Wabah Demam Lassa Menghantui Nigeria

Wabah Demam Lassa Menghantui Nigeria

Wabah demam Lassa di Nigeria hanya dapat ditanggulangi dengan campur tangan negara.

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Demam merupakan keluhan yang sering dialami oleh banyak orang. Sering kali demam hanya merupakan gejala dari suatu penyakit. Namun, di Nigeria ada penyakit bernama demam Lassa yang sangat berbahaya.

Demam Lassa merupakan penyakit endemik di wilayah tersebut. Penyakit ini telah membuat panik masyarakat Nigeria. Pasalnya, sebanyak 163 orang telah meninggal dunia setelah terserang penyakit ini. (liputan6.com, 10-08-2024)

Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan Demam Lassa

Demam Lassa merupakan penyakit zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan kepada manusia melalui kontak dengan binatang yang terinfeksi. Salah satu jenis penyakit demam berdarah ini disebabkan oleh virus Lassa yang merupakan bagian dari mammarenavirus. Virus ini termasuk dalam kelompok arbovirus dan mirip dengan virus demam berdarah yang memengaruhi primata.

Reservoir utama virus Lassa adalah tikus Mastomys natalensis. Virus ini dapat menular ke manusia yang melakukan kontak langsung maupun tidak langsung dengan tikus yang terinfeksi. Menurut WHO, sebanyak 90–95% infeksi yang menyerang manusia terjadi karena paparan tidak langsung melalui makanan atau atau barang-barang rumah tangga yang terkontaminasi oleh urine atau kotoran tikus yang terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan urine, kotoran, atau darah penderita.

Puncak kasus demam Lassa biasanya terjadi pada musim kemarau, yakni antara Desember–April. Hal itu karena siklus reproduksi tikus Mastomys biasanya berlangsung selama musim hujan, yaitu antara Mei–November.

Demam Lassa termasuk penyakit yang mematikan. Rasio kematian kasus pada orang yang terinfeksi virus ini mencapai 1%. Meskipun demikian, 80% dari penderita penyakit ini tidak mengalami gejala yang serius sehingga tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Adapun 20% dari penderitanya mengalami demam dengan tingkat keparahan yang beragam, sesuai dengan disfungsi organ yang diderita. (who.int, 14-02-2022)

Beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita adalah demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual, diare, batuk, sakit perut, lemas, dan nyeri otot. Jika tidak segera ditangani, penderita akan mengalami gejala yang lebih parah, seperti wajah bengkak, mimisan, BAB berdarah, muntah darah, paru-paru terisi cairan, dan tekanan darah menurun. Oleh karena itu, penderita yang terinfeksi virus ini harus segera mendapatkan penanganan.

Pasien yang sembuh dari penyakit ini akan mengalami gangguan pendengaran, bahkan tuli. Gangguan ini akan menghilang dalam waktu 1–3 bulan. Dalam masa pemulihan, pasien juga dapat mengalami rambut rontok serta gangguan berjalan. (kompas.com, 11-05-2024)

Melihat bahaya yang ditimbulkannya, maka harus dilakukan tindakan pencegahan. Sayangnya, hal ini sulit dilakukan dengan cara membasmi tikus pembawa virus ini. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah mencegah masuknya tikus ke dalam rumah. Hal lain yang harus dilakukan adalah menyediakan tempat pembuangan limbah yang jauh dari rumah serta menjaga kebersihan peralatan rumah tangga. Selain itu, bahan makanan seperti biji-bijian harus disimpan dalam wadah yang sulit dimasuki tikus.

Meskipun tergolong penyakit yang mematikan, tetapi penanganan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan peluang hidup penderita. Dalam laman hellosehat.com disebutkan bahwa pengobatan pasien dapat dilakukan dengan memberikan antivirus ribavirin yang terbukti efektif untuk menyembuhkan penyakit ini. Selain itu, pasien juga akan mendapat perawatan berupa pemberian oksigen, pemeliharaan cairan tubuh dan elektrolit, serta pemantauan tekanan darah.

Peran Negara dalam Mencegah Demam Lassa

Kasus demam Lassa mulai ditemukan di Nigeria pada 1969. Penyakit ini telah menjadi endemi di negara yang terletak di Afrika Barat tersebut. Setiap tahun, wabah ini menyerang dan menimbulkan korban yang tidak sedikit. Kondisi geografis Nigeria yang berupa gurun, rawa, pegunungan, serta hutan yang lembap memang menjadi habitat tikus Mastomys ini.

Nigeria adalah negara yang terpadat penduduknya di Afrika. Tingkat kepadatan penduduk pada 2021 adalah 167,5 orang per kilometer persegi. Nigeria termasuk negara yang memiliki penghasilan ekonomi menengah ke bawah. Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi distribusi kekayaan tidak merata sehingga terjadi ketimpangan ekonomi yang sangat besar. (wikipedia.org)

Selain sulit membasmi tikus pembawa virus Lassa, sanitasi yang buruk di Nigeria mempermudah meluasnya wabah. Laman borgenproject.org menyebutkan bahwa di negara itu hanya 26,5% penduduknya yang dapat mengakses air bersih. Fasilitas pembuangan limbah di Nigeria juga sangat terbatas. Sebanyak 71% penduduk, terutama yang tinggal di pedesaan tidak memiliki akses toilet. Mereka terbiasa buang air besar di kantong plastik, rel kereta api, pinggir jalan, atau semak-semak di sekitar tempat tinggal mereka. Sebanyak 23,5% penduduknya juga suka buang air besar sembarangan sehingga menyebabkan pencemaran air.

Hal inilah yang memudahkan penyebaran penyakit menular, seperti demam Lassa di Nigeria. Oleh karena itu, seharusnya negara menyediakan fasilitas kebersihan umum yang memudahkan masyarakat dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, negara juga harus menyediakan air bersih bagi masyarakat.

Solusi Islam

Demam Lassa merupakan penyakit yang menular. Karena penyakit ini berkaitan dengan kebersihan lingkungan, negara harus berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan ini. Negara harus memperbaiki sanitasi, seperti menyediakan air bersih, toilet, jamban, serta saluran pembuangan. Negara juga harus mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

Lebih dari itu, pelaksanaan ibadah dalam Islam mewajibkan umatnya dalam keadaan suci dari hadas besar maupun kecil. Dalam HR. Muslim disebutkan,


الطَُّهُوْرُ شَطْرُ الْإيْمَانِ

Artinya: “Kesucian itu sebagian dari iman.”

Agar dapat bersuci harus tersedia air bersih, toilet, serta jamban. Dengan tersedianya fasilitas kebersihan, masyarakat dapat menjaga kebersihan diri serta lingkungan mereka. Demikian pula, mereka dapat bersuci dengan mudah.

Selain menyediakan fasilitas kebersihan, negara juga harus mengisolasi penderita untuk mencegah penularan. Negara juga akan memberikan pengobatan kepada para pasien secara cuma-cuma. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab negara terhadap rakyat.

Semua biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan berbagai fasilitas serta memberikan pengobatan kepada pasien akan diambilkan dari dana di baitulmal. Dana di baitulmal dari beberapa pos, seperti kharaj, jizyah, ganimah, dan sebagainya dapat digunakan untuk membiayai semua kebutuhan tersebut. Namun, dana itu tidak akan diambil dari pos zakat karena khusus pos ini diperuntukkan bagi delapan golongan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Jika dana di baitulmal sedang kosong, negara dapat menarik pajak dari rakyat yang mampu.

Khatimah

Pencegahan dan penanggulangan penyakit demam Lassa hanya dapat dilakukan dengan campur tangan negara. Negara harus menyediakan fasilitas kebersihan, termasuk air bersih. Selain itu, negara juga harus mengedukasi masyarakat agar mereka membiasakan diri untuk melakukan pola hidup sehat.

Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
HUT ke-79 RI, Sebuah Refleksi
Next
Generasi Muda Sulit Mencari Kerja, Kapitalisme Biangnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram