan masyarakat (tafaul ummah) dan mendapat kepercayaan untuk memimpin dalam menerapkan syariat Islam.

Tatsqif berasal dari kata tsaqafah yang berarti pengetahuan atau kebudayaan. Dalam konteks dakwah, tatsqif adalah proses pembinaan yang terstruktur untuk menanamkan tsaqafah Islam yang mendalam kepada para kader dakwah. Tujuannya adalah membentuk kader-kader yang memiliki pemahaman yang kuat tentang Islam dan memiliki kemampuan untuk menerapkan dan mengajarkan ajaran Islam di tengah masyarakat.

Tahapan tatsqif sangat penting karena ia merupakan fondasi yang kokoh bagi perjalanan dakwah selanjutnya. Tanpa pembinaan yang matang, kader dakwah tidak akan memiliki keteguhan, kecerdasan, dan kemampuan yang cukup untuk menghadapi tantangan dakwah di masyarakat. Kader yang matang tsaqafah-nya akan mampu menjaga kemurnian ajaran Islam sekaligus menjadi teladan yang baik dalam mengamalkan ajaran tersebut.

Kader dakwah dibekali dengan ilmu-ilmu syariat Islam yang mendalam, termasuk pemikiran Islam, serta tantangan-tantangan kontemporer yang dihadapi umat Islam. Pembinaan tatsqif juga fokus pada penguatan akidah dan pembentukan akhlak yang mulia. Akidah yang kokoh adalah modal utama bagi kader dakwah untuk tetap istikamah dalam memperjuangkan Islam, sementara akhlak yang baik menjadi cerminan dari dakwah yang dijalankannya.

Selain ilmu dan akhlak, kader dakwah juga harus dibekali dengan keterampilan dakwah melalui dirasah fardiyah seperti kemampuan berbicara di depan umum, menulis, berdiskusi, dan berdebat. Kemampuan ini penting agar mereka bisa menyampaikan pesan dakwah dengan efektif dan bisa berinteraksi dengan berbagai kalangan di masyarakat.

Setelah melalui proses tatsqif, tahapan berikutnya dalam dakwah adalah tafaul ummah yaitu interaksi kader dakwah dengan masyarakat. Pada tahap ini, kader yang telah matang secara tsaqafah diharapkan mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui contoh pribadi maupun kegiatan dakwah yang lebih luas.

Tujuan dari tafaul ummah adalah menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya penerapan syariat Islam dalam kehidupan mereka. Kader dakwah harus mampu menjawab berbagai permasalahan sosial, politik, dan ekonomi yang dihadapi umat dengan solusi yang diambil dari ajaran Islam. Dengan demikian, masyarakat akan semakin percaya dan siap memberikan dukungan kepada harakah atau kutlah dakwah.

Proses dakwah tidak berhenti hanya pada tafaul ummah, melainkan juga disertai thalabun nushrah agar dakwah memperoleh dukungan ahlu quwah (pemangku kekuasaan). Inilah pentingnya menata jalan dakwah yang terukur dan terstruktur agar segera mendapatkan amanah dari masyarakat untuk menerapkan syariat Islam secara kaffah. Dalam hal ini, masyarakat memberikan kepercayaan kepada kutlah dakwah untuk memimpin dan menerapkan hukum-hukum Allah dalam kehidupan bernegara.

https://narasipost.com/syiar/08/2022/alangkah-sedikit-ilmu-kita/

Tentunya, tahapan ini hanya dapat dicapai jika kader dakwah telah melalui proses tatsqif yang matang dan berhasil memenangkan hati masyarakat melalui tafaul ummah. Ketika masyarakat melihat bahwa kader dakwah memiliki integritas, kapabilitas, dan komitmen yang tinggi terhadap Islam, mereka melalui ahlu quwah akan dengan sukarela memberikan amanah kepemimpinan kepada para kader ini untuk menerapkan syariat Islam secara kaffah. Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari proses jalan dakwah ini dan mendapatkan rida Allah Swt. dalam setiap langkah perjuangan untuk melanjutkan kehidupan Islam.

Wallahu'alam bish Shawwab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Maman El Hakiem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Turis Thailand Boikot Korea Selatan, Ada Apa?
Next
Ulama Dilirik Dananya, Dimusuhi Dakwahnya
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Siti Komariah
Siti Komariah
2 months ago

Masyaallah, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang hukum syarak secara keseluruhan dan menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Hanya saja kalau sekarang banyak orang lupa menuntut ilmu agama dan lebih fokus menuntut ilmu dunia.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram