Kiprah Mbak Nay Beiskara di NP tidak diragukan lagi. Kemampuannya dalam membuat desain sangat dibutuhkan. Semoga menjadi wasilah untuk meraih rida-Nya.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-“Mbak Nay Beiskara, boleh tanya-tanya, nggak?” Itulah pertama kalinya saya berkomunikasi dengan Mbak Nay Beiskara. Waktu itu, saya tag namanya di grup Konapost.
Terus terang, saya agak segan saat hendak bertanya ke Mbak Nay. Pasalnya, tim redaksi yang satu ini jarang muncul di grup Konapost. Maklumlah, tugasnya memang tidak mengharuskannya berhubungan langsung dengan kami, para kontributor NP.
Saya hanya pernah melihatnya lewat layar di aplikasi Zoom saat Mom Andrea mengenalkan Tim Redaksi NP. Dalam acara tersebut, yang saya tangkap, Mbak Nay itu orangnya kalem dan nyungkani (disegani).
Setelah Mbak Nay membalas pesan saya, rasa segan itu pun hilang. Tahu gak, apa sebabnya? Karena ternyata, Mbak Nay itu juga suka bercanda dan asyik orangnya, seperti kata Mbak Dia Dwi Arista.
Nay, Nama yang Unik
Mengapa saya tertarik me-review Mbak Nay? Jawabannya, karena saya tertarik dengan namanya. Saat pertama kali mendengar namanya, saya langsung terkesan.
Meskipun tidak mengetahui artinya, nama Nay Beiskara terdengar unik di telinga saya. Ini pertama kalinya saya mendengar nama Beiskara. Yang sering saya dengar adalah nama Baskara atau Baskoro yang dalam bahasa Jawa artinya “pemberi cahaya terang”.
Nay Beiskara adalah nama penanya. Nay dijadikan nama panggilan untuk membedakannya dari beberapa temannya yang memiliki nama yang sama. Sayangnya, Mbak Nay tidak ingat apa arti Beiskara.
Awal Mbak Nay Terjun ke Dunia Desain
Beberapa hari setelah obrolan singkat di grup Konapost, saya pun memberanikan diri untuk mengirim pesan lewat WhatsApp. Saat itulah, saya berusaha untuk mengenalnya lebih jauh. Salah satunya adalah menanyakan awal kisahnya bergabung dengan NP.
Mbak Nay pun bercerita bahwa keterlibatannya di NP diawali oleh kerja sama NP dengan Revowriter. Saat itu, dia yang mendesain publikasinya. Nah, Mom Andrea tertarik dengan hasil desain tersebut. Sejak itulah, Mbak Nay bergabung dengan NP sampai sekarang.
Sebenarnya, sudah ada desainer lain yang bergabung dengan NP. Namun, mereka keluar masuk. Sepertinya, karya Mbak Nay cocok dengan selera Mom Andrea.
Padahal, Mbak Nay itu tidak punya latar belakang pendidikan desain, lo! Kemampuannya di bidang desain grafis diperolehnya secara autodidak. Saat kuliah di jurusan agronomi dan hortikultura IPB, ia bertemu dengan beberapa kakak kelas yang jago di bidang desain, terutama yang menggunakan Corel draw.
Singkat cerita, ia pun belajar membuat desain hanya dengan melihat kakak-kakak kelasnya. Meskipun hanya menonton, sedikit demi sedikit, ia berhasil menguasai ilmu desain dan membuat video. Sejak itu, berbagai desain berhasil ia buat mulai dari desain buletin di kampus hingga video MMC.
Setelah lulus kuliah, Mbak Nay sempat bekerja di sebuah penerbit buku-buku islami. Di situ, kemampuan beliau makin terasah karena harus membuat cover dan melakukan layout buku dari berbagai genre. Selain itu, ia juga harus membuat publikasi online, promo, spanduk, dan sebagainya. Aktivitas itu hanya dijalaninya selama 1,5 tahun. Karena beberapa pertimbangan, ia pun mengundurkan diri dari tempat bekerjanya itu.
Kiprah Mbak Nay di NP
Awal bergabung di NP, Mbak Nay mendapatkan beberapa amanah. Selain membuat desain untuk publikasi, ia juga harus menjadi editor naskah dan juri. Kesibukannya sebagai ibu dari empat orang anak yang masih membutuhkan banyak perhatian dari seorang ibu, membuatnya keteteran. Atas permintaan suami, Mbak Nay akhirnya mengundurkan diri dari posisinya sebagai editor naskah serta juri, dan hanya menjadi desainer di NP.
Mbak Nay Beiskara bisa dikatakan sebagai part time admin, kata Mom. Kalau Mbak Nay sendiri menyebutnya freelancer. Dia hanya bekerja saat ada proyek dari Mom.
Ia lebih banyak bekerja di belakang layar. Misalnya, membuat publikasi-publikasi challenge dan cover-cover buku yang diterbitkan oleh NP. Menurut Mom, desain-desain Mbak Nay sangat bagus. Sayangnya, ia kurang bisa mencari variasi background sehingga 80% dari cover buku terbitan NP merupakan masukan dari Mom. Sementara untuk flyer challenge Mbak Nay terbiasa mendesign langsung dengan warna background yang ditentukan Mom.
Itu sebabnya, desainnya sering mendapat kritikan dari Mom. Hal ini juga pernah disampaikan Mbak Nay dalam naskah story-nya dalam Challenge Dawai Literasi beberapa waktu yang lalu. Ia mengatakan bahwa Mom Andrea enggak pernah tidak meminta revisi pada hasil desainnya. Tahu sendiri ‘kan, kalau Pemred NarasiPost.Com itu perfeksionis?
Gara-gara ini, Mbak Nay pernah diminta untuk merevisi satu flyer hingga belasan kali. Padahal, untuk satu publikasi biasanya dibutuhkan sekitar enam flyer. Sedangkan ia membutuhkan 1–2 hari untuk mendesain satu flyer, mulai dari mencari background, membuat konten, serta menghiasnya dengan aksesori. Semua itu membuatnya pusing.
Meskipun demikian, Mbak Nay tidak mengambek atau marah. Sebaliknya, dia selalu berlapang dada menerima kritikan dan berusaha memenuhi kriteria NP. Jika Mom Andrea memintanya untuk merevisi, ia akan menjawab, “Okok. Ada lagi?”
Sikapnya yang berlapang dada dalam menerima kritikan ini bisa dipandang sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah yang diberikan kepadanya. Sikap amanah memang harus dimiliki oleh seorang mukmin. Hal ini telah disebutkan dalam surah Al-Mukminun [23]: 8,
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِأَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janji mereka.”
Setelah desain itu diperbaiki, bukan berarti masalah selesai. Mom akan mengirimkannya ke Tim Redaksi NP. Nah, saat itu bisa jadi ada masukan-masukan lagi sehingga desain itu harus kembali direvisi.
Meskipun harus kembali merevisi desain tersebut, Mbak Nay tetap bersabar mengerjakannya. Berkat kesabaran dan kerja kerasnya dan masukan dari Mom Andrea khususnya, serta Tim Redaksi NP, terciptalah karya-karya yang luar biasa. Hal itu dapat kita saksikan di flyer-flyer NP maupun cover buku-buku terbitan NP. Semua tampak elegan, cantik, dan mewah.
Naykumi
Menjadi desainer adalah salah satu impian mbak Nay. Ada satu mimpi lagi yang ingin diwujudkannya, yaitu membuat buku cerita anak-anak yang ilustrasinya dia buat sendiri. Untuk menggapai mimpinya itu, Mbak Nay harus menyiapkan beberapa hal, terutama alat dan skill-nya.
Itu sebabnya, ia terus berdoa agar mimpinya itu terwujud. Salah satunya adalah dengan menjadikan doanya itu sebagai nama akun Facebook. Ya, nama akun Facebook-nya adalah “Naykumi” yang artinya mimpi Nay. Kita doakan, semoga mimpi Mbak Nay segera terwujud, ya. Amin ya rabbal ‘alamin .
Last but not least, ada satu pesan untuk Mbak Nay. Meskipun Mbak Nay bukan admin Konapost dan bukan editor naskah, sesekali bolehlah menyapa kami di grup Konapost. Tidak perlu terlalu sering. Kalau terlalu sering nanti khawatir menyaingi kepopuleran Mbak Dia dan Mbak Ragil. He he he .... Satu bulan sekali, cukuplah.
Khatimah
Kiprah Mbak Nay Beiskara di NP tidak diragukan lagi. Kemampuannya dalam membuat desain sangat dibutuhkan. Terbukti hingga sekarang ia tetap dipertahankan oleh Mom Andrea. Berbagai desain flyer challenge dan cover buku telah berhasil dibuatnya. Semoga hal itu menjadi salah satu wasilah baginya untuk meraih rida-Nya.
Wallahua’lam bishawab. []
#MerakiLiterasiBatch2
#NarasiPost.Com
#MediaDakwah
wahhh baru tahu latar belakang dan cerita tentang Mbak Nay, dari karya mbak Mariah...
Barakallah untuk mbak Mariyah dan mbak Nay
Aamiin.
Wabaarakallaah fiik, Mbak
Barokallohu, mba Nay. Semoga terus berkarya dengan design-designnya.
Aamiin yaa rabbal 'aalamiin
Barakallah bu. Ada mbak Naykumi di balik glowingnya desain NP dan ada Mom Andrea di balik kerennya desain Naykumi.
Aamiin.
Wabaarakallaah fiik, Mbak.
Betul Mbak, kolaborasi yang luar biasa.
Masyaallah barakallah. Desain Nay selalu bagus dan menarik. Nay punya bakat luar biasa. Semoga sukses terus Nay. Juga buat Mb Mariyah telah berhasil menuliskan naskah ini jadi tahu kisah sang Desainer andalan NP. Jazakillah khairan. Kalian semua keren .
Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.