Penerangan Jalan Tanggung Jawab Negara

Penerangan

Penerangan jalan adalah salah satu kewajiban negara yang jika diabaikan akan berefek pada kelancaran transportasi dan aktivitas ekonomi seperti perdagangan dan industri.

Oleh. Suryani
(Kontributor NarasiPost.Com dan Pegiat Literasi)

NarasiPost.Com-Teratu Beauty membuat heboh warga Bandung di ulang tahunnya yang keempat. Selain dengan menyelenggarakan event yang dibanjiri para pengunjung karena diskon besar-besaran, terutama kaum wanitanya, juga mengampanyekan gerakan sosial yang bertema "Terangi Ibu Pertiwi", yaitu program sosial dalam bentuk membangun penerangan jalan di pelosok desa Kabupaten Bandung.

Direktur Teratu Beauty Kosmekreasi, Ricky Aditiya Fandi, mengungkapkan penerangan jalan kali ini dilakukan di perbatasan Desa Cipanjalu dan Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Beliau menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada ibu pertiwi. Di samping itu jalanan tersebut gelap tanpa penerangan. Padahal setiap harinya dilalui lebih kurang 2000 kepala keluarga. Tidak lebih dari dua bulan proyek ini selesai dikerjakan dengan memasang 40 titik tiang lampu. (Tribunnews.Com, 5-5-2024)

Teratu Beauty merupakan beauty local brand asal Bandung yang kini genap berumur empat tahun. Perusahaan ini didirikan oleh influencer Alifa Ratu Sealynda, dan bergerak di bidang kecantikan dengan mengusung tema skincare minimalist make up for sensitive skin and acne prone skin.

Negara Abai

Kenapa pihak Teratu Beauty memilih desa tersebut? Karena memang jalanan yang menghubungkan ke dua desa ini sudah sejak lama sangat minim penerangan. Walaupun warga sudah menyampaikan permasalahan ini ke pihak yamg berwenang, namun belum ada hasil yang memuaskan. Terkadang malah saling lempar tanggung jawab antara pemerintah desa dan kota, karena dipicu permasalahan klasik yaitu biaya dan otoritas.

Jika memang masalahnya adalah biaya, pemerintah desa atau kota bisa menggunakan APBD atau APBN dari pusat agar permasalahan jalan berikut penerangannya segera tersolusikan. Karena permasalahan ini merupakan masalah krusial yang sangat penting bagi mobilitas masyarakat termasuk kenyamanan serta keamanan.

Apabila berkaitan dengan otoritas, maka pejabat daerah, baik desa atau kota harus bersinergi mewujudkan kemaslahatan publik yang salah satunya adalah membangun infratruktur. Sinergitas pejabat daerah juga harus didukung oleh arahan pemerintah pusat sebagai pemangku kebijakan. Sebab penguasa dalam hal ini negara adalah unsur utama dalam terpenuhinya fasilitas publik di samping kebutuhan primer.

Hakikatnya, Penerangan Jalan Umum (PJU) termasuk jalan desa di dalamnya, merupakan tanggung jawab negara yang harus ditunaikan dan menjadi prioritas. Karena hal itu merupakan bagian infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, karena tidak sedikit jalan umum keberadaannya masih gelap bahkan rusak. Padahal jalan tersebut menjadi penghubung antarkota dan hingga desa-desa terpencil.

Penerangan Kewajiban Negara

Infrastruktur sebagai salah satu kewajiban negara, akan berefek kepada kelancaran transportasi dan aktivitas ekonomi seperti perdagangan dan industri sebagaimana keberadaan Teratu Beauty. Kewajiban negara ini tak bisa dialihkan pada individu atau kelompok masyarakat. Negara tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya dengan dalih ketiadaan dana, karena rakyat sudah dibebani pajak yang salah satunya dialokasikan untuk sarana umum (infrastruktur) dengan material yang berkualitas, adanya fasilitas penerangan, keamanan, dan penunjang lain hingga pemeliharaan secara berkala sehingga rakyat merasa nyaman dan aman untuk menggunakannya.

https://narasipost.com/syiar/02/2024/lembaga-penerangan-dalam-negara/

Kenyataannya, hal tersebut sulit dilakukan karena sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini menjadikan negara tak berfungsi sebagai pengurus rakyat. Negara justru menganggap rakyat adalah beban sehingga apa pun yang menjadi kebutuhan mereka termasuk jalan, rakyatlah yang harus mengupayakannya. Jika pun ada yang dibangun pemerintah seperti jalan tol tidak lebih untuk kebutuhan dan kemudahan para kapital dalam hal mobilisasi dari satu proyek ke proyek yang lain.

Apa yang dilakukan Teratu Beauty bukanlah suatu yang buruk. Sebagai pengusaha yang menawarkan produknya, tentu menginginkan akses masyarakat untuk membeli dan datang ke lokasi mereka dipermudah. Maka, apa yang dilakukannya dengan membangun jalan adalah bukan karena kewajiban, melainkan bagian dari marketing perusahaan untuk menjaring pelanggan secara besar. Atau bisa juga merupakan kebijakan pemerintah terkait CSR, yaitu suatu bentuk pertanggungjawaban yang wajib dilakukan oleh suatu perusahaan kepada semua pihak yang ada di dalamnya dengan melaksanakan sebuah program yang mempunyai manfaat.

Di sini jelas program yang dilakukan Teratu Beauty merupakan bentuk pelaksanaan kewajibannya sebagai pengusaha, tetapi berakibat pada berlepasnya tanggung jawab negara dalam mengurus warganya. Jadilah setiap perusahaan "dibebani" dana CSR (Corporate Social Responsibility), walaupun nilainya tidak seberapa dibanding keuntungan yang mereka dapatkan. Namun bisa saja ini bentuk pemalakan terselubung oleh negara kepada para pengusaha.

Pandangan Islam

Hal ini akan berbeda jika landasan dalam bernegara diatur oleh Islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw. bahwa pemimpin adalah raa'in (pengurus) bagi rakyatnya:

"Imam/pemimpin adalah raa'in (pengurus/pengembala) rakyatnya, dan dia bertanggung jawab atas kepengurusan rakyatnya." (HR. Bukhari)

Di masa peradaban Islam di mana negara berperan sebagai raa'in, banyak para ilmuwan muslim yang menemukan berbagai penemuan yang sampai saat ini masih digunakan. Di antaranya dalam bidang teknik sipil, yakni lampu penerangan jalan umum. Di masa itu, kekhilafahan Islam-lah yang pertama membuat lampu-lampu untuk menerangi jalanan khususnya di kota Cordoba yang berada di Benua Eropa. Ketika malam hari jalan-jalan yang mulus tersebut bertabur cahaya, serta dikenal dengan kebersihannya.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Khalifah Abdul Rahman 3, bukan hanya jalanan yang bertabur cahaya, namun kota Cordoba juga menjadi pusat pendidikan, ilmu pengetahuan, dan intelektual. Sekolah, perpustakaan banyak didirikan, juga Universitas Cordoba yang sampai saat ini masih ada. Hal itu menunjukan kesungguhan penguasa dalam menjalankan amanahnya, dan rakyat benar-benar merasakan manfaatnya. Hal ini terjadi di saat bangsa Eropa masih berada dalam keterbelakangan, tidak mengenal pendidikan, keindahan juga kebersihan.

Ini bukti bahwa negara menjalankan tanggung jawabnya dalam pemenuhan kebutuhan publik dengan senantiasa memastikan semua fasilitas umum dibangun dengan sebaik-baiknya, tentunya dengan melibatkan para ahli dan bahan-bahan yang terbaik untuk menunjang bangunan tahan lama dan tidak mudah rusak. Di samping penunjang lainnya seperti penerangan, markah jalan, dan lain-lain. Karena hal ini pun menjadi sarana untuk memudahkan urusan kaum muslim, sebagaimana hadis dari Rasulullah saw.

"Barang siapa memberi kemudahan orang yang kesulitan, maka Allah akan berikan kemudahan baginya dunia akhirat." (HR. Muslim)

Ketakwaan yang menjadi ciri khas dari penguasa dalam Islam, menjadikan amanah yang dipikulnya akan ditunaikan semaksimal mungkin. Pembangunan akan ditujukan semata untuk kepentingan rakyat dan bisa dirasakan oleh rakyat keseluruhannya. Selain dari fasilitas yang memadai juga rakyat dapat menggunakannya dengan gratis. Sedangkan fasilitas umum berupa taman-taman itu dibangun setelah terpenuhi semua kebutuhan pokok masyarakat juga terpenuhi.

Semua dapat dilakukan dengan pembiayaan yang dikelola oleh baitulmal. Sumber pendapatannya didapat dari harta milik negara berupa fai, jizyah, kharaj, ganimah dan yang lainnya. Juga harta yang didapat dari kepemilikan umum yakni Sumber Daya Alam (SDA) yang dikelola negara dan hasilnya dikembalikan untuk kepentingan umum.

Khatimah

Dengan berfungsinya peran negara, maka tidak akan ada pihak mana pun yang terbebani oleh hal-hal yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Kalaupun ada yang berniat membantu, itu semata karena kesadaran juga harapan bahwa hal tersebut akan menjadi amal salehnya di hadapan Allah Swt. Sehingga keharmonisan akan tercipta antara negara dan masyarakatnya.

Maka, sudah seharusnya semua elemen umat bersatu untuk berjuang mengembalikan kehidupan Islam sebagaimana dahulu. Tentu dalam kepemimpinan yang satu di bawah institusi yang akan menerapkan Islam secara kaffah. Dengan itu, keberkahan tentu akan Allah limpahkan untuk seluruh makhluk-Nya.

Wallahu a'lam bi shawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Suryani Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Server PDN Diretas Hacker
Next
Generasi Bucin Syariah, Adakah?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Suryani
Suryani
3 months ago

Ironi negeri kaya raya..untuk penerangan jalan saja blm semuanya terpenuhi

Haifa
Haifa
3 months ago

Jalan gelap dan juga berlubang-lubang merupakan ironi sistem kapitalisme. Apalagi di daerah pelosok, jangankan ada penerangnya, diaspal saja belum. Astaghfirullah

Jadi benar-benar rindu Khilafah

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram