"Selama harta hanya ada dalam genggaman tanganmu, tidak sampai menguasai hatimu, maka hal demikian tidak akan membahayakan dirimu betapapun banyaknya harta tersebut. Sebaliknya, jika harta telah menguasai hatimu, maka hal demikian akan membahayakan dirimu meski tidak sedikitpun harta itu ada di tanganmu." (Ibnu al-Qayyim, Madarij as-Salikin, 1/463).
Oleh: Arief B. Iskandar
NarasiPost.com — Ibnu al-Qayyim rahimahulLah berkata:
فمتى كان المال في يدك وليس في قلبك لم يضرَّك ولو كثُر، ومتى كان في قلبك ضرَّك ولو لم يكن في يدك منه شيء
"Selama harta hanya ada dalam genggaman tanganmu, tidak sampai menguasai hatimu, maka hal demikian tidak akan membahayakan dirimu betapapun banyaknya harta tersebut. Sebaliknya, jika harta telah menguasai hatimu, maka hal demikian akan membahayakan dirimu meski tidak sedikitpun harta itu ada di tanganmu." (Ibnu al-Qayyim, Madarij as-Salikin, 1/463).
Pesan Moral:
Allah Swt sama sekali tidak melarang kita memiliki harta dan kekayaan selama halal dan diperoleh dengan cara-cara yang juga halal. Yang dilarang atas kita adalah adanya dominasi rasa cinta pada harta di hati kita sehingga mengalahkan rasa cinta kita kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.
Itulah mengapa, generasi salafush-shalih seperti para Sahabat Rasulullah Saw., misalnya, meski banyak yang kaya-raya, kekayaan mereka malah semakin menjadikan mereka zuhud terhadap dunia.
Itulah pula yang menjadikan mereka selalu jor-joran dalam menginfakkan harta mereka di jalan Allah Swt. Sebabnya, hati mereka telah dikuasai oleh rasa cinta kepada Allah Swt dan Rasul-Nya ketimbang rasa cinta terhadap harta-harta mereka.
Sumber: https://www.muslimahnews.com/2021/02/16/letakkan-harta-di-tanganmu-bukan-di-hatimu/