Para Mubaligah Aswaja berkumpul untuk menyuarakan tentang masalah Palestina. Mereka bersama menginginkan agar genosida ini dihentikan
Oleh. Ruruh Hapsari
(Kontributor NarasiPost.Com & Aktivis Muslimah)
NarasiPost.Com-Beberapa bulan terakhir Palestina menjadi sorotan dunia. Genosida yang dilakukan Israel tanpa perikemanusiaan ini, membuat mata dunia tertuju padanya termasuk Indonesia yang notabene mayoritas muslim. Bantuan dari semua kalangan berusaha untuk disalurkan, mulai bantuan berupa barang, harta, hingga doa.
Oleh karenanya para Mubaligah Aswaja berkumpul untuk menyuarakan tentang masalah Palestina itu. Sekitar seratus orang mubaligah yang berasal dari Jakarta, Bogor, hingga Sukabumi bersama membicarakan tentang solusi tuntas masalah Palestina hingga mereka membuat pernyataan sikap politik terhadap masalah akbar tersebut.
“Palestina bebaskan. Zionis hancurkan”, yel-yel tersebut bergemuruh di ruangan dengan penuh semangat. Walaupun usia sudah tidak muda dan kediaman mereka pun terbilang tidak dekat, namun semangat mereka mengalahkan yang berusia jauh di bawahnya.
Multaqo Mubaligah yang berbentuk tablig akbar ini terlaksana bertepatan dengan milad Jakarta. Mereka bersama menginginkan agar genosida ini dihentikan dan tidak ada lagi peristiwa yang sama di masa yang akan datang dengan solusi yang tuntas.
Ustazah Afifatul Millah sebagai ketua penyelenggara Forum Mubaligah Aswaja, menyatakan dalam sambutannya bahwa akhir-akhir ini kaum muslim ditimpa masalah yang bertubi-tubi. Selain masalah rumah tangga, terdapat judi online, pinjol, sex bebas, kesemuanya semakin membuat umat Islam terpuruk. Di sisi lain, Ustazah Afif menyayangkan bahwa syariat Islam justru semakin terpinggirkan.
Kemudian sejak tahun 1924, ketika Khilafah Islamiah yang berpusat di Turki Usmani diruntuhkan oleh Inggris lewat agennya, Mustafa Kemal Pasha, sejak itu umat Islam sudah tidak punya lagi pemimpin di seluruh dunia yang meyatukan umat Islam di bawah Khilafah Islam.
Saat itu juga, umat Islam tidak bisa menerapkan Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Dalam sambutannya tersebut, Ustazah Afif menyitir surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya, “Wahai orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam agama Islam secara kaaffah”.
Juga ayat lainnya Al-Maidah ayat 50 Allah berfirman “Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?”.
Kemudian Ustazah Afif melanjutkan bahwa di bulan Oktober 2023, saudara-saudara kita di Palestina digempur oleh tantara Zionis Israel. Sudah berbulan-bulan lamanya namun tidak ada tanda-tanda Israel untuk menghentikan genosida.
Sayangnya, pemimpin-pemimpin negeri muslim diam seribu bahasa. Walaupun sering terjadi perundingan-perundingan di PBB dengan dikomandoi oleh AS, namun hasilnya sudah bisa ditebak, bahwa tidak ada yang berpihak pada warga Palestina, lanjutnya.
Sehingga Ustazah Afif berharap agar ormas Islam, para mubaligah, para asatizah, para aktivis Islam yang bertemu di forum ini untuk bersilah ukhuwah dan bekerja sama dalam mendakwahkan Islam kaffah sekaligus menyikapi isu-isu politik strategis terutama yang terkait dengan Palestina. Sekaligus menyatukan sikap kemudian menyampaikan kepada umat, kepada pemimpin negeri dan kepada para tokoh bahwa solusi tuntas masalah Palestina adalah dengan jihad dan Khilafah.
Kemudian dilanjut oleh Ustazah Ida Farida Thabrani sebagai pembicara tunggal. Dalam pemaparan materinya beliau mengatakan bahwa pada awalnya Palestina merupakan wilayah Syam. Lalu pasukan Khalifah Umar bin Khaththab menaklukkan wilayah tersebut dan merebut kembali wilayah Bizantium (Romawi Timur) ke pangkuan Khilafah.
Saat itu Saphronius, Uskup Agung Yerusalem langsung mengundang Umar untuk menerima kunci Al-Quds. Sejak itulah, wilayah Palestina menjadi tanah kharajiyah yang dimiliki oleh kaum muslim hingga hari akhir.
Ustazah Ida melanjutkan, bahwa sebelum tahun 1924, kaum muslim di seluruh dunia berada dalam satu kepemimpinan Khilafah Islamiah yang wilayahnya meliputi 2/3 dunia. Tak hanya kaum muslim, Yahudi pun tinggal di wilayah tersebut sebagai kafir zimi.
Ustazah Ida menyitir Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 120 “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sampai engkau mengikuti agama/tata cara mereka”.
Di tambah lagi pada surah Al-Maidah ayat 82 yang berbunyi, “Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang yang beriman ialah orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.
Pada faktanya gerakan Zionis yang dipimpin oleh Theodor Herzl memang selalu merongrong Khilafah agar tanah Palestina menjadi milik mereka dengan cara apa pun. Hingga awal mula peristiwa menyedihkan itu berlangsung. Ustazah Ida menyatakan bahwa saat kaum muslimin tidak mempunyai pelindung, maka bukan hanya kocar-kacir, Namun, juga jiwa mereka tidak ada yang menjaganya.
Dalam acara tersebut, Ustazah Ida juga mengemukakan bahwa penawaran solusi dua negara sungguh sangat menyakitkan kaum muslimin. Karena kemustahilanlah yang justru terlihat nyata. Mana mungkin pencuri dan pembunuh akan disandingkan dan menjadi tetangga dekat, yang seharusnya justru diusir dan dihukum.
Bukan hanya saat pemaparan materi, pada sesi pernyataan sikap oleh para tokoh pun, sangat terlihat nyata bahwa memang solusi tuntas masalah Palestina adalah dengan mengirimkan tentara dan mengusir Israel dari tanah kaum muslimin.
https://narasipost.com/opini/01/2022/peran-mubaligah-melawan-moderasi-beragama/
Bi ruh bi dam, nafdika yaa Aqsha (Dengan nyawa, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha)
Wallahu’alam []
Semoga dengan acara2 seperti ini simpul2 umat tercerahkan dan menularkannya pada umat
Masyaallah semoga semakin tumbuh kesadaran di tengah2 umat untuk segera mewujudkannya bahwa Palestina hanya butuh Jihad dan Khilafah.